Hai readers!
I'm back!
Don't forget to vote, comment, and share ya!
Happy reading!
Thank you!
***
"CUT!"
Sutradara berseru sehingga para artis berhenti berakting. Seorang staf langsung memberikan pakaian kepada Jerome yang tadi syuting dalam keadaan shirtless.
"Jerome!"
Pandangan yang terpancar dari mata hijau Mia mengikuti pergerakan Jerome yang menghampiri sutradara yang barusan memanggil pria itu.
Dahi sang sutradara berkerut. Ia melirik di mana bekas luka operasi Jerome berada. "Aku jarang menemukan artis yang membiarkan bekas luka seperti milikmu, Jerome."
Tangan Mia yang memegang script seketika mengerat. Jerome syuting dalam keadaan shirtless, jadi bekas operasi pria itu terekspos. Bekas luka akibat mendonorkan ginjalnya untuk Mia.
Kedua alis Mia sedikit terangkat. Tepat sekali, bekas luka, terutama sepanjang milik Jerome yang cukup mencolok merupakan suatu kekurangan yang cukup signifikan bagi artis seperti Jerome. Jika Jerome harus syuting atau pemotretan tanpa memakai atasan, sangat sulit untuk menutupi bekas operasi itu.
Pertanyaannya, kenapa Jerome tidak menyingkirkan bekas operasi tersebut? Zaman sekarang, banyak sekali cara di dunia ini untuk menyamarkan bahkan menghilangkan bekas luka. Tetapi kenapa Jerome tidak melakukannya?
Tanpa Mia duga, Jerome malah melemparkan senyum kepada sutradara, terlihat sama sekali tidak tersinggung. "Aku sengaja tidak menghilangkannya, Sir."
Alis sang sutradara bertaut. "Why?"
Tiba-tiba, Jerome menatap Mia dengan sudut matanya yang sontak membuat Mia mengalihkan tatapannya ke Julie yang duduk di sebelahnya.
"Karena bekas luka ini adalah sesuatu yang membuatku teringat kepada wanita yang spesial bagiku," jawab Jerome sambil mengusap lokasi bekas operasinya sekilas.
Mia membeku. Ia mencengkram erat naskah di tangannya.
Julie berdecih seraya memutar bola matanya. "Bullshit."
"Ju—"
"Apa?!" sela Julie terlebih dahulu dengan sengit sebelum Mia sempat memprotesnya.
Mia menggeleng pelan. Manik matanya menatap Julie penuh peringatan. Namun, sebelum ia sempat menanggapi Julie, sebuah suara maskulin mendahuluinya. Suara itu membuat Julie langsung angkat kaki.
"Mia." Jerome menyentuh bahu Mia sekilas.
Dengan kikuk, Mia memusatkan perhatiannya pada Jerome. "Hai."
Jerome duduk di bangku yang diduduki Julie tadinya. "Bagaimana aktingku? Sesuai dengan ekspetasimu?"
"Well." Mia mengangguk sambil tersenyum. "It's good. Very good."
"Aku harap bekas lukaku tidak memberi dampak buruk bagi film ini."
Mia spontan menggeleng cepat. Matanya melebar. Ia mengibaskan tangannya yang masih memegang script. "Tidak. Tentu saja tidak. Kau tidak perlu mempermasalahkannya. Sama sekali tidak perlu."
Jerome menghela napas lega. "Kalau begitu aku bisa tenang."
Mia tersenyum kikuk menanggapi. Kenapa sejak Jerome kembali ke New York, dirinya tidak bisa bersikap seperti biasa? Kenapa perasaannya tidak enak?
![](https://img.wattpad.com/cover/228765263-288-k848618.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unwanted Billionaire (END)
RomanceREVISI. Judul sebelumnya: MISUNDERSTANDING 1 #oldlove 1 #forcedmarriage 1 #amerika 1 #barat 1 #misunderstanding 2 #completed 3 #writer Tampan. Kaya. Muda. Dikejar banyak wanita namun hanya mencintai Mia Hale seorang. Fakta-fakta luar biasa tersebut...