Awal Untuk Akhir (T. Revisi)

Pangeran dan putri : Bagian Sepuluh

Taehyung mendorong tubuh gadis mungil yang tak lain adalah istrinya sampai jatuh.sekarang fikiran nya benar benar kalut.

"Jangan pernah kau mencoba coba menyentuhku atau memeluk ku!,karna aku bisa saja mematahkan tangan mu itu Nancy!" Bentak Taehyung kasar

Nancy  menangis saat Taehyung memperlakukan nya sedemikian rupa namun Taehyung yang melihat itu tidak memperdulikan nya,tanpa sepatah kata apapun Taehyung pergi meningalkan Nancy sendiri

Nancy memegangi kedua dadanya ia tidak mampu lagi untuk mengatakan dia sangat mencintai Namja yang jelas jelas menyiksa nya seperti ini,apa Taehyung tidak sadar?sekarang Nancy lah masa depan nya bukan Jennie.apa tidak bisa sehari saja Taehyung melupakan mantan kekasihnya itu?ah ralat kekasih nya.

Nancy memejamkan matanya bulirah air hangat itu terus turun membasahi pipinya "Oppa.aku hanya ingin kau memperlakukan ku layaknya seorang istri bukan pelampiasan amarahmu"

"Kapan kau akan melupakan gadis itu oppa ,aku,aku juga ingin kau fikirkan.aku juga Oppa hiks!" Nancy kembali menangis ia meraung dan menyalahkan takdirnya sendiri

Namun semenit kemudian Nancy bangun dan menghapus air matanya kasar.

"Jika dia tidak mencintaiku!,maka dia mencintai gadis itu.aku tidak bisa merebut hak orang lain dan kebahagian orang lain." Ucap Nancy lirih

"Dan yaeh!benar kata gadis yang kemarin datang kesini,aku memang bersetatus sebagai istri pangeran kim,namun hati dan cintanya bukan untuku tapi untuk gadis lain,lalu?untu apa aku masih mempertahankannya?Kenapa?"lanjutnya lemah

Namun tak lama Taehyung membuka pintu dengan amarah yang memuncak entah apa yang terjadi tadi,Taehyung menatap Nancy tajam membuat Nancy ketakutan

Taehyung mendekati Nancy lalu mendekatkan wajahnya ke arah Nancy membuat Bulu kuduk Nancy meremang

"Aku sangat membencimu!entah kenapa " bisik Taehyung,membuat si empu mematung dengan badan bergetar

Satu butir air mata lolos dari kedua pelupuk mata Nancy namun Nancy dengan cepat menghapusnya lalu tersenyum

"Kau sangat hebat kim,untuk kesekian kalinya kau telah menyakitiku dengan ucapan mu itu.aku harap kekasihmu juga tidak kau perlakukan sama seperti ku" ucap Nancy menahan gejolak di hatinya.

"Kau memperlakukan ku seakan akan aku adalah penghianat dan pelampiasan amarahmu!ingatlah kim!aku masih menjadi istrimu! Dan satu hal lagi,kau membenciku kan?haha sama aku juga membenci wanita yang telah membuat mu jatuh cinta" Nancy berjalan saru langakah di depan tubuh tegap Taehyung

"Aku Gadis kecil yang penah kau janjikan untuk kau nikahi suatu hari nanti,dan aku gadis kecil yang pernah kau janjikan untuk kau jaga agar tidak ada yang menyakitiku,Namun bodohnya gadis kecil ini untuk memegang janji bodohmu itu!"

Deg!

Jantung Taehyung berdetak cepat,dia kembali terlempar ke masa lalunya,apa dia gadis kecil yang pernah ia janjikan?

"A-ancy?" Pangil Taehyung terbata bata.

Nancy tersenyum,bukan ,bukan senyum kebahagian saat Taehyung mengingat nya namun senyum pedih yang ia ukirkan di wajahnya.kenapa baru sekarang Taehyung mengingatnya?kenapa?

"Terima Kasih Tata kau telah mengingat ku,dan Maaf aku telah hadir di kehidupan mu dan di kehidupan percintaan mu ,namun yang ku tau Tata ku tidak penah sekasar ini pada seorang gadis.kau telah berubah kau bukan Tata yang orang orang kenal dulu.kau hanya Taehyung,namja kasar ,egois,dan tidak tau diri. mulai hari ini aku membencimu Kim Taehyung!" Setelah mengatakan itu Nancy pergi  meninggalkan Taehyung yang diam mematung.

"Sehina itu kah aku dimatamu Tae?hiks" lirih Nancy sambil berlari keluar kerajaan,sekarang dia benar benar benci pada semuanya.ia benci pada takdirnya,ia benci pada gadis yang telah mengambil hati Tatanya.

***

Sekarang disini Nancy.mengamati gadis yang telah mengambil hati Tatanya.bulir bening air hangat keluar lagi dari pelupuk matanya,mengapa harus gadis itu?kenapa bukan dirinya yang dicintai Teahyung?

Dengan sekuat tenaga Nancy berusaha baik baik saja dan tersenyum,ia mendekati Jennie yang sedang berjalan di tengah tengah masyarakat sambil mengerutu kesal,entah apa yang di kesal kan gadis itu namun Nancy memilih tidak peduli.

Nancy berjalan mendekat ke arah Jennie sambil tersenyum yang di paksakan.

"Anyeong Nuna" sapa Nancy ,mampu meyadarkan Jennie yang sedang mengerutu.

Jennie menaikan alisnya bingung "eh Hai,Kau siapa?dan Ah.kenapa aku bisa disini,oh Astaga sepertinya gara gara aku banyak menggerutu sampai aku tidak sadar aku ada disini" ucap Jennie panjang lebar sambil menengok sana sini

Nancy tersenyum lalu menjabatkan tangan nya pada Jennie "ah kenal kan nama ku Kim Ancy,pangil saja Ancy"

Jennie membalas jabatan Nancy "Ah kenal kan namaku Jennie kim,kau boleh memangilku,nini,Jendeukie,jejen atau yang lainnya seterah dirimu"

Nancy terkekeh,ternyata gadis yang dicintai Taehyung benar benar baik,Nancy kira Jennie adalah gadis,Jutek,dingin dan menyebalkan ternyata berbanding terbalik,mungkin karna wajah nya yang terbilang jutek.jadi orang orang menagambil kesimpulan sebelum mengenal lebih dekat pada Jennie.

"Ah Jennie yak~ bisakah kita berteman?" Tanya Nancy

Jennie yang ditawari seperti itu langsung mengangguk semangat sambil tersenyum "kenapa tidak?ah iya Ancy,sepertinya aku tidak pernah melihatmu disini,dan marga mu tadi Kim Ancy?apa kau masyarakat dari kerajaan Kim?"

Nancy mengaruk tekuk lehernya yang tidak gatal lalu setelah itu ia tersenyum "Iya,aku masyarakat dari kerajaan kim,aku sangat senang bisa berteman dengan putri raja sepertimu Jennie~ah"

Jennie tertawa "yak Nancy jangan bicara seperti itu ne?kau lupakan saja bahwa aku putri raja,anggap aku anak seperti mu"

"Ah baiklah" jawab Nancy canggung

Setelah itu Jennie menepuk pundak Nancy pelan "Dari mana kau tau aku putri raja?"

Nancy tertegun ia gelagapan,sekarang ia harus jawab apa?

"Ah I-Itu a-aku tau dari namamu ya,namamu,dan aku dengar tadi para pedagan menyebut mu putri raja" jennie mengangguk mengerti mendengar penuturan Nancy namun alisnya kembali terangkat lagi menatap Nancy dari bawah ke atas.

"Sepertinya kau bukan dari kalangan biasa?"

Nancy kembali gelagapan "ah I-itu ini a-ak-"

"Baiklah tidak usah gugup seperti itu,aku hanya bertanya tidak menerkammu tenang saja ne?,ah ya Ancy aku harus kembali ,kau tidka apa apakan aku tinggal?" Tanya Jennie tidak enak

Yang di tanya malah bernafas lega lalu mengangguk pelan.setelah itu Jennie pergi meninggalkan Nancy sendiri

"Dia wanita yang baik,aku tidak tega membuatnya terluka dengan menipunya seperti ini,namun bagaimana lagi aku harus melakukan nya".gumam Nancy lalu berjalan pulang.