Aku sedang berjalan di tangga menuju lantai atas. Meskipun begitu, itu bukanlah tujuanku yang sebenarnya. Tujuanku adalah atap dari bangunan yang sedang kutempati.
Saat ini aku berada di sebuah Mall dengan delapan lantai. Aku sudah berada di tangga lantai delapan, seharusnya sebentar lagi aku sampai di pintu menuju atap.
Wuuuuuush....
Ketika sampai, aku membuka pintu atap tersebut. Angin kencang menerpa wajahku.
"Bagus, aku sudah sampai..."
Aku melangkah perlahan menuju pinggir bangunan. Hatiku berdetak kencang. Kakiku terasa berat. Keringatku bercucuran. Tapi, aku yakin kalau aku sudah siap.
Kakiku yang menginjak atap mall ini memisahkanku dengan lahan parkir di bawah sana. Kemudian, aku menerjunkan diri sendiri dari bangunan.
Aku terjatuh begitu cepat, sehingga dalam beberapa detik aku bisa melihat kalau beton yang berfungsi sebagai tanah pijakan itu hanya tersisa beberapa inci lagi dari wajahku.
Bam!
Setelah itu, pandanganku menjadi hitam. Aku tidak bisa merasakan tubuhku lagi. Aku tidak bisa menggerakkan apapun. Tidak ada satupun hal yang kudengar dan kucium.
Aku, Akayuki Hiro. Seorang anak kuliahan yang bisa kau temukan di mana saja. Penampilan biasa, prestasiku juga biasa. Tidak ada yang spesial.
Alasanku melompat dari gedung mall tersebut adalah karena aku sudah tidak kuat menahan beban yang diberikan kepadaku. Aku sudah mengerjakan tugas-tugas dengan susah payah, namun aku hanya berhasil mengetikkan skripsi milikku hingga total 69,420 kata. Setelah itu, datanya terhapus akibat seorang teman yang jahil.
(A/N : diganti biar lebih terasa depresinya, kalau ada saran biar lebih parah silahkan komen di sini)
Rasanya sangat tidak menyenangkan. Aku hampir tidak bisa menahan keinginan untuk membunuh temanku itu, meski ujung-ujungnya dia meminta maaf dengan uang sebanyak dua juta yen.
Itu tidak menyembuhkan rasa kesal yang aku miliki, makanya aku memutuskan untuk bunuh diri.
Uang sebanyak itu tidak ada gunanya untuk orang yang sudah lelah hidup.
Aku memiliki harapan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik setelah bunuh diri. Alias, reinkarnasi. Tapi sepertinya tidak ada yang terjadi.
Semuanya hanya hitam saja. Aku tidak bisa melakukan apa-apa. Aku bisa menjadi gila jika terus-terusan begini.
"Aduh!"
Mendadak aku merasakan sakit, entah darimana. Kemudian, aku melihat cahaya terang. Suara dengung aneh memenuhi telingaku.
Wuung, wuung, wuung.
Aku berhasil merasakan tubuhku lagi. Aku menyadari kalau aku sekarang enam belas sentimeter lebih pendek dari kehidupan lamaku. Yah, itu hanya asal saja, sih.
Aku memutuskan untuk membuka mataku. Rasanya aku tidak akan kuat jika terlalu lama menutup mata.
"Di mana... aku?" Aku mengedipkan mata beberapa kali. Aku bisa mendengar suara aliran air.
Aku terbaring di antah berantah. Sepertinya aku berada di sebuah hutan. Di atasku ada sebuah pohon. Di sebelah kananku, aku dapat melihat sungai yang mengalir.
"Uwah..." Kemudian, aku memutuskan untuk duduk. Lalu, aku menyadari sesuatu. "Oh ya, aku bereinkarnasi... tapi, pakaian apa ini? Mengapa rambutku panjang dan berwarna pink?"
Aku mengenakan pakaian warna abu-abu yang nampak lusuh. Aku mencoba menciumnya, dan baunya biasa saja. Oh, ya, rambutku. Berubah jauh, aku melihat kini rambutku menjadi berwarna pink. Panjang, lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trap Reincarnation : ASTOLFO (SAO FANFIC)
Fanfiction"Tunggu dulu, kenapa tubuhku menjadi seperti ini?!" Alkisah, hiduplah seorang pemuda yang sudah menjadi mahasiswa. Akan tetapi, dia memutuskan untuk membunuh dirinya sendiri. Mempercayai bahwa dunia lain itu ada, pemuda itu menolak kenyataan dan men...