17. Healing

5.7K 323 7
                                    

Alula terbaring di kasurnya, hari ini ia memutuskan untuk tidak masuk sekolah setelah kejadian mengerikan semalam. Mata Alula sembab karena tidak berhenti menangis sejak semalam.

"Gue gaboleh bahagia ya?" Gumam Alula pelan

Alula merasa hidupnya penuh dengan beban, rasanya ia tidak diperbolehkan untuk bahagia. Cobaan datang bertubi tubi dan Alula tetap berusaha tegar selama ini. Alula mengusap air matanya lalu membuka handphonenya mengetikan sebuah nomor.

'Halo'

'Halo'

'Alula hai apa kabar'

'Alula baik tan, tante gimana?'

'Tante baik'

'Ehm, kabar bunda gimana tan?'

Terjadi keheningan sesaat

'Bunda udah membaik kok, Alula sabar ya. Banyak banyak berdoa biar Bunda cepet pulang'

Alula memejamkan mata menahan agar tangisnya tidak pecah

'Iya tan, Alula berdoa buat bunda setiap hari'

'Nanti kalo bunda udah bisa diajak bicara, tante kabarin ya'

'Bilangin Bunda ya tan, Alula kangen bunda'

'Iya sayang pasti'

'Yaudah Alula tutup ya tan

'Iya, hati hati ya kamu disana'

Telepon pun berakhir, Alula tidak dapat menahan air matanya lagi. Air matanya dengan deras mengalir.

'Tok tok tok'

Pintu kamar Alula di ketuk dari luar

"Masuk" Teriak Alula mempersilahkan

"Non, ada tamu dibawah disuruh tuan turun" Ucap bibi menyampaikan pesan

Alula mengernyit "Siapa bi?" Tanya Alula

Bibi menggeleng "Bibi juga gatau non"

"Yaudah Alula beres beres bentar" Ucap Alula

Bibi pun mengangguk lalu pergi keluar kamar.

Alula dengan cepat bangkit dan mencuci muka sedikit memakai bedak agar mata sembabnya tidak terlalu ketara. Ia juga memakai kacamata bening miliknya, berusaha menutupi matanya. Setelah siap Alula berjalan turun ke ruang tengah.

"Nah itu Alula, sini nak" Ucap Abimana memanggil Alula

Mata Alula membelalak lebar kaget melihat pemandangan ini. Kok ada dia?

"Ini anaknya teman ayah, kalian susah saling kenal kan?" Tanya Abimana

Alula mengerjap lalu mengangguk. Arsenio tersenyum kecil. Alula pun berjalan duduk disamping ayahnya.

"Kok bisa disini?" Tanya Alula bingung

"Tadi Arsenio mengantar berkas buat ayah" Jawab Abimana

"Ah, oh gitu"

"Jadi gimana om? Boleh kalau saya ajak Alula jalan sebentar?" Tanya Arsenio pada Abimana

"Hah" Alula bingung

Abimana tersenyum "Dengan satu syarat"

"Apa om?" Tanya Arsenio

Abimana memajukan badannya untuk membisikan sesuatu "Bodyguard om harus tetap mengikuti kalian, jangan kamu sabotase lagi"

Arsenio mengerjap, ah iya lupa siapa pria di depannya ini.

"Haha tenang om" Balas Arsenio yakin

ARSENIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang