Oedipus 10

3.6K 317 14
                                    

Memasuki sebuah ruangan dengan nuansa serba hitam dan putih, bersih dan nyaman namun terlihat suram. Seperti sebuah kamar yang berisi sebuah ranjang dan lemari, tapi hanya dilewati begitu saja pertanda tempat itu bukanlah tujuan mereka. Di sebelahnya terdapat sebuah ruangan baca, seperti perpustakaan yang terdapat banyak buku terpajang rapi hingga sebuah meja dan dua buah kursi.

Viktor mendudukan diri di salah satu kursi dan mempersilakan gadis itu duduk di hadapannya. Hanya ada meja sebagai pembatas mereka, tidak ada yang bisa menghalangi Viktor untuk melakukan apapun terhadap Mary. Termasuk membunuhnya, namun kali ini Viktor merasa jika hatinya sedang bahagia karena semua rencananya berjalan dengan lancar.

Mungkin ia akan mengasihi gadis itu mengingat Mary sudah banyak membantu dirinya dulu, mungkin jika Mary menuruti semua peraturan yang ia buat di rumah ini. Viktor memerhatikan gerak-gerik Mary, tidak ada tanda-tanda jika gadis itu berbohong atau memiliki sebuah rencana. Di dalam kepalanya Viktor terus bertanya-tanya bagaimana gadis itu tahu kediamannya saat ini.

Mungkin..

"Pertama, aku harus mengajukan beberapa pertanyaan padamu. Jika kau lulus, aku akan memberitahu peraturan yang harus ditaati." Ujar Viktor, Mary yang duduk dengan kedua tangan di atas paha mengangguk mengerti. Ia sedikit paham dengan karakter Viktor dan berharap semua itu tidak berubah selama beberapa tahun ini, bahwa pria itu selalu menilai setiap gerakan tubuh lawan bicaranya. Jadi Mary harus bersikap biasa, normal dan lugu.

"Apa yang kau lihat di televisi, Mary? Jujur saja!"

Deg!

Mary terdiam, pandangannya masih tak berubah hanya tertuju ke arah kedua manik mata Viktor yang menatapnya tajam.

Seharusnya Mary tahu jika pria itu akan selalu tahu, dari mana Mary mengetahui alamat rumah Viktor jika bukan dari media yang menyiarkan berita tentangnya tempo hari. Semua orang tahu dimana alamat pengusaha muda itu berada, dan kesimpulan yang baru Mary sadari adalah berita di televisi. Benar, Mary memang mengetahui keberadaan Viktor melalui televisi dan berita kemarin.

Dan jika Viktor sudah berkata tentang televisi, ia sedikit canggung dengan berita yang diulas oleh media pertelevisian. Pertunangan Megan dan Viktor..

"Aku melihat dirimu.." jawab Mary sekenanya, dan pastinya Viktor menunggu jawaban selanjutnya karena yang ada di berita bukan hanya Viktor, tapi juga Megan.

"..dan juga nona Megan." Tambah gadis itu, ia tidak dapat menyembunyikan kebenaran dari Viktor tentu saja.

"Jadi, kau sudah tahu apa yang terjadi padaku dan Megan?" Tanya Viktor lagi, Mary sedikit bingung dengan pertanyaan ini. Tentu ia tahu, tapi apakah hal ini tidak akan membuat pria berwajah ketus itu marah dan mengusirnya?

Mary khawatir menyinggung perasaan Viktor walau dalam hati ia penasaran dengan apa yang sudah terjadi kepada mereka berdua selama ini. Demi menjaga perasaan pria itu, Mary berusaha bertingkah bodoh dan meyakinkan Viktor jika tujuannya kemari hanya untuk bekerja.

"Uhm, apa kalian benar-benar-?"

"Ya, Mary. Aku mencintainya." Pria itu memotong pertanyaan Mary dan berhasil membuat gadis itu terbelalak.

Mary berharap bahwa ini hanyalah mimpi, tapi wajah Viktor begitu jelas dan meyakinkan. Apa ia tidak salah dengar? Tidak, ini sebuah kebenaran. Jika tidak, Viktor mungkin tidak akan mengumbar kemesraan di depan publik. Tapi apa yang menjadi motif bagi Viktor melakukan hubungan terlarang itu? Dan bagaimana mungkin nona Megan menyetujui hal itu, Mary bertanya-tanya dalam hati.

"Kami akan menikah, dia akan menetap di rumah ini. Hanya ada kami berdua di rumah ini, dan sekarang ditambah dirimu. Aku harap kau bekerja dengan baik, sekarang biar aku jelaskan peraturan di rumah ini.." jelas Viktor panjang lebar, Mary mendengar dengan jelas semua perkataan pria itu barusan. Hanya saja ia tidak dapat mencerna semua hal dengan baik. Menikah? Berdua? Kemana semua pegawai dan Ayah Viktor? Bukankah pria itu memiliki seorang Ayah saat akan menjemput Megan di rumah sakit dulu? Dan mengapa media berkata bahwa Ayah Viktor telah tiada? Apa pria tua itu sakit?

Berbagai pertanyaan di benak Mary, ia harap mengetahui semua hal dengan segera. Walau ia sadar hal itu tidak akan mudah, rumah ini seperti memiliki mata yang selalu mengawasinya setiap saat. Ia tidak mungkin langsung histeris bertanya kepada Megan apa yang telah terjadi, hal itu tentu saja dapat membuat pria di hadapannya ini murka.

"Baiklah, aku siap." Ujar Mary, berusaha tak bertanya lebih lanjut tentang hubungan terlarang itu.

"Tentu kau paham apa saja yang harus dikerjakan di rumah ini, dan perturan utama di rumah ini adalah selalu mengunci pintu." Ujar Viktor, berbagai pertanyaan kembali merasuki Mary. Ia berusaha mati-matian untuk menahannya dan mengangguk.

"Tidak boleh ada seorangpun yang masuk ke dalam rumah ini, tanpa seijinku." Tambahnya lagi, Mary mengangguk mengerti.

"Dan yang paling penting, kurangi kontak bicara dengan Megan!" Katanya dingin, seolah Viktor baru saja memberi peringatan kepadanya, bukan menjelaskan sebuah peraturan.

Setelah itu suasana hening, Viktor membiarkan Mary berpikir dan memutuskan untuk mengambil pekerjaan itu atau tidak. Karena jika sekali Mary menyanggupi semua hal tersebut dan bekerja di rumah ini, maka Viktor pastikan tidak ada jalan pulang bagi Mary. Karena semua rahasia yang sudah terlanjur banyak diketahui gadis itu.

Viktor mungkin benar jika Mary mengetahui semua hal tentang dirinya, tujuan Mary kemari bukan hanya penasaran dengan hubungan Viktor dengan Megan. Namun kematian Albert saat berada di dalam mini van milik polisi, Mary memiliki semua teka-teki yang ia kumpulkan satu-persatu. Dan jika ia beruntung mungkin ia akan mendapatkan jawabannya.

"Hanya itu?" Tanya Mary tiba-tiba, Viktor menganggukinya.

Mary bersikap seolah paham tentang semua yang dijelaskan oleh Viktor, meskipun sangat terbatas untuk bisa berbicara banyak dengan Megan seperti dulu lagi. Ditambah perubahan sikap Megan yang tak biasa dan tidak menunjukan kewibawaan seorang ibu layaknya dulu.

"Jika ada pertanyaan lain, kau bisa langsung bertanya padaku. Aku pasti akan menjawabnya." Kata Viktor.

Lagi-lagi Mary hanya bisa mengangguk.
Tidak ada yang ingin ia tanyakan kepada Viktor, walau di dalam kepalanya bertumpuk berbagai pertanyaan. Viktor lalu bergegas membawa Mary ke sebuah kamar di lantai bawah, hari ini Mary benar-benar memasuki sebuah jurang kematian dan tidak akan bisa kembali lagi.

Seharusnya Mary menyadari hal itu, Viktor tidak akan membiarkannya pergi begitu saja setelah membuat perjanjian dengannya. Sayangnya Mary memiliki rasa penasaran yang tinggi, Megan pun yang melihat Viktor membawa Mary ke sebuah kamar yang tak jauh dari kamarnya hanya bisa terkejut, seharusnya Mary tidak bersikap sebodoh itu.




***

To be continued

7 Februari 2021

MOMMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang