10|Kok disini?

858 209 22
                                    








Osis Angkatan 23

Eca
Jam 14.45 kita rapat perpisahan anak kelas 12 ya.
12.30

Eca
Semua wajib datang
12.30











Taehyung mendengus. Ini kenapa sih rapat osisnya tiba-tiba banget? Mana semuanya wajib datang lagi. Jam 2 lewat 45? Mereka pulang sekolah jam 14.35 berarti dia cuma punya waktu 10 menit buat nganterin Jisoo pulang.

Yah padahal niatnya mau main lama-lama dirumah Jisoo.





➖➖







Jisoo terkejut, mengelus dadanya. Sontak dia mencubit lengan Taehyung dengan keras. "Bisa jangan ngagetin gak?"

Taehyung mendesis kemudian terkekeh geli. "Hehehe maap, ayo buruan" laki-laki itu menarik tangannya menuju parkiran sekolah.





Jisoo hanya pasrah, membiarkan mantannya ini menarik dirinya sampai ke parkiran.










"Bisa gak, Ji?" tanya Taehyung waktu sadar Jisoo kesusahan make helm.

"Bisa"

Taehyung tak mampu lagi menahan senyumnya.

Katanya sih bisa, tapi daritadi ga kepasang-pasang kaitannya. Dasar cewek gengsian.

"Lama amat sih" Dengan gemas, Taehyung ngambil alih kaitan tersebut dan mendekatkan wajahnya pada wajah Jisoo.

Jisoo menahan nafasnya. Jaraknya terlalu sempit. Bisa dirasa nafas Taehyung mengenai wajahnya. Aduh sesek banget rasanya.

Ah, dia sampai lupa kapan terakhir kali sedekat ini sama Taehyung.

Lelaki itu menatap wajah Jisoo dengan lamat. Kesempatan kayak gini tuh ga boleh disia-siain. Kapan lagi dia bisa ngeliat mantannya dalam jarak sedekat ini, ya kan?





"Masa gini aja ga bisa" ledeknya memecah keheningan.

Jisoo yang sadar langsung mundur satu langkah. "Bisa! Lo aja yang ga sabaran"

Taehyung menunduk sedikit menyamakan tinggi mereka untuk menatap wajah Jisoo, kemudian tertawa, mengusuk pelan rambut Jisoo. Sedangkan Jisoo yang digituin rasanya pengen pingsan ditempat aja.











Jisoo menatap nanar motor yang dipakai oleh Taehyung. Tinggi banget anjir. Biasanya dulu kalau balik bareng Taehyung, naiknya pasti dibantuin. Masa sekarang dia minta bantu juga? Gengsi lah shay.

"Bisa naik gak?"

"Bisa" Ga bisa, motor lo ketinggian anj.

Taehyung tersenyum kecil kemudian menjulurkan tangannya. Dia tau Jisoo kesusahan buat naik ke atas motornya.

Jisoo menatap ragu tangan tersebut.

"Ji?" panggilnya.

"Hm"

"Buruan"

Jisoo menghela nafas lalu memegang tangan Taehyung dan mulai naik ke atas motor tersebut.

Menyadari sesuatu, Taehyung yang tadinya udah siap ngegas, kembali mematikan mesinnya. "Ga bawa jaket?"

"Ngga"

"Ambil di tas gue" perintah Taehyung.

Jisoo mengerutkan keningnya,
"Buat?"

"Paha lo"

Wajah Jisoo memerah. Dengan cepat perempuan itu mengambil jaket yang ada didalam tas Taehyung kemudian menutupi bagian pahanya yang terekspos dengan benda itu.








➖➖







"Maaf ga bisa mampir, gue ada rapat osis"

"Hah? Oh iya santai aja"

Taehyung menggaruk tengkuknya. Ngapain ya lapor ke Jisoo? Disuruh mampir aja engga.

"Yaudah gue pergi ya"

Jisoo mengangguk. Taehyung kemudian menyalakan mesin motornya.

"Tae" Taehyung langsung menghadap ke arahnya.

"Ya?"

"Eum anu.." Jisoo menggaruk kepalanya. "Jangan kecapean, lo baru sembuh" Bukan apa-apa, tapi seingatnya mantannya ini emang rentan sakit. Cuma mau ngingatin aja biar dia engga terlalu maksain diri.

Taehyung tersenyum. "Cie ciee, khawatir ya? Ciee Jisoo"

Jisoo memutar bola matanya malas. "Bacot ah, sana pergi"

Taehyung terkekeh. "Yaudah, gue pamit ya?"

Jisoo mengangguk kemudian Taehyung benar-benar meninggalkan halaman rumahnya.










Jisoo tersenyum kecil. Aduh kangen juga ya diantar jemput dama dia.










Tapi senyuman itu luntur ketika ia membalikkan badannya. Seseorang bertubuh tegap menatapnya dengan tatapan dingin.

"Pulang bareng mantan?"

"Tirta kok disini?"




➖➖

Deja vu         [Taehyung-Jisoo-Taeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang