Prolog: Tidak Ada yang Lebih Sulit daripada Mempertahankan

2.7K 136 13
                                    

Ketika hubungan mereka sudah berjalan satu tahun.

Ada kecurigaan terhadap Haruto selama dua bulan belakangan ini, dia seperti dinomor-duakan. Selalu berpikiran positif tentang pacarnya dan berusaha menepis rasa curiga itu, tapi lama kelamaan capek juga. Kalo ditanya atau disuruh jujur tentang kecurigaannya, Haruto selalu mengelak dan ngedrama merasa seperti terkekang.

Tidak ada apapun di kedua ponsel Haruto, mungkin saja dia kurang teliti ketika memeriksa yang qmencurigakan di ponsel lama dan yang dia belikan.

Hari ini mengikuti Haruto yang katanya mau pergi sama teman asrama. Ternyata berbohong, malah pergi menemui perempuan yang disebut sebagai Noona Sandwich. Jangan ditanya bagaimana perasaanya ketika mendapatkan fakta kalo mereka pergi ke dokter kandungan di rumah sakit pemerintah.

Pikirannya sudah jauh, bukan berpikir positif kalo Haruto hanya menemani ke dokter kandungan, yang dia pikirkan adalah Haruto menghamili perempuan itu. Kesal dan sedih jadi satu, apalagi dadanya sesak karena menahan amarah.

Keduanya keluar dari poliklinik spesialis kandungan, yang laki-laki memegang sebuah amplop coklat dan si perempuan memegangi perut yang akhirnya kelihatan kalo lagi mengandung. Salah satunya terlihat bahagia dan tanpa beban, Haruto selalu diam seperti banyak pikiran, tapi merespon ketika mengobrol.

Mengikuti dari belakang dengan santai dan tidak terlihat mencurigakan, baik dari atensi publik maupun dua orang yang dia ikutin. Membuka ponsel yang dari tadi ada di genggamannya, mengirim pesan singkat ke Haruto.

Pemuda itu tidak bereaksi apapun terhadap dering singkat, justru perempuan itu menyuruh untuk memeriksa pesan masuk.

Sumpah, mau teriak dan memaki Haruto, tega banget mengabaikan pesan darinya.

Menjadi mata-mata dari awal pergi ke sini dan sekarang mau pulang, Jeongwoo juga mengikuti mereka yang sudah di uar lingkungan rumah sakit, sedang menunggu kedatangan taksi yang lagi menuju ke sini. Bersenda gurau agar tidak saling diam, Haruto sesekali memulai pembicaraan.

Ketika taksi datang, pemuda berkebangsaan Jepang yang sekarang masih berstatus pacarnya membukakan pintu untuk Noona Sandwich, tapi tidak ikutan masuk ke mobil dan menutup pintu. Perempuan itu membuka jendela dan melambaikan tangan ke Haruto, kemudian mobil itu melaju pergi.

Setelah kepergian taksi online itu, barulah Haruto memeriksa ponsel yang berdering sekali tadi ketika berdua dengan Noona Sandwich, nengetik balasan dari pesan masuk yang dia abaikan.

🐺
(Online)

🐺
Ruto.
10.30

Haru_JW

Sbb.
Kenapa sayang?
Read| 10.45

🐺
Coba lo balik badan.
10.45

Mengikuti apa yang disuruh dan Haruto langsung menemukan Park Jeongwoo yang tidak jauh darinya. Berarti dari tadi pemuda itu mengikutinya mulai dari pergi dan pulang.

Tertangkap basah dan tidak bisa lagi menghindar, dia menghampiri Jeongwoo yang menahan amarah dan mungkin saja akan memukulnya.

"Jeongwoo, maaf."

"Iya gua maafin lo, tinggalkan dia sekarang juga!"

"Tapi aku gak bisa."

"Lo pacar gua, Ruto. Tinggalkan dia selagi gua masih berbaik hati, gua gak mau hati gua dongkol, rasa sesak di dada gak enak banget."

Andaikan sedang tidak di tempat umum, dia akan memeluk Park Jeongwoo sekarang juga. Jeongwoo menahan semua amarah dengan langsung memaafkannya, sebuah cara yang bagus agar tidak menimbulkan rasa sakit hati.

"Anggep aja gua gak ada harga diri. Gua gamau kita pisah, gamau kita putus. Tinggalkan dia."

Terima kasih kepada pacarnya yang mudah banget memaafkan dirinya, tapi hubungan ini tidak bisa dipertahankan, karena dia harus bertanggung jawab atas 'kecelakaan kecil' yang dia buat.

Bukan hanya hati Jeongwoo yang hancur, hidupnya juga akan hancur. Saat ini dihadapi oleh dua pilihan, dia harus meninggalkan Park Jeongwoo yang sudah satu tahun menemaninya. Merasa tidak pantas untuk bersama seseorang yang setia dengannya.

"Dia hamil, aku harus bertanggung jawab."

"Lantas gua gimana?"

"Kita harus berakhir."

"Kita bisa backstreet."

"Maaf, aku gak bisa."

Pemuda itu berbalik meninggalkan Park Jeongwoo yang terus-terusan memohon agar hubungan tidak berakhir begitu saja. Haruto tidak bisa melanjutkan, dengan berat hati harus bertanggung jawab terhadap perempuan yang hamil tadi.

Andai saja bisa memutar waktu, dia tidak akan menerima perasaan dari Noona Sandwich, maka kecelakaan kecil di motel pada malam minggu tidak akan terjadi. Nasi sudah menjadi bubur, yang tersisa hanyalah penyesalan.

Meninggalkan Jeongwoo begitu saja, tanpa kata-kata atau pelukan terakhir. Dia tidak mau terlihat cengeng, sekuat tenaga menahan rasa ingin menangis walau dadanya sesak.

Pemuda itu sudah jauh, sebentar lagi akan menghilang dari pandangannya. Memutar tubuhnya dan melangkah ke arah yang berlawanan dengan Haruto yang semakin menjauh.

"Laki-laki brengsek, jangan pernah lagi lo dateng ke gua." Apa yang dikatakan berbanding terbalik dengan hatinya, dia ingin suatu saat nanti bertemu lagi dengan Haruto.

ϟ 𝐅𝐢𝐫𝐬𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐍𝐞𝐯𝐞𝐫 𝐖𝐫𝐨𝐧𝐠 ϟ

ϟ 𝐅𝐢𝐫𝐬𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐍𝐞𝐯𝐞𝐫 𝐖𝐫𝐨𝐧𝐠 ϟ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
First Love Never Wrong. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang