13💫

1.9K 139 19
                                    

Yohoho✌🏻

Mulai dari part ini, keknya author bakal kasih penyedap rasa. Bumbu konflik, dikit aja kok😊😁


Happy reading~~



--Author up karena gabut--

.

.

.

Asti mengajak Zion untuk keluar jalan jalan menghabiskan malam bersama. Ya, sebenarnya hanya akal akal-an nya saja karena Zion masih saja merajuk.

Di alun alun kota jelas akan ramai orang, karena apa?

Karena malam minggu dan malam tahun baru datang bersamaan di hari yang sama.

"Mau makan sate atau bakso?" Tawar Asti, menoleh pada Zion yang tak bereaksi apa-apa. "Mau nasgor campur rendang,"

Gak nyambung, tapi gak papa, itu makanan kesukaan gua. Batin Asti.

"Ya udah, ayo" Asti menarik Zion ke arah tempat yang menjual nasi goreng spesial rendang. Bisanya nasi goreng dengan 2 telur sudah spesial, tapi ini beda. Udah di kasih telur, saat akan matang langsung di beri rendang. Beuh, mantap👍🏼


Asti menghela nafas karena Zion mencoba untuk mengabaikan dirinya dengan sibuk bermain handphone.

Makanan tiba beserta minumannya, hanya satu piring besar yang tersaji. Karena tau akan begini jadinya hanya satu porsi yang ia pesan.

1 porsi untuk berdua.

"Makan dulu, Hp-nya nanti lagi" Ucap Asti mencoba mengalihkan perhatian Zion dari gawai tersebut. Namun nihil, malas untuk berbicara lagi ia pun langsung menyuapi Zion.

Suapannya diterima, namun etensi Zion masih setia pada gawai nya.

Asti menyapu pandangan di dalam tenda angkringan ini, matanya menangkap sosok yang ia kenal. "Eh mantan" Gumamnya. Agak terkejut karena melihat William tengah makan berdua dengan... Cowo?

Wah, jangan jangan karena gamon dia belok? Pikir Asti.

Zion menatap tajam istrinya saat mendengar apa yang Asti katakan. Ia menoleh ke belakang, semakin panas kala melihat mantan sang istri berada di tenda yang sama dengannya saat ini. Sial! Batin Zion kesal.

"Sayang, suapi aku lagi" Ucapnya buat Asti sadar dari lamunannya yang agak menyerong jauh.

Tapikan jaman sekarang marak dengan BL, bisa jadi kan?

Asti langsung menyuapi Zion lagi, meski pikirannya berkelana jauh tentang William. Zion kembali melihat ke belakang, namun netranya menatap hal yang mengejutkan buat ia refleks menatap Asti yang tengah berfikir keras.

"My Dinero" Panggilan Zion barusan membuat Asti termangu, menatap jauh ke dalam netra sang suami. "Kalo makan jangan blebotan," Ujar Zion mengambil nasi yang tertinggal di sudut bibir sang istri. Hal itu buat Asti sadar jika ia baru saja tersihir oleh pesona Zion, tapi entah mengapa atmosfer di sekitarnya berubah menjadi agak menyeramkan kala Zion tersenyum... Manis? Atau itu sebuah senyum miring yang seakan berkata, 'kau dalam masalah besar!'

Asti jadi merinding, "ini udah abis, ayo keluar. Perasaanku gak enak" Ajak Asti, entah kenapa perasaan gelisah tiba tiba menyerang. Oh ayolah, perubahan terjadi karena suasana hati suami mu yang tengah terbakar api cemburu!

Setelah membayar makannya, Asti segera menarik Zion keluar dari sana. "Kamu liat William?" Bukan sebuah kata yang ia dapat, melainkan hanya gestur yang mengisyaratkan 'iya'

"Aku jadi kasian tau," Sudah cukup, dirinya tidak bisa menahan kekesalan ini lagi. "Lalu apa? Kau mau kembali pada bajingan itu!?" Asti tersentak kaget. Tidak menyangka reaksi Zion akan begini.

Ia memang kasian, tapi bukan kasian dalam arti ingin balikan.

Asti menggeleng kuat, "Bukan itu yang aku maksud, aku kasihan karena--"

"Karena kau masih ada rasa padanya?!"

"Bukan! Diamlah dulu, seenaknya saja membuat kesimpulan." Geram Asti, kenapa Zion mudah seenaknya berkata demikian?

Zion menghela nafas gusar, "lalu apa?" Tanya Zion setelah perasaan kesalnya berkurang.

Asti menoleh ke kanan-kiri, ternyata tidak terlalu banyak orang di sekitarnya. "Aku kasian sama William kayaknya dia belok deh akibat gagal move on" Ucapnya dengan pelan.

Mata Zion m membola seketika, jadi dugaannya benar. Pantas saja dia tadi melihat William di suapi oleh lelaki di depannya.

"Jadi kamu mikirin itu?" Asti mengangguk, "Pikiran kita sama. Mana aku tadi liat dia di suapin" Ujar Zion mendramatisir. Sok kaget tapi emang kaget sih, "Yang bener? Tadi aku liat dia di Pat Pat loh" Timpal Asti.

"Kalo gitu dia..." Zion menjeda ucapan sembari menatap Asti yang juga menatapnya. Keduanya seakan berbicara lewat pandangan. "Dia Uke!?" Kompak kedua dengan gestur tangan yang sama pula.

Sadar dari keterkejutannya, Asti segera menetralkan ekspresi wajahnya. Zion juga begitu, meskipun harus Asti tampar pelan agar sadar.

"Mendingan kita lanjut jalan jalan aja, dari pada kita ketemu mereka berdua" Ujar Asti menyarankan.

Zion menyetujui ucapan istrinya dan segera menarik pergi Asti dari sana.

Dan tanpa Zion sadari dirinya sendiri melupakan jika ia sedang kesal dengan Asti.

Benar atau tidak asumsi keduanya, hanya yang bersangkutan yang tahu.

Namun tanpa mereka berdua tahu, pria yang bersama dengan William tadi sudah melihat mereka berdua. Dengan tatapan yang aneh serta senyum miring yang sexy☺️

Saat Asti dan Zion sudah jauh dari tenda penjualan nasi goreng spesial tadi. William keluar tenda dengan tangan yang di genggam oleh pria misterius tadi.


••×••


Kok alurnya melenceng ya??

Yang mikir alurnya aneh tunjuk jari☝🏻

Yang mau next angkat kaki🦶🏻

Bercanda🤭 tapi kalo kalian bisa pake 2 emot di atas sebagai spam komen pilihan, kalo next emot 🦶🏻 kalo alurnya rada aneh emot ☝🏻dan kalo kalian suka ya vote plus kasih emot 🍁

Jangan lupa diterapkan😁 enggak juga gak papa sih.

Btw, kalo kalian ada waktu luang sekalian mampir di IG dan Tiktok author ya. Linknya ada di bio profil author, ada spoiler cerita baru juga cerita ini. IG bakal jarang update tapi kalo Tiktok tetep bakal update walaupun gak sering juga sih.

Makasih yang udah vote, komen dan kasih author semangat. Makasih udah baca cerita hasil gabutan author dan berakhir di lanjut dengan serius. Makasih udah mampir.













Bye bye, dengan ini author memutuskan untuk Hiatus cerita ini. Sekian terimakasih☺️







































Anjayy~~ Aku bohong😂🤣

'Haus perhatian' [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang