Pangeran Dan Putri : Bagian Dua Puluh Dua

101 10 1
                                    

Lisa memandang sekelilingnya dengan perasaan cemas,kakinya yang tertatih membuat penghalang untuk berjalan cepat.

"Lisa!" Ia menoleh.

"Apa yang kau lakukan disini?Bukankah kau diperintahkan untuk mencari Tuan Putri"

Lisa mengerjapkan matanya lalu berusaha tersenyum "A-ani,aku,ah ya dimana Yang Mulia Raja?"

Pelayan itu mendekat lalu berbisik di kuping Lisa "Ia ikut turun ke medan perang,kau cepatlah masuk!"

"Benarkah?, Ah apa kau bisa tolong aku?kaki ku sakit karna terkilir saat diperjalanan tadi"

Pelayan itu mengangguk dan membantu Lisa berjalan.

"Bagaimana bisa kau seperti ini"

"Ceritanya sangat panjang,sekarang aku harus bertemu Ratu"

"Tunggu" mereka berhenti,Lisa menoleh ke samping begitupun pelayan yang membantunya itu.

Pelayan itu berkerut heran "Apa yang kau lakukan?"

"Bukankah aku yang harus bertanya padamu Rossie-ssi?siapa yang kau bawa itu?"

Pelayan yang diketahui bernama Rose  itu memandang prajurit dan Lisa bergantian lalu tertawa renyah "Apa maksud mu,ini Lisa dayang Putri Jennie"

"Apa kau gila?aku tadi melihat Lisa masuk kedalam kamar Ratu dengan keadaan kacau dan memar di tangan dan kakinya" ucap Prajurit itu dalam Pendirianya.

"Siapa kau?" Tanya Prajurit itu sambil mengacungkan pedang miliknya ke arah leher lisa .

Rose berteriak histeris "Lucas-ssi!"

Lisa memandang pedang didepannya dengan perasaan takut,wajahnya memerah,ditambah dengan keringat dingin disekujur tubuhnya.

Lisa menggeleng " Ani,Aku Lisa!wanita itu pasti telah membohongi kalian"

"Wanita itu?apa maksud mu?"  Tanya Rose bingung

Lisa menatap manik-manik mata Rose   meminta kepercayaan pada gadis itu "Pranpriya,ia mengurungku selama empat hari di perbatasan markas prajurit chan!." 

Lucas memandang Lisa dengan pandangan yang tak begitu percaya."Apa maksudmu?bahkan selama empat hari ini aku selalu melihatmu di istana"

Lisa mengalihkan pandangannya pada Lucas "Apa kau tidak percaya dengan keanehan nya selama ini?,apa kau tak bisa mengenali diriku sebenarnya selama ini?"

"Aku mengenalimu,tapi kau sekarang tampak bukan seperti Lisa yang kukenal"

Mata Lisa mulai memburam karna air matanya yang ingin luruh "Apa maksudmu?aku Lisa. Lalisa Manoban.Rose kau mengenalku bukan"

Rose memandang Lisa ragu,ia bingung ingin mempercayai siapa,satu ide terlintas dalam benaknya "Hewan apa yang kupelihara"

Lucas menoleh memandang Rose aneh " Bodoh,apa pertanyaan mudah seperti itu bisa membantu kita mengetahui bahwa ia benar-benar Lisa?"

Lisa Mengusap pipinya yang terasa basah "Bantu aku bertemu Ratu,disana kita akan tahu siapa yang benar benar Lalisa.Aku,atau orang yang kau lihat itu Lucas-ssi"

***

Jennie Memandang sekililingnya dengan hampa,ia tersesat.karna  jalan yang seharusnya ia tuju sudah di jaga oleh beberapa prajurit,dan mau tidak mau ia harus mencari jalan lain untuk bisa sampai di tempat yang kekasihnya perintahkan.

Yang ia inginkan sekarang hanyalah istirahat,kakinya benar benar lelah untuk di ajak berjalan kembali.

Namun apa boleh buat sedikit lagi malam akan tiba,dan tidak mungkin ia bermalam di hutan ini,apalagi banyak kemungkinan sekali jika nanti akan ada prajurit yang berpatroli,Ia tidak mungkin membuat dirinya tertangkap dan berakhir entah bagaimana.

Dengan terpaksa ia melanjutkan perjalanannya,menahan rasa pegal dan sakit di kedua kakinya,bahkan gambaran yang cocok adalah kakinya yang seperti ingin copot saking sakit dan mungkin sudah banyak lecet di area tumit dan jari jari.

Jennie menggigit bibirnya,ketika mendengar bunyi kroncong dari perut ratanya itu,ia baru sadar bahwa perbekalan yang di beri warga kemarin sudah tinggal sedikit,hanya tersisa satu roti dan sedikit air yang mungkin jika diminum seteguk sudah kosong tak tersisa.

Ia memutuskan untuk memakan satu roti itu dan berharap agar di  perjalanannya menemukan sungai,dan buah buahan yang bisa ia petik untuk menambah perbekalannya.

"Eoh?"

Mimik wajah Jennie berubah panik ketika pendengarannya tak sengaja mendengar beberapa hentakan dan pacuan kuda yang mengarah ke arahnya.

Namun bukannya berlari Jennie malah terpaku dengan kaki yang lemas tak bisa digerakan,bahkan roti yang ia pegangpun lepas dan terjatuh di tanah.

Matanya terpejam,meminta permohonan agar terhidar dari sesuatu yang tak ia inginkan.

"Cepat lari Jennie!" Perintahnya Sendiri.

Dengan sekuat tenaga akhirnya kakinya bisa kembali ia gerakan,ia mulai berbalik dan mencoba kabur.

Numun baru saja berbalik ia langsung mendongak dengan mata yang melotot.

Ia tak tau apa yang terjadi,namun hanya sakit yang ia rasakan di sekujur tubuhnya.

Wajahnya menunduk,matanya menatap sesuatu yang mengalir dari dadanya,Darah.

Jennie kembali menatap lurus kedepan,lalu kakinya lemas dan ter jatuh dengan posisi miring dan tangan yang menjadi bantalan untuk kepalanya

"Aku belum menemui Appa,Eomma,Taehyung dan Lisa" jedanya dalam hati

"Appa ini sakit" lanjutnya,lalu matanya terpejam dengan kegelapan yang menyambut indra penglihatannya.

______________________________________

Haiii gaisss mau promot cerita baru aku.

Judul : My Ex : Madan.

Sinopsis : cerita ini tentang perwakilan perasaan semua cewe yang gagal move on dari mantan,nah karakter utama yaitu Dhara,perempuan yang bisa dibilang sayang banget sama cowo yang namanya Madan.bisa dibilang awal hubungan mereka baik baik aja,sampe satu waktu,banyak rahasia yang Dhara baru tau dari laki laki yang udah bersandang jadi mantannya itu.

Note :Nah jangan lupa baca yaaa!












Awal Untuk Akhir (T. Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang