Happy Reading
.
.
.
."Ayah kapan Nana bisa pulang? Ayah kenapa Jisung sama Nana enggak satu ruangan aja sih? Oh iya Jisung baik baik ajakan? Ayah kalo Nana udah kuar dari sini kita jalan jalan ya bareng sama Jisung juga?"
Jhonny yang di berondong pertanyaan oleh sang anak hanya memijat pangkal hidungnya frustasi. Jaemin memang mempunyai sifat cerewet yang sangat menyebalkan.
Mungkin itu adalah sifat yang turunkan oleh sang istri padanya. "Na Ayah jawabnya nanti duluya, Ayah mau bicara sama dokter dulu. Haechan! Om titip Jaemin ya, sama nanti kalo Jeno udah dateng suruh dia makan dulu" Ujar Jhonny lembut dan tak lupa dengn senyum tipisnya terukir saat ini.
Haechan yang merasa namanya di panggilpun sedikit berjengit kaget, karena ini kali pertamanya bertemu dengan Ayah dari kedua sahabatnya dan rasanya sangat mendebarkan saat melihat perawakan Jhonny yang tegas dan garang seketika membuat nyalinya menciut.
"I-Iya om nanti echan sampein sama Jeno" Jawab Haechan gugup. Jhonny yang melihat ketakutan dari Haechan tersenyum lembut sembari mengusap surai lembut pemuda berkulit tan di depannya itu sebelum pergi. Haechan yang mendapat perlakuan tersebut hanya bisa mematung di tempat dengan mata yang melotot kaget sembari meraba kembali surai yang di usap Jhonny dengan tatapan kosong.
" Chan! Chan !Tai emang ini orang. Chandra budeg!" Teriak Jaemin yang membuyarkan Haechan dari lamunannya.
"Biasa aja kali liatnya. Kaya habis liat kasus pembunuhan aja lo, tenang aja Ayah gue bukan mafia yang suka bunuh orang" Celetuk Jaemin bercanda.
Haechan yang mendengar candaan Jemin hanya bisa tersenyum miris. Jadi giniya di usap rambutnya sama ayah? Ucap Haechan dalam hati
"Chan pasti ada yang di sembunyiin ya dari gue?" Tanya Jemin mengintimidasi dengan tatapannya.
Haechan yang di pandang seperti itu merasa gugup bahkan keringat mulai muncul dari pelipisnya. Apakah Jaemin sudah tahu?Haechan mulai bergerak dengan gelisah di tempatnya duduk sekarang. "Ap-apa? Gada yang gue sembunyiin kok! Halu lo ye?" Jawab Haechan setenang mungkin dengan jawaban Absurdnya.
Jaemin yang mendengar itu menghela nafas lelah, Ia tahu sahabatnya ini sedang menyembunyikan sesuatu. "Chan jawab gue! Jujur sebenernya lo nyembunyiin apa?" tanya Jaemin kelewat serius.
Haechan yang di lempari pertanyaan tersebut mulai mencari cari alasan logis, tidak ia tidak boleh ketahuan dirinya sudah melangkah terlalu jauh untuk sebuah kata gagal. Bola matanya tidak berhenti bergulir dalam waktu yang lama. Mengapa ia malah menjadi segugup ini? Harusnya ia tenang bukan? masalah seperti ini tidak sulit di atasi.
BWAHAHA
"Sumpah muka lo lucu banget Chan persis kaya setan Ancol" Gelegar Jaemin sembari memegangi perutnya bahkan salah satu tangannya sudah mengeplak geplak ranjang tidurnya.
"Gila sumpah! Ternyata temen gue yang PD-nya Selangit bisa mati kutu juga yah!"
"Bunuh gue sekalian aja Na" Ketus Haechan yang di sambut tawa oleh Jaemin.
" Harusnya muka lo perlu di abadikan, di print di pajang deh di museum Geologi sebagai penghargaan" Imbuh Jaemin dengan sisa tawanya.
"Setan emang"
Umpat Haechan sembari mendekat ke ranjang Jaemin dan mulai menggelitikinya. Bahkan Ia acuhkan permintaan dan permohonan maafnya. Biarkan hari ini mereka habiskan untuk berdua. Menggunakan waktu dengan baik tidak ada salahnya bukan?
![](https://img.wattpad.com/cover/267748132-288-k925488.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Me || REVISI
Novela JuvenilJika kematian adalah hal yang paling di harapkan,lalu untuk apa kehidupan di ciptakan? 📌#1 in frinship🥇