Creepy Love 6

2.5K 277 73
                                    

"Mary, hentikan semua kegilaan ini dan pergilah!" Megan menjerit ketika Mary terus menarik lengannya berusaha membawanya kabur dari tempat terkutuk ini.

"Apa kau benar-benar ingin menikah dengan Viktor, Megan? Jika iya, maka kau sama gilanya dengan dia!" Cecar Mary, mereka berdua kini berjalan kaki menyusuri halaman rumah Viktor yang seperti tidak berujung tersebut.

Bahkan langkah Megan mulai lelah setelah berjalan kaki cukup lama dari gudang penyekapan Mary, Megan sempat menoleh ke arah rumah yang berdiri dengan kokoh dan suram itu. Khawatir jika Viktor tiba-tiba muncul dan membunuh mereka berdua, walaupun saat ini hal itulah yang Megan inginkan dari pada menikah dengan anak itu. 

"Bagaimana jika dia menemukan kita, Mary?" Tanya Megan di sela pelarian mereka yang sama sekali tidak menemukan ujung, hanya ada taman yang dihiasi rumput.

"Maka kita akan melaporkannya ke polisi!" Seru Mary, Megan hampir tertawa sumbang. Katakanlah ia sudah gila, tapi ide Mary benar-benar gila dan mungkin bisa membuat hidup mereka semakin rumit.

"Ahh, akhirnya!" Mary tersenyum lebar, ketika mendapati sebuah pagar kokoh yang mengelilingi pekarangan rumah Viktor.

"Baiklah, kau dulu!" Ujar Mary, membantu Megan untuk mencapai puncak pagar setinggi dua meter tersebut. Pagar yang terbuat dari besi dan beton yang sangat kokoh, beruntung bangunan pagar tidak terlalu sulit untuk dipanjat.

Megan sempat melirik kembali ke belakang, rumah itu masih terlihat sepi. Tidak ada tanda-tanda kehidupan, kendaraan Viktor juga tidak terlihat dari kejauhan. Membuat Megan makin menguatkan niat untuk lari dari pria itu, urusan Viktor akan menemukan dirinya atau tidak, akan ia pikirkan nanti.

Yang terpenting untuk saat ini, Megan bisa mengundur pernikahan gila itu.

"Megan! Bantu aku!" Ujar Mary mengulurkan tangannya ketika Megan telah berada di puncak pagar, Megan meraih lengan Mary. Perlahan gadis itu menaiki pagar, cukup sulit dilakukan karena mereka berdua bukan lelaki yang mengenakan celana jeans hingga dengan bebas bergerak, mereka mengenakan baju tidur dan dress selutut.

Namun saat Mary tengah menaiki pagar, kendaraan Viktor terihat memasuki halaman depan. Megan tidak melihat kedatangan Viktor karena terfokus pada Mary yang berusaha memanjat pagar. Hingga pada akhrinya kedua mata Megan terbelalak, melihat sesosok pria berlari dari dalam rumah tersebut menuju taman belakang.

"Mary, cepat! Dia datang!" Ujar Megan sontak menjerit histeris, dari kejauhan pria tinggi itu berlari dengan cepat. Membuat jantung Megan juga bedegub dengan cepat, khawatir pria itu akan menangkap mereka lagi dan melakukan hal yang lebih buruk dari kemarin.

Mary melihat ke belakang, Viktor datang tiba-tiba di sela pekerjaannya yang padat. Itu artinya pria itu tahu, bahwa mereka berdua berusaha kabur dari rumah ini. Mungkin dari gelagat Megan yang sebelumnya hanya berniat membawakan Mary makanan, malah berakhir pelarian dan membuat Viktor berhasil mengejarnya.

"Mary, raih tanganku!" Ujar Megan mengulurkan tangannya, namun Mary tidak mengenakan alas kaki seperti Megan, hingga menyulitkan dirinya untuk memanjat.

"Licin!!" Ujar Mary yang masih berusaha keras menaiki pagar.

Tak lama kemudian langkah besar Viktor berhasil menggapai kaki Mary, ia menarik sebelah kaki Mary yang tergantung ketika gadis itu memanjat. Mary berteriak keras, begitupun dengan Megan yang menjerit histeris membantu menarik tangan Mary agar pria itu tidak menangkapnya.

Viktor tidak berkata apapun, ia hanya diam dengan raut wajah dingin dan kesal. Megan mengerti apa yang dirasakan pria itu, Viktor marah, kesal dan juga merasa dibodohi. Semua itu karena dirinya, jika saja ia tidak memberi makan Mary, maka ini semua tidak akan terjadi.

Tapi tekad Megan kini sudah bulat, ia tidak ingin lagi ada pertumpahan darah apalagi menikah dengan pria gila itu. Mary berusaha menendang wajah Viktor dengan sebelah kakinya, berhasil membuat pria itu terjatuh. Mary menggunakan kesempatan itu untuk kembali meraih pagar, namun secara tiba-tiba Viktor melompat dan menarik rambut Mary. Megan yang hampir kehilangan Mary akhirnya menarik dengan kuat jemari gadis itu, ia berteriak dengan keras dan berhasil melepaskan cengkraman Viktor di rambut Mary.

Mary menggapai pagar dengan seluruh tenaga yang ia miliki, hingga akhirnya mereka berdua berhasil turun dari pagar kokoh tersebut dengan selamat. Nafas keduanya berderu dengan cepat, buru-buru ia meninggalkan Viktor yang berada di seberang pagar tengah menggenggam sebagian rambut Mary yang terlepas dengan kuat.

Sekilas Megan melihat raut wajah pria itu sebelum akhirnya mereka benar-benar meninggalkannya. Viktor hanya berdiri disana menyaksikan Megan pergi darinya, ia tidak berusaha mengejarnya juga. Hanya diam.. kediaman Viktor bisa saja lebih mengerikan dari yang baru saja terjadi, pikir Megan.

Megan dan Mary berlari di pinggir jalan yang sepi, hanya mengenakan pakaian tidur dan dress mereka terlihat terlunta-lunta di pinggir jalan. Keringat mengucur ketika panas mulai terik, terus berjalan kaki dan berharap Viktor tidak mengejar mereka. Seharusnya Megan sudah tahu resiko jika ia meninggalkan Viktor. Hanya menunggu waktu, bom itu akan meledak dan memporak-porandakan kehidupan mereka berdua.

Beberapa jam berjalan kaki tanpa ada yang menawarkan tumpangan kepada mereka, akhirnya mereka berdua tiba di sebuah bandara yang akan membawa mereka pulang ke rumah.

"Terkadang aku rindu rumah itu." Ujar Megan tertunduk lesu.

"Tapi kau tidak akan bisa pulang kesana, itu adalah tempay pertama yang dicari oleh Viktor." Sahut Mary.

"Ya, kau benar. Lagipula rumah itu sudah dijual oleh Viktor." Balas Megan, Mary tak habis pikir. Berbagai macam ide dilakukan Viktor demi mempersempit kehidupan Megan, agar wanita itu hanya bisa bersamanya.

Mengerikan... Mary bergidik ngeri.

Tidak ada uang dan tidak ada tanda pengenal, Mary sampai harus menjadi seorang copet untuk hari ini agar mereka berdua bisa pulang kembali ke kota mereka. Mary dan Megan tidak akan mungkin berani mengadu ke polisi, Megan bilang Viktor pasti memiliki pengaruh yang besar di kota ini. Dan lagi, pria itu bisa saja membuat drama yang dapat membalikan keadaan. Dan bisa saja Mary malah menjadi tersangka, siapa yang tahu? Pria itu adalah psikopat.

"Sudah, kita akan pulang hari ini juga!" Seru Mary dengan wajah gembira, sementara Megan hanya tersenyum simpul. Merasa akan ada sesuatu yang menimpa mereka, yang Megan tahu pria itu tidak akan tinggal diam.

Viktor kecil saja sudah dapat melakukan pembunuhan berencana dengan sangat baik dan tertata rapi, apalagi Viktor yang telah menjelma menjadi pria dewasa yang mengerikan, ditambah pria itu memiliki pengaruh besar yang ditinggalkan oleh Ayahnya. Harta dan kekuasaan, pria itu bisa saja membunuh siapapun hanya dengan satu tangannya.

***

To be continued

17 June 2021

MOMMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang