Alula sudah siap dengan hoodie hitamnya. Ia mengendap endap agar orang rumah tidak ada yang tau ia keluar. Alula mengambil kunci mobilnya dengan cepat. Sesudahnya ia berlari keluar menuju mobil. Hari sudah mau gelap sore ini.
Setelah berhasil keluar rumah diam diam Alula dengan cepat mengendarai mobilnya ke titik temu yang sudah ia janjikan dengan Vanka. Alula sudah mempersiapkan semua skenario terburuk yang akan terjadi.
Alula memarkirkan mobilnya di taman tempat Vanila dan Acel berada. Dari sini Alula bisa melihat jelas keberadaan mereka berdua.
Vankacika
Jalan ke gudang pinggir jalanAlula menghela nafas. Bisa bisanya ia terjebak dalam permainan Vanka. Mau tidak mau Alula mengikutinya. Ia berjalan menuju pinggiran jalan.
Saat Alula berjalan tangan Alula ditarik oleh seseorang memasuki gudang kosong dipinggir jalan tersebut.
"Alula nyali lo gede juga" Ucap Vanka tersenyum miring
Ada dua orang laki laki yang sekarang memegang kedua tangan Alula.
"Sekarang apa mau lo" Kesal Alula meronta ronta agar di lepaskan.
"Tarik" Perintah Vanka pada lelaki disamping Alula agar menarik Alula duduk di kursi dan mengikat Alula.
Vanka berjalan mendekati Alula lalu menarik rambut Alula kencang. "Gue udah peringatin lo" Ucap Vanka
"Lepas bajingan" Ronta Alula berusaha melepas tarikan Vanka di rambutnya.
Vanka berjalan dengan tangan dilipat di depan dadanya "Hmmm lucu kali ya liat lo botak?"
Mata Alula membelalak
Vanka mengambil gunting di tangannya dan maju menghampiri Alula. Ini udah gabisa didiemin lagi.
Alula dengan segera menendang perut Vanka yang berdiri di depannya. "ORANG GILA"
Vanka tersungkur jatuh dan menjadi murka. "TAHAN DIA!" Perintah Vanka
Alula berusaha membuka ikatan tali di tangannya. Dua lelaki tadi datang mendekati Alula. Alula pun dengan sigap menghadapi dua orang tersebut. Alula menggunakan kekuatan kedua kakinya karena tangannya belum terlepas.
"JANGAN SENTUH GUE" Pekik Alula ketika lelaki itu memegang tangan Alula
Alula dengan gesit berlari berusaha mencari jalan keluar dari gudang ini.
"LO PIKIR LO BISA KELUAR? HAHAHAHAHA" Tawa jahat Vanka dari tengah sana.
Alula mendecih lalu dengan sekuat tenaga membuka ikatan di tangannya dan berhasil. Alula jadi lebih leluasa sekarang. Mau tidak mau ia harus menghadapi kedua pria ini.
"Maju" Tantang Alula
Pria pertama maju ingin menyerang Alula namun Alula dengan gesit menendang area perutnya hingga ia tersungkur. Tidak mau menyia nyiakan kesempatan Alula segera mengambil balok kayu di tangannya dan menghajar pria satu lagi.
"MATI LO SEMUA!" Ucap Alula berapi api
Alula tersenyum miring menatap Vanka. Vanka agak speechless melihatnya. Dua pria suruhannya sudah tepar di lantai.
"Lo mau juga?" Tanya Alula
Vanka dengan cepat mengganti ekspresi mukanya. "Selamat udah buang energi sia sia Alula" Ucap Vanka tepuk tangan.
Tiba tiba dari arah luar masuk 4 orang laki laki lainnya mengarah ke Alula.
"Shit" Pekik Alula skakmat
Alula kembali ditarik ke kursi tadi dengan tangan diikat lebih kencang.
"Ternyata bener lo jago berantem" Puas Vanka
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSENIO
Teen FictionArsenio Alaric Delano, pemimpin Venom, geng motor terbesar se-Indonesia. Jika ada yang mengusik Venom Arsenio akan maju paling depan dan orang itu akan hilang. Orangnya dingin, tidak banyak omong, perfeksionis, auranya menyeramkan. Satu hal lagi yan...