"Hei bangunlah" . Seorang gadis cantik yang terusik tidurnya melenguh pelan, menyingkirkan tangan yang menepuk pipinya penuh kehati-hatian.
Lisa gadis itu memutar matanya malas. "Kau lupa dengan hari ini?"
Gadis yang tadi masih setia bergerumul dibalik selimutnya langsung bangun duduk. "Apa sudah mulai?"
Lisa mengangguk acuh. "Tersisa dua menit lagi, tapi tenanglah walau terlambat sepertinya kau hanya gagal menjadi putri yang resmi"
Gadis yang tengah mengucek matanya itu melotot, lalu bergegas kearah pemandian.
Lisa berteriak pelan. "Mandilah yang bersih!"
Setelah lima menit berlalu, gadis dengan surai panjang itu keluar dengan tubuh yang sudah terbalut gaun putih yang cantik.
Lisa yang tengah menyiapkan beberapa bubuk kecantikan langsung menarik gadis tadi untuk duduk.
"Apa aku benar-benar terlambat?" Lisa tertawa pelan. Lalu menggeleng. "Tentu saja tidak"
Gadis itu menatap tajam perempuan yang tengah menata rambutnya di cermin. "Apa kau membohongiku?"
"Yaaa...." Lisa menjatuhkan tatapannya pada bubuk kecantikan yang tengah dipakaikan beberapa pelayan untuk gadis yang tengah duduk membelakanginya. "Begitulah"
"Aish"
Namun setelah itu mata gadis yang tengah dirias berubah sendu. "Aku bermimpi banyak tadi"
Etensi Lisa teralihkan, menatap gadis itu dengan perasaan penasaran. "Bermimpi apa?"
"Banyak"
Mata Lisa berotasi. "Ceritakan"
Gadis itu menggeleng pelan. "Aku tidak ingat"
"Lalu mengapa kau bilang bermimpi banyak?"
Gadis itu mengehela nafas. "Aku memang bermimpi banyak, sangat banyak tapi..." gadis itu sedikit mengeryitkan keningnya. "Aku tidak mengerti, dan tidak mengingat apa hanh aku mimpikan"
"Hanya saja..." Mata cantik itu melirik Lisa dari pantulan cermin. "Aku merasa itu bukan mimpi yang baik"
Lisa mengangguk mengerti, "Baiklah, jangan di ingat" lalu tanganya menunjuk beberapa aksesoris paket yang diulurkan beberapa pelayan. "Kau mau yang mana?"
"Hijau zamrud"
Lisa mengambil aksesoris itu lalu memakaikannya pada sang empu. "Pilihan yang bagus" Pujinya ketika melihat hasil penampilan gadis tersebut.
Gadis itu berdiri. Tersenyum manis ,dan mengangguk memberikan isyarat bahwa ia sudah siap untuk acara hari ini.
Beberapa pelayan langsung bersiap, membuka pintu kamarnya, gadis itu melangkah begitu anggun. Matanya menyipit akibat senyuman manis yang ia berikan kepada beberapa prajurit dan pelayang yang menunduk memberi hormat padanya.
Lalu ketika sampai di ruang aula kerajaan, matanya bertemu dengan sosok gagah dan para petinggi kerajaan.
Ia berjalan dengan anggun ketika aba-aba memberinya ruang untuk mulai menduduki singgasana yang akan menjadi miliknya..
"Kau cantik sekali". Gadis itu menoleh memberikan senyum terbaiknya. "Ya...Seperti yang ayah lihat" Jawabnya sedikit percaya diri.
Deklarsi Penobatan
Gadis itu berdiri dari duduknya, menatap sekeliling orang-orang yang menatapnya kagum.
"Saya Putri dari Kerjaan kim. Menyatakan bahwa sepenuhnya saya menyadari bahwa tugas yang ada di pundak saya adalah sulit dan berat, Walaupun saya telah mengenyam pendidikan seorang putri yang sebenarnya dikerajaan ini. Dengan penuh kesopaan dan tanpa mengurangi rasa hormat saya. Saya siap dengan kosenkuensi apapun untuk menjadi putri yang bijaksana, dan bertanggung jawab."
![](https://img.wattpad.com/cover/185120946-288-k633070.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Awal Untuk Akhir (T. Revisi)
Romance#Cover #Wattys2019 (ADA PERGANTIAN JUDUL!) Janji yang menunggu berlatar ucapan ucapan yang pernah diberikan.harapan-harapan yang pernah dibuat dan menjadi alasan untuk tetap bertahan. Bersinar seperti bulan lalu hilang ditelan pekat nya malam dan di...