2💫

3.9K 258 0
                                    

Happy reading

.

.

.

.

Author pov'

Siang ini Asti akan keluar untuk membeli novel, namun heran karena Zion tak berangkat kerja, padahal sudah pukul 8.

Biarlah dia kan bosnya.

Asti melirik Zion sebentar, untuk apa dia menelpon parasit itu? Dia juga menggertaknya. Benarkah itu!? Atau itu hanya mimpi ku? Sudah lah, aku tak peduli lagi. Batin Asti bersuara.

"mau kemana kau?" tanya Zion buat Asti celingak celinguk. "bertanya padaku?" tanya Asti sembari menunjuk diri sendiri.

Zion mengalihakan pandangan dari leptop pada Asti, ia memandang Asti dengan tatapan menilai. Pantas saja ia di goda! Dia sangat cantik meski berpakaian biasa seperti itu. Batin Zion bersuara.

"mau kemana?"

"oh, ke mall. Aku mau beli novel baru" jawab Asti santai.

"kau tak boleh pergi keluar, biar tangan kanan ku yang beli." titah Zion buat Asti mengerutkan kening heran.

"apa kau sehat?" tanya Asti buat Zion menatapnya datar, "tidak. Aku suka membeli apa yang aku ingin kan sendiri." imbuh Asti buat Zion memejamkan mata menahan amarah.

"ku bilang tidak ya tidak!" Asti tersentak kaget karena baru kali ini Zion menaikan nada bicara padanya. Asti jadi sedikit takut manatap mata tajam milik Zion.

"baiklah." jawabnya santai. Ia mati matian agar tak terlihat takut.

"maaf menganggu waktu tuan dan nyonya. Ini ada kiriman bunga untuk nyonya." ucap Maid Laila sopan buat keduanya menoleh.

"di kira aku rumah duka apa, kenapa selalu banyak yang mengirimi ku bunga. Apa aku nampak seperti kuburan yang perlu taburan bunga tiap harinya?" kesal Asti meluapkan unek uneknya dan melupakan kehadiran Zion.

"begini. Bila ada kiriman bunga atau barang yang pengirimnya bukan termasuk keluarga ku langsung saja kau masukan ke kotak sampah." kesalnya kemudian pergi ke kamar.

Zion diam menatap Laila yang masih di tempatnya dengan membawa buket bunga tadi. "dari siapa?" tanya Zion.

"d-dari Nando tuan," jawab Laila takut.

"buang dan panggil kepala maid agar menghadap ku sekarang." perintahnya dan Laila langsung pamit undur diri.

Maid Mey langsung menghadap Zion setelahnya. Dia adalah maid tertua di mansion ini. "ada apa tuan?"

"apa benar bila Asti sering mendapat kiriman bunga?" tanyanya serius.

"benar tuan, bahkan pernah saya menerima 3 buket bunga sekaligus dari pria yang berbeda." jawabnya mampu buat emosi Zion memuncak.

"namun percayalah tuan, nyonya tak pernah main serong. Bahkan dalam sebulan bisa di hitung berapa kali nyonya keluar area mension. Dan nyonya pun langsung menyuruh saya untuk membuang bunga bunga tersebut." ucap Bibi Mey sopan.

"bahkan saya pernah menghentikan nyonya agar tak membanting handphone nya sendiri gara gara pesan dari laki laki yang selalu mengganggunya tuan." lanjut Bibi Mey.

"kenapa dia tak mengatakan pada ku?"

"karena nyonya tau bila anda tak akan peduli dan tak mau mengganggu waktu anda untuk mengurusi hal sepele ini." jawab Bibi Mey.

Zion menghela nafas kasar, ia tak memperhatikan istrinya dan akibatnya banyak yang mengincar istrinya untuk merebutnya darinya.

"pergilah."

'Haus perhatian' [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang