Arvan's Secret
.
.Happy Reading!❤
•
•
•Jam istirahat telah berkumandang dua menit lalu, namun dua remaja berbeda jenis tak ada salah satu dari mereka untuk minggat ke kantin.
Alasannya simple, mereka tengah mengerjakan tugas matematika.
"Arvan kamu tau nomor tiga puluh empat nggak? Kok aku dari tadi udah cari-cari nggak ketemu ya Van?"
Arvan melihat sekilas soal tersebut, jari-jari besarnya mulai mencoret-coret dibuku gadis tersebut. Hanya butuh dua detik soal tersebut sudah lengkap jawaban beserta cara.
Freya memandang takjub hasil jawaban Arvan, dia mengkoreksi jawaban Arvan tapi benar, beda dengan dirinya yang salah.
"Wah kamu hebat banget Van!" Freya menatap Arvan kagum.
"Biasa aja." ujar Arvan cuek.
"Kamu udah selesai?"
Arvan mengangguk kecil, "Udah." cowok itu membuka tasnya di atas meja, mencari sesuatu dan menghela napas lagi.
"Ck, pasti Papa yang suruh bawa," gumam Arvan kecil.
"Kenapa Van?"
Arvan menggeleng, dan mengambil benda tersebut dan menaruh nya di atas meja yang membuat Freya melihatnya.
"Kamu bawa bekal lagi?"
"Hm."
Dia membuka melihat isi menu makan siang hari ini, dia menghela napas setelah melihat isi menunya. Menggeser kotak bekal ke arah Freya.
"Buat lo."
Freya mengernyit dan menggeleng, "Ini kan bekal kamu Van."
"Buat lo atau gue buang?"
Ancaman Arvan membuat Freya mau tidak mau pun menerimanya, gadis itu memakan sesuap lalu setelahnya dia memakan dengan lahap.
"Arvan ini enak banget!" pekik Freya di sela-sela makan.
Arvan menggeleng pelan, "Makannya pelan aja."
Freya menggeleng takjub akan rasa masakan yang Arvan berikan.
"Sumpah Van, ini enak banget asli!"
"Habisin."
"Siapa Van yang masak? Enak banget astaga!"
Arvan memicing matanya mencoba mengingat siapa yang masakannya paling enak diantara pembantu dirumahnya.
"Palingan bibi." jawabnya sedikit ngasal. Pasalnya dia jarang memakan masakan pembantu, kecuali masakan lui.
Freya mengangguk, dia benar-benar menghabiskan makanan dikotak bekal Arvan tanpa tersisa.
"Enak ya kamu, ada pembantu yang ngurusin kamu." kata Freya setelah meminum air putih di botol yang dia bawa.
"Emang lo nggak ada pembantu?" Arvan bertanya dibalas gelengan oleh Freya.
"Nggak, dirumah aku harus bisa masak sendiri. Soalnya nggak ada biaya haha..."
"Nyokap lo?"
Freya membereskan kotak bekal Arvan, "Ibu kerja sampe malam, Ayah aku udah meninggal dari aku SD, sekarang yang jadi tulang punggung Ibu aku." Freya tersenyum kecut mengingat hal tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arvan's Secret [ON GOING - SLOW UPDATE]
Genç Kurgu[𝙵𝙾𝙻𝙻𝙾𝚆 𝚂𝙴𝙱𝙴𝙻𝚄𝙼 𝙼𝙴𝙼𝙱𝙰𝙲𝙰] [ᴡᴀʀɴɪɴɢ 17+] Tentang Arvan dan segala rahasia. Tidak ada yang tahu tentang kehidupan Arvan Galendra Benigno yang terlalu tertutup dan rahasia. Sampai saat ini rahasia itu masih tersimpan aman. Hingga di...