13. Barang Bukti

344 57 3
                                    

Studio Xoom yang menjadi dalang di balik bebasnya tersangka yang seharusnya didakwa berhasil diringkus dan terbukti memalsukan rekaman kamera keamanan setelah komputer diperiksa. Karyawan berhasil diamankan dan pemiliknya kabur entah kemana.

Mengenakan sarung tangan karet agar tidak meninggalkan sidik jari lain, detektif mengoperasikan komputer dan mencari file rekaman palsu lain yang berkaitan dengan kasus yang sebelumnya, kasus-kasus yang tersangka bisa bebas tanpa didakwa.

Bisa-bisanya mereka tetap menyimpan file asli dan rekaman di satu tempat, tidak dienskripsi atau diupload ke penyimpanan awan. Ada beberapa rekaman palsu yang tidak ada file aslinya, mungkin sudah dihapus atau disimpan di folder lain.

Detektif mengklik sembarang file, Bae Jinyoung yang memegang dokumen elektronik Kejaksaan di tablet berusaha mencari kecocokan kasus dengan rekaman yang dipilih.

Di dalam rekaman terdapat mobil yang entah sengaja menabrak pembatas jalan, penumpang meninggal di tempat dan pengemudi berhasil keluar dan ditolong. Nama orang itu adalah Mr. Ahn, mengaku sebagai penumpang ketika diinterogasi.

"Cocok. Berarti Mr. Ahn yang membuat kecelakaan terjadi, dengan sengaja menabrakkan mobil." Bae Jinyoung dapet satu tambahan kasus yang akan dikerjakan nanti.

Detektif memperbesar tampilan daftar file agar terlihat lebih jelas, membuat Jeongwoo penasaran dengan rekaman bernama 'Sussex Cafe' yang dilewatkan oleh detektif. Ketika file lain ada yang asli, Sussex Cafe hanya ada rekaman palsu.

"Lo pegang ini sementara semua file dipindahkan."

Jeongwoo terkejut karena Jinyoung mendadak bicara kepadanya, menerima tablet dan kemudian pria itu ikut detektif lain ke sebuah ruangan. Memastikan Bae Jinyoung sudah tidak bersamanya, dia mengetuk file berjudul 'Sussex Cafe.'

Satu wanita datang dan masuk ke kafe, duduk sendirian, tidak ada hal aneh di rekaman tersebut. Melihat rincian file, tidak ada informasi berguna selain tanggal ketika rekaman palsu ini dibuat.

Rasa penasaran yang tinggi, Jeongwoo diam-diam mengirim rekaman itu melalui email. Ponselnya berdering singkat pertanda rekaman sudah terkirim, tidak lupa untuk menghapus jejak agar tidak ada yang curiga. Jeongwoo akan menonton ini nanti.

"Berapa terrabyte penyimpanan di tablet itu?" tanya detektif ke jaksa yang sedang memegang tablet, karena semua file dipindahkan ke sana dan tidak ada kendala penyimpanan penuh.

"Entahlah, mungkin lewat dari terrabyte." Mungkin tablet canggih milik Kejaksaan punya penyimpann yang tak terbatas, mungkin juga disimpan secara ghaib.

Masih memegang tablet, karena gak bisa dilipat kaya Galaxy Fold. Dia menyusul kemana Jinyoung pergi tadi, ke sebuah ruangan besar yang keseluruhan berwarna hijau dan terdapat beberapa properti. Semua yang dia lihat adalah keperluan untuk pembuatan film.

"Gini amat kemajuan teknologi."

Jinyoung menyayangkan kemajuan teknologi yang digunakan untuk hal yang negatif. Mungkin ga ada yang mau menyewa jasa Xoom, makanya banting setir untuk bantuin tersangka memalsukan bukti.

"Jadi keinget mata pelajaran Ilmu Sosial, dampak negatif dan positif dari kemajuan teknologi," -Jeongwoo.

ϟ 𝐅𝐢𝐫𝐬𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐍𝐞𝐯𝐞𝐫 𝐖𝐫𝐨𝐧𝐠 ϟ

Tidak langsung pulang setelah kerja, Jeongwoo menghadiri makan bersama di kedai kaki lima. Dia tidak ingin mabuk, jadi tadi hanya menuangkan soju untuk senior di timnya. Jeongin hanya meminum sedikit karena harus mengantar dua rekan kerja yang teler.

Membantu Jeongin untuk memamapah Kim Seungmin dan Jinyoung yang mengigau keluar dari kedai, dibawa hingga ke mobil. Keduanya mudah dimasukkin ke mobil, karena badan mereka ringan alias kurus dan tidak telalu tinggi.

First Love Never Wrong. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang