Hai readers!
I'm back!
Don't forget to vote, comment, and share ya!
Happy reading!
Thank you!
***
Air mata Mia berjatuhan semakin deras. Ia tersenyum getir. "Aku. Aku adalah penyebab Damian menjadi seperti ini. Aku yang melukai Damian."
Julie segera berdiri dan mendorong Jerome menjauh. "Pergi! Pergi, Jerome!"
Victor terus berusaha menenangkan Mia yang terus bergumam menyalahkan dirinya sendiri. "Mia. Ini bukan salahmu. Damian selalu ingin melindungimu. Damian akan melakukan apa pun untukmu."
"Kau bisa meminta Devio menembakku, Victor," gumam Mia mengingat pertemuannya dengan Devio sehari setelah pernikahannya dan Damian.
"Bagaimana mungkin kami melukai orang yang diselamatkan sahabat kami, Mia? Apa yang terjadi hari ini bukan salahmu."
Perlahan, Victor menggenggam tangan Mia. "Apalagi, beberapa waktu belakangan ini, aku menjadi saksi seberapa bahagianya Damian karena dirimu."
Bukannya tenang, Mia malah semakin terisak.
"Mia." Jerome belum pergi, ia masih hendak mendekati Mia.
"Get out, Jerome."
Tiba-tiba, terdengar suara brankar yang didorong mendekat. Mia tidak menganggapnya, sampai ia mendengar sebuah suara memanggilnya.
"Mrs. Hamilton."
Melihat orang yang diatas brankar, Victor segera berdiri.
"Ted," gumam Julie terkejut.
"Daddy juga kemari?" tebak Mia sebelum mengangkat wajahnya, tidak sengaja mengarahkan tatapannya ke brankar yang hampir didorong ke dalam ruang operasi.
Mengenali sosok yang hilang di balik pintu operasi, Mia merinding. Sekujur tubuhnya bergetar. "Aku salah lihat, kan?" Ia tersenyum getir.
Mia segera berdiri dan menghampiri Ted. "Orang yang dibawa masuk bukan Daddy, kan?!"
"Mia." Julie kembali berusaha menahan Mia. Sahabat Mia itu sudah ikut menitikkan air mata.
"TED! SAY SOMETHING!" Air mata Mia mengalir di pipinya.
Ted membungkuk. "Maafkan saya, Ma'am."
"No! Don't!" Mia menggeleng.
"Apa itu?" tanya Mia saat netranya menangkap pada amplop cokelat di tangan Ted.
Ted mencengkram amplop tersebut. "Mr. Hale pingsan dan mengalami serangan jantung setelah melihat ini dan mendengar berita tentang Mr. Hamilt—"
Ted tidak menyelesaikan ucapannya karena Mia menarik amplop di tangannya secepat kilat. "Ma'am."
Dengan cepat, Mia membuka amplop yang tidak terlalu besar itu dan mengambil isinya. Seketika, dirinya langsung tercengang luar biasa. Di dalam amplop itu, terdapat fotonya dan Jerome saat di café beberapa hari lalu. Salah satunya diambil saat Jerome mencondongkan tubuhnya sehingga dirinya dan Jerome terlihat seperti berciuman.
Foto-foto tersebut meluncur dari tangan Mia. Ayahnya sangat menyayangi Damian. Jika ayahnya melihat foto-foto tadi, tepat sebelum mendengar Damian tertembak karena melindungi Mia—
Mia menatap Ted nanar. "Apa yang terjadi, Ted? Daddy pingsan setelah melihat foto-foto itu lalu mendengar berita tentang Damian?" tanyanya tidak ingin percaya sembari menunjuk foto-foto yang tercecer di lantai. Tolong, jangan.
Ted menunduk. "Maafkan saya, Ma'am."
MAAF PART INI TELAH DIHAPUS KARENA KEPENTINGAN PENERBITAN. OPEN PRE ORDER THE UNWANTED BILLIONAIRE AKAN DIMULAI BESOK JAM 1 SIANG DAN BISA DIBELI MELALUI PENERBIT GLORIOUS PUBLISHER SERTA BEBERAPA TOKO ONLINE
***
TBCHai semuaaa
Author kembali dengan part...
Part yang apa hayooo?
Gimana part ini?Pada kasihan Mia atau gimana?
Sampai pingsan si Mia😭😭Mau update kapan?
Apa yang mau kalian bilang ke author atau tokoh terkait part ini, Readers?
Suka part inii?
Mau segera update?Hope you like this ya?
Jangan lupa vote, comment, and share, ya!
Thank you
-M. Lavena-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unwanted Billionaire (END)
RomansaREVISI. Judul sebelumnya: MISUNDERSTANDING 1 #oldlove 1 #forcedmarriage 1 #amerika 1 #barat 1 #misunderstanding 2 #completed 3 #writer Tampan. Kaya. Muda. Dikejar banyak wanita namun hanya mencintai Mia Hale seorang. Fakta-fakta luar biasa tersebut...