Hai readers!
I'm back!
Don't forget to vote, comment, and share ya!
Happy reading!
Thank you!
***
Jerome sudah kembali, Damian. Dia akan menjadi aktor utama dalam film yang diadaptasi dari novel Mia.
Damian terdiam. Beberapa kali ia membaca pesan dari Julie tersebut, tetapi ia masih mendapat kesimpulan yang sama. Jerome sudah kembali dan akan bekerja dengan Mia.
Tangan Damian yang memegang ponsel meluruh ke sisi tubuhnya. Mata birunya melirik Mia yang masih tidur di sebelahnya.
Baru kemarin kita pulang dari honeymoon kita, Mia. Tapi sekarang rupanya aku harus sadar dan kembali menghadapi realita, bangun dari mimpi indah ini. Aku harus tahu diri bahwa kita tidak seperti pasangan suami istri yang lain.
Damian memutar tubuhnya menghadap Mia yang tidur di atas lengan kekarnya. Perlahan, tangannya yang lain terulur mengusap sisi wajah wanita yang memakai sleepdress itu.
Mia meleguh. Sedikit demi sedikit, kelopak matanya terbuka. Ia hanya menatap Damian polos, tampak masih sedang menggumpulkan nyawanya.
"Good morning," sapa Damian lembut tanpa menjauhkan wajahnya. Lalu selanjutnya ia malah bergerak menindih Mia.
Mengetahui niat Damian, mata Mia melebar. "Damian," lirihnya dengan suara khas bangun tidur. Mia spontan memegang lengan Damian, mencoba menahan pria itu.
"Hmm?" Damian kembali mengusap sisi wajah Mia.
"Aku harus bekerja," ucap Mia sambil bersitatap dengan mata biru suaminya.
Tatapan Damian melembut, bahkan terkesan memohon. "Tidak bisakah kau menundanya? Mungkin menjadi besok?" Atau lebih lama lagi. Bahkan, jika bisa berhentilah bekerja, Mia. Aku tidak ingin bangun dari mimpi indah ini. Aku tidak mau.
Mia sedikit mengernyit, terlebih karena suara lirih Damian yang terdengar cukup--putus asa. Ada apa dengan Damian?
"Aku sudah melewatkan pembacaan naskah dengan para kru, Damian. Jadi, aku harus muncul di lokasi syuting hari ini. Aku ingin terlibat dalam pembuatan film yang diadaptasi dari novelku," sahut Mia lembut.
"Kalau begitu, kau hanya perlu datang tepat waktu," ucap Damian sebelum mendekatkan wajahnya.
"Damian." Lagi, Mia mencoba menahan Damian.
Damian memusatkan tatapannya ke mata hijau Mia, mencoba menunjukkan ketulusan dan kekhawatirannya. "Please, Mia," lirihnya hampir tidak terdengar.
Setelah nanti kau sampai di tempat kerjamu, aku tidak tahu apa aku bisa sedekat ini denganmu lagi, Mia. Jadi, yang bisa aku lakukan adalah--menunda dirimu untuk bekerja, selama mungkin.
Mia tidak berkata apa-apa. Namun, begitu mata Damian terpejam dan bibir Damian membungkam bibirnya, Mia tidak melayangkan protes maupun memberontak. Apalagi, ketika tangan Damian ikut menggodanya, Mia tidak bisa menahan dirinya untuk membalas semua sentuhan Damian.
***
Mata biru Mia melirik tangan kirinya yang digenggam Damian. "Kalau kamu menyetir dengan satu tangan seperti ini, aku yakin aku akan datang terlambat, Damian," sindirnya sembari mencoba menarik tangannya. Namun tentu saja, tidak berhasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unwanted Billionaire (END)
RomanceREVISI. Judul sebelumnya: MISUNDERSTANDING 1 #oldlove 1 #forcedmarriage 1 #amerika 1 #barat 1 #misunderstanding 2 #completed 3 #writer Tampan. Kaya. Muda. Dikejar banyak wanita namun hanya mencintai Mia Hale seorang. Fakta-fakta luar biasa tersebut...