Menatap dari jauh mobilnya yang bermalam di kantor Kejaksaan, sekarang lagi nungguin pegawai bengkel resmi yang akan mengganti ban mobilnya yang pecah. Dia bisa saja menunggu di dalam, tapi karena ruangannya sangat jauh dan males mau turun lagi ke pelataran parkir.
"Lo ngapain?"
"Nungguin pegawai bengkel Hyundai."
"Ban mobil lo cuma pecah, gua rasa gak perlu manggil orang bengkel resmi." Junkyu tidak habis pikir liat koleganya yang berlebihan, padahal mobil itu gak turun mesin, sekalian aja ke dealer buat beli mobil baru.
"Gapapa kak, biar mutu terjamin kalo bengkel resmi."
"Sekalian aja lo beli mobil baru."
"Kakak maunya gua pake duit negara atau duit pribadi untuk beli mobil baru?" sarkasnya, untuk menyindir persepsi orang tentang keluarga kerajaan.
Sering banget dengerin kata orang kalo keluarga kerajaan hanya menghabiskan kas negara, padahal punya kekayaan pribadi yang bahkan gak masuk daftar orang terkaya di Korea Selatan.
"Anak sialan. Ayo masuk, banyak kasus yang harus lo selesaikan, wahai Junior." Kolega rasa saudara kandung, Junkyu menarik Park Jeongwoo tanpa rasa takut didor sniper.
Merangkul bahu lautan pasifik pria muda di sisinya. Hampir tidak ada perbedaan postur Junkyu dan Jeongwoo, jadi tidak timpang ketika merangkul. Terlintas ide jahil untuk mengerjai perkara roti expired yang lagi heboh di Internet pada pagi ini
"Btw, lo bentar lagi tamat karena makan roti kadaluarsa."
Langsung melepas rangkulan dan menatap Junkyu yang tersenyum jahil. "Kok Kak Junkyu tau kalo gua makan roti expired?"
"Lo lagi rame di Internet pagi ini, polos banget nanyain roti kadaluarsa sehari doang ke driver."
Dia menceritakan tentang sarapan mewah tapi effortless yang dimakan ke pengemudi taksi online, gak nyangka kalo ternyata tersebar dengan cepat di Internet. "Pasti si driver meneruskan cerita gua ke SNS."
"Benar sekali, driver awalnya curhat di SNS kemudian diteruskan ke artikel."
Yakin banget kalo Junkyu bercanda tentang makanan kadaluarsa yang dia makan tadi. "Tapi gua serius Kak, gak masalah kan kalo gua makan roti expired?"
"Gak masalah sih kalo gak lu campur racun."
"Haha, lucu banget sumpah, mau meninggoy," ejek Jeongwoo tentang lawakan garing Kim Junkyu.
Lanjut melangkah ke ruangannya dengan diselingi candaan kecil dengan Junkyu, yang harus naik lift dulu baru sampe ke lantai tiga.
Ruangan tempatnya bekerja diisi oleh empat orang, penuh tumpukan berkas kasus, dan lumayan teratur alias tidak berantakan. Empat orang bekerja di ruangan ini termasuk dirinya dan Kim Junkyu. Karina sebagai jaksa penyidik dan si introvert Cha Junho sebagai asisten.
"Kalian selalu terlihat seperti saudara, gua curiga kalo Junkyu merupakan saudara kembar Baginda."
"Tapi gua yang lebih ganteng."
"Cih." Jeongwoo kontra dengan klaim pribadi atasannya.
Duduk di meja di sebelah primadona divisi kriminal dua, yaitu Karina. Ketika mendapatkan berkas baru, kasus ringan dialihkan kepadanya dan Junkyu mengambil kasus yang sekiranya sulit.
![](https://img.wattpad.com/cover/128943250-288-k710093.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love Never Wrong. ✔
Fiksi RemajaSekuel Hierarchy. Babak baru kisah yang lebih rumit antara Park Jeongwoo dan Watanabe Haruto. Keduanya berusaha bangkit dari keterpurukan akibat berakhirnya hubungan yang baru berjalan satu tahun. Warning!! Hanya cerita fiksi. BXB. Mature content. B...