11. Eugeo, Melawan Jink

153 28 25
                                    

Di tengah keramaian yang bergemuruh karena menunggu duel di antara dua anak muda, Gasupht sang kepala desa menepukkan tangannya dan berteriak, "DIAM!"

"Ini memang sangat tidak terduga, tetapi kami akan menggelar duel antara kapten pasukan penjaga Jink melawan si penebang... bukan, pendekar pedang Eugeo sekarang juga, di sini!"

Tepuk tangan dan sorakan dapat terdengar sekali lagi sampai akhirnya sunyi kembali.

Gasupht melanjutkan, "Peraturannya mudah. Barangsiapa yang berhasil hampir mengenai tubuh lawannya dengan pedangnya, dia-lah pemenangnya. Akan tetapi, perlu diingat kalau mengurangi Life satu sama lain itu dilarang keras, kalian paham?!"

Sepersekian detik setelahnya, Jink langsung mengeluarkan pedangnya dari sarung dan sudah memasang posisi. Eugeo sedikit terlambat mengeluarkan pedangnya, tetapi itu terlupakan oleh pedang yang dia miliki.

Para penduduk desa melihat pedang bermawar biru yang bercahaya indah dibawah sinar api unggun, bagaikan tertimpa cahaya rembulan malam. Jink terlihat terintimidasi dan terpukau oleh pedang milik Eugeo, kepalan tangannya ia miringkan sejenak sebelum dia mengembalikannya ke posisi semula dengan cepat.

Wajah pemuda penjaga itu berubah, dan kini terlihat lebih marah dari sebelumnya, dan dia menunjuk Eugeo dengan tangan kirinya sambil berteriak kesal.

"Apa pedang itu benar-benar MILIKMU, Eugeo?! Kalau itu barang PINJAMAN, maka aku BERHAK untuk menghenti—"

Sebelum Jink menyelesaikan ucapannya, Eugeo memotongnya dan memasang sikap yang teguh, layaknya seorang pendekar.

"Pedang ini—aku dapatkan dari gua di Pegunungan. Sekarang, harta suci ini sepenuhnya milikku!"

Deklarasi Eugeo membuat para penduduk desa menjadi berbisik-bisik, dan Jink tidak mampu berkata apa-apa untuk balasan. Kirito mengira kalau dia akan meminta Eugeo untuk membuktikan hak kepemilikannya, tapi kemudian dia ingat kalau ini adalah dunia tanpa pencurian. Meragukan kepemilikan barang seseorang setelah dia menyatakannya sepertinya akan melanggar hukum yang ada.

Jink tidak melanjutkan ocehannya, dan hanya meludah sebelum mengangkat pedangnya tinggi-tinggi.

Di sisi lain, Eugeo hanya menggunakan tangan kanannya saat memasang kuda-kuda, bersiap untuk menggunakan sword skill-nya.

"Baiklah... satu, dua, tiga, MULAI!"

Dan dengan begitu, Jink mulai berlari ke arah Eugeo sembari menghunuskan pedangnya, dan melakukan serangannya. Dari gerakannya, seakan-akan dia tidak akan mengenai Eugeo, tetapi dengan hebat dia berhasil mengubah arah pedangnya, dan menyerang secara horizontal.

Namun, Eugeo tidak bertindak cukup cepat.

Keterlambatan itu mengubah posisi kuda-kuda Eugeo, dan alih-alih menggunakan Horizontal, dia menggunakan skill yang belum dia pelajari—Slant.

Eugeo berhasil melakukan tebasan tajam dengan busur diagonal, tepat 45 derajat di udara, dan mengenai pedang Jink dengan suara yang keras. Layaknya pedang yang diberkati para Dewi, dengan mudahnya «Blue Rose Sword» menghancurkan pedang Jink, semudah menghancurkan kepercayaan dirinya. Melihat ini, dengan terburu-buru Gasupht memberikan pernyataannya.

"Pemenangnya, adalah Eugeo!"

Para penduduk desa menyambut kemenangan ini dengan sorakan riuh yang dapat terdengar sampai ke luar desa. Kirito ikut bertepuk tangan dengan antusias saking senangnya.

Dan sekarang, Kirito, Eugeo d dian Selka duduk di meja yang sama, merayakan kemenangan Eugeo yang brilian. Nafsu makan Kirito membludak, membuatnya mengambil sebanyak yang dia bisa. Tak terhitung juga jumlah sari buah apel yang dia teguk.

Trap Reincarnation : ASTOLFO (SAO FANFIC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang