Jisoo berdecak kesal.
"Ga usah nyebut nama dia""Berasa Voldemort ye mantan lu" ejek Joyara.
"Babi, diem"
Joyara dan Jena terkekeh geli. Kalau udah ngomongin soal Taehyung, pasti Jisoo suka emosi.
Jena menepuk bahu Jisoo singkat.
"Masih inget gue, lo nangisin dia hu hu hu ha ha ha" Jennie mencontoh suara tangis Jisoo waktu itu."HAHAHA ANYING" Joyara ngakak kencang sampai mukulin lengan Jena berkali-kali. "Gue inget saking linglungnya, Jisoo sampai makan semangka dicocolin micin"
"HAAHAHAA ITU PALING BEGO, DAHAL DIA YANG MUTUSIN" Jena ikutan ngakak.
Jisoo memejamkan mata sembari mengelus dadanya.
"Ga usah diingetin" malu banget dia."Btw kemarin dia ngechat gue, nanyain kabar lo" Jena ngomong gitu santai banget, mana sambil nyemilin sachetan jasjus ga pake aer segala. Gatau aja Jisoo udah dag dig dug ser pas tau mantannya nanyain kabar dia.
Joyara yang tadinya ngakak ngeliatin video tiktok, langsung berhenti ketawa. "Eh sriusan lo?"
"Srius" Ia menyodorkan bubuk jasjus didepan muka Joyara.
"Mau?" tawarnya."Ga enak anj, kok lo doyan banget si?" Joyara sampe merinding sendiri ngeliatnya.
"Lidah lo flop"
Ia kembali mengemut jasjusnya.Sedangkan disini Jisoo udah penasaran banget soal yang Jena bilang tadi.
Telunjuknya menekan-nekan lemak Jena sampai gadis itu kembali menghadap kearahnya.
"Dia ngechat lo kayak gimana Jen?"
Jena tersenyum miring. "Cie, kepo ya lo?"
"Serius"
Jena nyengir.
"Jadi kemarin tuh dia ngechat gue. Hai Jena katanya""Trus trus?" kepo Joyara.
"Jena apa kabar? tanya dia"
"Trus gue bales lah, gue baek. Trus dia nanya lagi nih, mantan gue gimana? Baek-baek aja kan?""Trus lo jawab apa?" tanya Jisoo sembari memainkan ujung rambut Jena.
"Gue jawab baek kok, bahagia sama pacar barunya melebihi waktu sama lo"
"Wkwkw anjir" Jisoo terkekeh. Tapi yang dibilang Jena tuh ga sepenuhnya bener. Tirta, pacarnya sekarang emang ngetreat dia like a princess. Oh pasti dia bahagia. Tapi tetap aja, juaranya tetap Taehyung.
"Lo beneran ada rasa sama Tirta, Ji?" tanya Joyara.
Jisoo menghentikan pergerakannya.
"Beneran lah. Yakali gue pacaran gaada rasa"
"Bukan karena kasihan?" tanya Joyara memastikan.
Jisoo tertunduk. Ah dia juga bingung.
Kedua bahunya bergerak naik-turun.Jena menghela nafas.
"Jujur aja coba""Eumh, bukan cuma kasihan kok.
Dia tuh baik banget Jen, gue sampai kaget kadang" Jisoo memberikan jeda pada kalimatnya."Perumpamaannya tuh kayak gini, Taehyung lukanya, Tirta tuh obatnya.
Yah gue rasa kita sama-sama saling butuh aja sih, dia butuh gue, gue butuh dia, gaada alasan buat nolak"Jena dan Joyara mengangguk paham. Kemudian Joyara kembali membuka mulutnya. "Tae, Tirta, dominan yang mana?"
"Apanya?"
"Perasaan lo ke mereka"
Jisoo menggigit bibir bawahnya.
"Salah ga sih kalau gue jawab Taehyung?""Pelan-pelan aja, ntar ada masanya Taehyung bener-bener ilang dari pikiran lo"
"Ngomong-ngomong dia apa kabar?"
➖➖
Taehyung menghela nafas berkali-kali. Dia kangen Jisoo, Jisoo kangen dia gak ya?
Biasanya kalau lagi sakit gini, Jisoo pasti datang masakin bubur buat dia.
"Taehyung sembuh dong" gadis itu mengerucutkan bibir. Ia kemudian duduk disamping Taehyung yang terbaring lemah diatas kasur. "Kangen jalan-jalan sama kamu. Sembuh dong"
Ya ampun, baru aja empat hari dia sakit, udah rusuh aja Jisoo-nya.
Taehyung terkekeh geli sembari merentangkan kedua tangannya, "Kata orang-orang kalau dipeluk sama pacar bisa cepat sembuh."
"Modus ewh" Jisoo terkekeh, sedikit membungkukkan badannya untuk memeluk pacarnya. "Cepat sembuh, jelek"
"Oh aku jelek? Oke" Taehyung menyilangkan kedua tangannya didepan dada. "Sana pulang, cari aja pacar yang ganteng"
Jisoo terkekeh gemas.
"Ih ngambek" Dia tak tahan untuk tidak mencubit pipi Taehyung. "Bercanda sayang, sini peluk lagi"Taehyung memalingkan wajahnya, masih kesal. "Males, kamu bau"
Jisoo langsung mengendus aroma tubuhnya sendiri. "Emang bau ya? Harum kok ih, idung kamu kemasukan lalat ya?"
Taehyung masih diem.
"Beneran gamau peluk nih? Yaudah sih, rugi sendiri" Jisoo berdiri, menjauh dari kasur Taehyung. "Mau peluk cowo lain aja ah.."
Tapi sebelum Jisoo benar-benar menjauh, Taehyug dengan cepat menarik tangannya sampai perempuan itu terjatuh diatas tubuhnya.
"Berani hm meluk-meluk cowo lain? Nanti kalau cowonya menghilang dari bumi, jangan salahin aku ya"
Wajah Jisoo memerah karena ucapan Taehyung serta posisi mereka yang terlalu ambigu. Bahkan mereka bisa merasakan napas satu sama lain.
Wajah Taehyung semakin mendekat pada wajahnya.
"Taehyung ih!" Sadar apa yang akan terjadi selanjutnya, Jisoo mencubit perut Taehyung dan bangkit dari sana.
Taehyung meringis, kemudian terkekeh. "Hayo pipinya merah, mikirin apa hayo? Mikir yang macem-macem ya? Jisoo jorok ih. Padahal aku cuma mandangin kamu "
"A-apan sih!" Jisoo mencubit lengannya. "Gausah ngeselin ya kamu!"
Taehyung senyum-senyum sendiri mengingat kejadian tersebut. Kalau diingat, masa awal pacaran mereka tuh manis banget ya kayak permen, tapi endingnya malah rasa kopi wkwkw.
Tapi dia rasa cerita mereka belum benar-benar nyampe ending. Taehyung ga suka sad ending, maka dari itu dia pastiin mereka bakal happy ending gimana pun caranya.
➖➖
KAMU SEDANG MEMBACA
Deja vu [Taehyung-Jisoo-Taeyong]
FanfictionHe thinks it's special But it's all reused. inspired by: [Deja vu- Olivia Rodrigo [end] © linbeeee