7. debat

1.4K 247 31
                                    

sunoo udah selesai sama kegiatan mandinya, keluar kamar mandi sambil ngusap usap rambutnya yang masih basah.

hana yang duduk di sofa kamar sunoo menoleh sekilas ke arah calon suaminya tadi terus fokus lagi ke ponselnya

"udah selesai mandinya?"

"sepertinya yang kamu liat aja, punya mata tapi mulut kerjaannya kepo mulu." balas sunoo berniat bercanda

tapi bukan hana namanya kalau gak ikutan debat.

"mata masih bisa salah lihat, gunanya mulut ya buat tanya. malu bertanya sesat di jalan."

"kebanyakan nanya juga gak baik, nyusahin orang. apa gunanya ada internet kalau apa apa masih tanya sama orang lain?"

"makhluk sosial hidup berdampingan, yang gak berdampingan berarti bukan makhluk sosial."

"aku makhluk hidup."

oke hana gabisa bales lagi. dia letakin ponselnya di atas nakas di dekatnya, berdiri terus berjalan menghampiri sunoo yang sedang menyisir rambutnya di depan cermin.

"gamau ngalah banget sih jadi cowok!" teriak hana kesal tepat di belakang sunoo

sunoo yang melihat hana seperti itu tertawa ringan, membalikkan badannya untuk menatap hana yang sedang menatapnya sinis.

tangannya lalu ia kaitkan di belakang pinggang ramping hana, sambil menatap manik hitam bulat milik hana.

"apa liat liat?! aku lagi kesel ya sama kamu. udah aku baik baikin tapi kamunya ngeselin terus!"

"gak peka banget jadi cewek. aku cemburu tahuuu,, kamu akrab lagi sama Ni-ki itu buat aku cemburu. bisa jauhin dia kan?"

"buat apa aku jauhin Ni-ki yang baik gitu?"

sunoo menghela nafasnya, menarik pinggang hana agar semakin mendekat padanya lalu meletakan kepalanya di antara potongan leher hana

"aku cemburu, gak suka, aku jealous kalau kamu asik sama orang lain. paham?"

"ni-ki kan cuma adek kelas aku. lagian aku juga deket tuh sama sunghoon, kamu biasa aja.."

hana terus terusan jawab perkataan sunoo, tentu aja itu bikin sunoo agak naik darah, pengen marah rasanya. tapi jujur dia juga gabisa jauh jauh dari hana-nya lama lama.

sunoo mengecup bibir berwarna pink milik hana sekilas lalu menangkup kedua pipi hana.

"aku, calon suami kamu hana. bisa tolong dengerin ucapan aku?"

"tapi ka—"

sunoo mencium bibir hana lagi, memotong ucapan yang akan keluar dari mulut hana.

tentu aja bikin hana mencak mencak sendiri gara-gara itu.

"mulai sekarang kalau kamu bantah aku lagi, kamu aku cium." pernyataan keluar dari mulut sunoo

hana kali ini cuma diem sambil natap sunoo kesal, keputusan yang di ambil sunoo sendiri dan menguntungkan dirinya sendiri, menurut hana.

alih alih protes lagi, hana memilih buat cubit pipi sunoo kanan dan kiri secara bersamaan, di uyek uyel beberapa kali sebelum akhirnya tangannya di tahan sama sunoo.

"sakit tau!"

"mulai sekarang kalau kamu atur atur aku semau kamu, pipi kamu aku cubit."

keduanya membuat keputusan. bedanya kalau sunoo masih dirasa lembut, sebaliknya hana mencubit pipi sunoo dengan keras, membuat pipi putih itu menjadi berwarna merah matang.
































































ii. still the same ; sunoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang