15💫

824 63 10
                                    

Selesai dengan acara belanja, keduanya mampir ke salah satu restoran yang ada. Mengisi ruang kosong di lambung mereka agar tidak gempa.

Aku pikir itu terlalu berlebihan bukan? Tapi itulah contoh dari majas hiperbola.

Tidak banyak yang terjadi selain obrolan kecil yang saling dilontarkan, namun ditengah kehangatan yang tercipta ada seseorang yang mengawasi mereka dari kejauhan. Menatap benci keduanya. Tangannya mengepal kuat sebagai ekspresi marah, tak lama setelahnya orang itu pergi dari sana.

Selesai makan keduanya melanjutkan acara menjelajahi mall tersebut, banyak toko yang mereka singgahi. Tapi yang paling lama di singgahi ya tempat bermain. Hampir semua permainan mereka jajal. Sampai tak terasa bila pagi menjelang sore.


•••

Puas bermain di mall mereka pun pulang ke apartemen. Di waktu sore mereka habiskan untuk bersantai saja di balkon kamar. "Aku gak nyangka bakal secinta ini sama kamu," Ucap Zion sembari mengeratkan pelukannya pada Asti. "Cinta datang karena terbiasa Zion, tapi yang berlaku sama kamu itu adalah cinta karena takut kehilangan." Jawab Asti dengan seulas senyum tipis.

"Maaf pernah benci sama kamu, aku bahkan gak bisa ngenalin kamu."

"Bukan salah kamu Zion, itu udah lama. Lagian kamu tau aku waktu kecil dan ketemu lagi pas dewasa jadi wajar kalo gak ngenalin aku" balas Asti.

•••


Zion merasa kosong dalam tidurnya, seperti ada yang hilang.

Dengan mata terpejam, Zion meraba ranjang dan benar saja. Kosong, lantas di mana Asti?

"Hiks hiks, sayaaang" tangisnya, apakah Asti meninggalkan dirinya saat ia tertidur? Oh tidak, kemana dia pergi ini bukan Indonesia.

Pikirannya berkecamuk memikirkan semua kemungkinan negatif. Zion menangis hingga sesenggukan hingga terdengar suara orang bertanya.

"Sayang kenapa?" Tanya Asti dengan suara serak, ia melirik jam yang menunjukkan pukul 2 malam. Ia bingung, kenapa Zion menangis.

Zion menoleh ke belakang, ternyata Asti di belakangnya. "Hiks mau peluk," Ujarnya dan langsung masuk ke dalam dekapan Asti. "Aku kira kamu pergi ninggalin aku."

"Aku gak kemana mana, orang aku di belakang kamu" Balas Asti. Ia kembali memejamkan mata sembari mengusap surai hitam Zion, sesekali ia mendaratkan sebuah kecupan di pelipis suaminya itu.

Hanya salah paham kecil kawan, Zion mengira di tinggal oleh Asti padahal dalam tidurnya ia bergerak membelakangi sang istri.

Pada akhirnya mereka berdua kembali hanyut dalam dunia mimpi.

•••

Bye next chapter and I'm not sure when that was. Need a long rest.

'Haus perhatian' [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang