"Apa kau pernah dengar tentang kisah ini?"
Terdengar di telinga Sieg, sesuatu yang menangkap minatnya. Dia memutuskan untuk diam, dan mempertajam pendengarannya. Dia tidak perlu ikut campur.
Seseorang menjawab, "Hah? Kisah apa?"
"Sini, mendekatlah."
Kebetulan, orang yang membawa topik itu berada tepat di sebelah Sieg, dan kini banyak orang yang berkumpul di sekitarnya, penasaran dengan apa yang akan diceritakan oleh pendongeng tersebut. Ini adalah kesempatan yang bagus. Dengan begini, akan sangat mungkin baginya supaya pertanyaan yang dia miliki terjawab tanpa perlu berbicara langsung.
"Dengarlah... ini adalah kisah nyata yang sudah diturunkan lebih dari tiga ratus tahun di keluargaku. Kau tidak akan mungkin mendengar versi aslinya dari orang lain!"
Kalau desa Rulid punya kisah mengenai "Bercouli Sang Petualang", di Zakkaria, ada kisah lain yang jauh lebih populer.
Legenda tersebut berjudul "Keajaiban Ruang Bawah Tanah".
Seperti yang dikatakan si pendongeng, kisah ini bermula ketika lebih dari tiga ratus tahun yang lalu, layaknya kisah dari Bercouli.
Pada zaman dahulu, hiduplah seorang anak bangsawan bersama keluarganya. Mereka hidup dengan bahagia dan harmonis, tanpa ada konflik diantara mereka. Diduga, kalau mereka adalah leluhur dari keluarga Zakkalight yang selama ini memimpin kota.
Kehidupan sang anak bangsawan benar-benar bahagia.
Yang dia tidak sadari adalah banyak dari pelayan mereka yang mendadak menghilang, tapi sebagai anak kecil, dia masih belum mengerti apa-apa.
Suatu hari, ia sedang mencari pelayan favoritnya di lantai bawah. Namun, sejauh manapun dia mencari, dia tidak pernah bisa menemukannya.
Dia sudah mencari ke dapur, ke mana-mana, dari lantai satu sampai lantai ketiga, tapi si pelayan tak kunjung ditemukan juga. Di kamar pelayan, bahkan kamar orang tuanya sendiri. Tidak ada jejak sama sekali.
Hanya ada satu tempat yang belum ia telusuri—
Pintu tingkap yang menuju ruang bawah tanah kediaman keluarga mereka.
Sang anak selalu dilarang untuk pergi ke sana, apapun yang terjadi. Setiap kali dia mendekati pintu tingkap itu, orang tuanya dengan ajaib selalu muncul di dekatnya dan menyuruhnya pergi.
Dia mulai teringat dengan pelayan-pelayan lain yang juga menghilang... apa mungkin pelayan terbaiknya, yang selalu menjaganya sejak kecil, yang selalu menemaninya kapanpun dan di manapun, juga mengalami takdir yang sama seperti mereka?
Sang anak merasa ketakutan.
Takut akan ruang bawah tanah itu, takut akan kemarahan orang tuanya, yang hanya pernah marah setiap kali dia mencoba mendekati pintu tingkap misterius itu.
Tapi, dia tidak boleh mundur. Sebagai bangsawan, dia harus berani. Itulah yang diajarkan oleh pelayannya. Sebagai bangsawan, ia harus menjadi pribadi yang pantang menyerah.
Dia adalah seorang penerus. Kelak, dia juga akan memimpin rakyatnya, sama seperti ayahnya.
Orang tuanya sedang tidak ada di rumah hari ini. Mungkin... tidak mengapa kalau orang tuanya tidak tahu. Dia bisa mencoba mencari pelayannya tersayang di ruang bawah tanah ini.
Kemudian... mata kanannya mulai terasa sakit.
Sakit sekali, rasanya seperti mata kanannya ditusuk seribu jarum dan dibakar secara bersamaan. Penglihatannya menjadi buram, berubah warna. Anak itu berteriak sekeras mungkin, mencari pertolongan. Dia menangis kesakitan, tanpa henti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trap Reincarnation : ASTOLFO (SAO FANFIC)
Fanfiction"Tunggu dulu, kenapa tubuhku menjadi seperti ini?!" Alkisah, hiduplah seorang pemuda yang sudah menjadi mahasiswa. Akan tetapi, dia memutuskan untuk membunuh dirinya sendiri. Mempercayai bahwa dunia lain itu ada, pemuda itu menolak kenyataan dan men...