Pangeran Dan Putri :Bagian Dua Puluh

125 18 1
                                    

Jennie mengerjapkan matanya tak percaya dengan apa yang ia lihat.ia menatap seluruh desa yang kini hancur berantakan,banyak warga yang terluka dan membutuhkan pertolongan.

"Tunggu aku di sana!" Ucapan Taehyung masih menggema di ingatannya.namun tidak mungkin ia acuh pada pemandangam di depannya,apalagi warga yang benar-benar tengah butuh pertolongan

Jennie mengeratkan peganggannya pada pedang milik kekasihnya itu. Menyalurkan kekuataan untuk berani mengambil keputusaan.

Dengan penuh keraguan Jennie berjalan pelan menghampiri anak kecil yang terluka lalu membawanya ke salah satu rumah yang menurutnya aman.

Dengan telaten Jennie mengobati anak itu. "Jangan bergerak,ini akan sakit sedikit jadi bertahanlah" ucapnya

"Oppa,eomma,appa hiks"

Jennie menatap sendu anak kecil yang tengah menangis itu "Tak apa mereka baik-baik saja,kau diamlah disini aku akan membantu yang lainnya okay"

Jennie berdiri dari duduknya."Mereka membawa Oppa,Eomma dan Appa"

Jennie menoleh lalu tersenyum tipis "Mereka baik baik saja.percaya kan padaku"

Setelah mengatakan itu Jennie keluar lalu kembali menolong orang-orang yang terluka.

Semuanya tak berjalan lancar seperti yang ia harapkan karna banyak sekali prajurit yang mundar mandir membuatnya harus mengedap-endap membawa para warga yang terluka ke tempat yang aman.

Namun karna kelihaiannya Jennie bisa dengan mudah melewati mereka.

Setelah ia rasa semua warga sudah di tempat yang aman.ia kembali mengendap-endap untuk mengambil bahan makanan digudang yang di beri tahu salah satu warga

"Aku dengar Putri kim hilang,apakah kita perlu mencarinya untuk diserahkan ke Yang Mulia Raja Chan?"

Jennie membulatkan matanya,lalu kembali menguping pembicaraan kedua prajurit itu

"Jangan melakukan apa yang belum diperintahkan Yang Mulia"

***

"Keluarkan aku sialan!"

Lisa tersenyum mengejek "oh hoh,bisakah lebih sopan?kita keluarga"

"Keluarga?cih!,apa yang kau inginkan disini?"

Lisa menatap perempuan yang tak berdaya di depannya dengan pandangan jijik

"Keinginanku?emm" ia mengetuk-ngetuk telunjuknya di depan bibir mencoba berfikir.lalu senyuman manis terbit dibibirnya.

"Kehidupanmu" 

Gadis yang tidak berdaya itu memandang tajam lawan bicara di depannya.

"Pantas kau diasingkan, jadi seperti ini sifatmu yang sebenarnya,cih.pasti cepat atau lambat mereka akan tau siapa kau"

Lisa memutar bola matanya jengah,kedua tangannya menyilang didepan dada dengan angkuh

"Mian tapi aku tidak bodoh sepertimu,ah ya aku punya informasi menyenangkan untukmu"

Gadis itu mengerutkan dahinya,sambil mencoba melepaskan ikatan yang ada ditangan juga dikakinya

"Kau tau diluar sana sedang ada perang" bisik Lisa pelan

Pergerakan gadis itu berhenti,tubuhnya menegang rasa khawatir mulai menyelimuti dirinya.

"Apa maksud mu?"

Lisa berjalan ke arah tembok lalu menyenderkan tubuhnya dengan tangan yang masih bertengger didepan dada.

"Apa?aku sudah memberitahu informasi yang cukup bagus untukmu,ah aku mengerti apa kau juga ingin merayakannya bersamaku?"

"Brengsek,keluarkan aku!"

Lisa menggoyangkan telunjuknya kekiri dan kanan dengan ekspresi polos.

"Tidak secepat itu sayang,masih banyak yang belum aku lakukan"

"Contohnya,menghabisi Jennie kesayanganmu itu?" Lanjut Lisa sambil tersenyum devil

***

Namjoon tengah berkelut dengan fikirannya,ditengah situasi kacau ini ia mendapatkan berita yang membuatnya frustasi.bagaimana tidak?Putrinya hilang

Dengan mata merahnya Namjoon mengerahkan semua pasukan yang ada untuk turun ke medan perang.

"Habisakan semuanya dan kirim sisa pasukan untuk mencari putriku!"

"Perintah dilaksanakan" ucap semua pasukan dengan serentak

Setelah itu Namjoon pergi ke arah pasokan senjata,ia tak bisa diam lagi,ia juga harus benar-benar turun ke medan perang.pikirnya






Awal Untuk Akhir (T. Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang