Masih di hawai, pagi ini keduanya masih hanyut dalam dunia mimpi. Sampai pada akhirnya Asti membuka mata terlebih dahulu. Ia memandang sejenak wajah sang suami, hingga ia kembali menutup mata saat Zion akan membuka mata.
"sayang~" panggil Zion dengan lirih. Ditambah suara serak mampu buat Asti merinding, "tumben belum bangun" gumam Zion sambil mengucek matanya. Ia mendekati Asti lalu mencium kening sang istri dengan sayang.
"maaf atas sifat ku selama ini, aku berusaha buka hati buat kamu tapi susah karena di hati aku cuma ada nama Alqi. Tapi aku gak nyangka kalo Alqi itu kamu. I am so sorry" ujar Zion pelan. Asti sekarang mengerti bila sikap Zion selama ini, serta merta karena masih ada nama Alqi, dan Alqi itu dirinya.
Sepertinya tak salah bila memulainya dari awal lagi.
"apa kau sungguh mencintai ku Zion?" tanya Asti tiba tiba membuka matanya. Zion menatap Asti sampai tak berkedip. Wajah polos tanpa make up buat ia semakin terpesona. "Zion"
"eh--ya, aku mencintai mu, jangan ragu kan cinta seorang Zion" ucapnya menyombongkan diri buat Asti menatapnya datar.
"ya ya ya, aku percaya mr. Artchi" ujar Asti malas. Ia beranjak dari ranjang menuju kamar mandi. "don't call me like that honey" ujar Zion tak suka.
"okeeee" jawab Asti menoleh pada Zion menampakan wajah konyolnya. "don't do that!" sentak Zion kesal.
Setelahnya Asti benar benar hilang di balik pintu, masuk ke alam lain. Alam lain? Kamar mandi kan ada penghuninya, kalo kalian ngerasa ada yang mantau di kamar mandi itu lah penghuninya. Ada cicak, kecoa dan kawan kawan.
**
Zion yang sudah berjanji akan mengajak Asti menikmati laut dari kapal malah disibukan oleh pekerjaan kantor secara mendadak. "Zion ayo kita ke pantai" ajak Asti ke sekian kalinya.
"nanti, aku harus mengerjakan ini dulu. Ini adalah proyek besar dengan pihak Amerika" jawab Zion tanpa menoleh. Fokus pada benda lipat itu, "penting pekerjaan mu atau menghabiskan waktu bersama kau?"
"pekerjaan ku lah, lebih baik gunakan waktu yang aku habiskan untuk menghasilkan uang lebih banyak" jawab Zion dengan jari sibuk mengetik.
Asti terdiam, katanya mencintainya. Kenapa ia di nomor duakan? Benar juga jika cinta tidak selalu tentangnya, namun hubungan mereka kan baru membaik. Baru di mulai dari awal lagi. "baiklah kalau begitu, aku mengerti. Aku akan keluar"
"silahkan, dari pada kau merengek terus pada ku" wajah Asti tertoleh, memandang sengit Zion. Awas saja bila kau nanti merengek meminta perhatian ku, akan ku abaikan!! Batinnya menggeram sebal. Ia keluar villa, melihat sekitar.
Lumayan ramai.
Ada bodyguard, namun ia sudah mengatakan bila di ijinkan keluar. Jadilah ia pergi sendiri, oh ya. Pasal pakaian, ia bukan menggunakan bikini ya. Ia sadar betul untuk tidak memakai kostum laknat itu. Ia mulai dari hunting makanan, dan kebetulan ada suatu komunitas yang tengah melepaskan ratusan anak penyu ke pantai.
"wow, little turtle. So cute" ucapnya gemas.
"yeah, they are so cute. I like this one" sahut salah satu orang yang ikut melepaskan tukik. "what do you call that baby turtle?" tanya Asti. Jiwa pecinta binatangnya tiba tiba saja keluar, she is an animal lover.
"eum, Turner. Dia beda sama yang lain" Asti langsung menoleh, "orang indo?" tanya Asti keheranan.
"of course, i am from indonesia" sahut pria tersebut dengan bangga. "me too bro," balas Asti bernada jenaka.
"by the way, my name Husain. How about you?"
"ow, Asti. My name Asti" balas Asti.
"okay. Gua harus pergi, masih ada yang harus di lepas liarkan di pantai lainnya. See you"
Asti mengangguk saja. Ia kembali berjalan, menghampiri salah satu kapal dan ikut naik. Tentu ia membayar, ia duduk paling depan, menikmati angin pantai, juga pemandangan laut yang indah ditambah dengan cuaca yang cerah. Dari kapal, Asti melihat view pantai dari tengah laut, juga menikmati berbagai ikan yang berenang di air bagai berenang di kolam raksasa. Air pantai jernih, jadi gampang untuk melihat ikan ikan itu.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
'Haus perhatian' [ HIATUS ]
Diversosbagaimana reaksimu jika seorang pria yang selalu bersikap dingin dan acuh tiba tiba haus akan perhatianmu? "selamat pagi dunia!" "apa kau tak mau mengucapkan selamat pagi juga padaku?" "apa? kau sehat? kenapa tiba tiba sikapmu berubah, hah!?" "apa s...