bulan madu

256 36 6
                                    

Setelah seminggu di rumah Renjun, dan seminggu nya lagi di rumah Ningning.

Akhirnya mereka pindah kerumah mereka sendiri, yang dihadiahkan oleh mama Wendy.

Jarak rumah mereka berdua dari kompleks rumah org tua mereka lumayan jauh, menempuh waktu satu jam untuk berjalan.

"Bang Renjun, langsung kerja ya?"

Renjun yang baru abis sarapan menatap wajah Ningning di sebelahnya.

"jangan panggil bang Renjun dong, coba ganti."

Ningning terlihat berpikir sejenak, "panggil apa, ya?"

"hayoo panggil apa?"

Ningning terkekeh geli, "gatau manggil apa." ucap Ningning sambil memanyunkan bibirnya.

Renjun dengan sekejap mencium bibir Ningning sekilas, dia memang begitu jika melihat Ningning memanyunkan bibirnya. Dengan reflek Renjun mencium bibir Ningning.

"mas aja,"

Ningning mengangguk dengan lucu,"terus, kalo mas sendiri manggil aku apa ?"

Renjun menatap Ningning dengan jail, "bini!"

Ningning mengernyit keningnya, "ih, kok bini si?"

"loh, emangnya apa?"

"jangan panggil bini,"

"yaudah, panggil Neng Neng aja."

"ihh jangan dong, panggil Bini aja udah deh Gapa-pa... jangan Neng Neng. Ningning gasuka!!" sekali lagi, Ningning memanyukan bibirnya dan lagi Renjun mencium bibirnya sekilas.

Renjun tersenyum, "suka suka mas aja ya, manggil apaan."

"iya deh mas.."

Renjun sedang memakai sepatunya, saat dia berdiri dia ditahan oleh Jinyoung yang sedang ngos ngosan.

"jangan kerja, nih." Jinyoung memberi empat kertas yang terlihat seperti tiket.

"buat Apaan?"

"papa ngasi buat lo berdua bulan madu."

Renjun tersenyum, "wah, bilangin papa makasih banyak ya, Young."

Ningning yang mendengarkan suami nya seperti berbicara dengan orang, Ningning keluar melihat siapa yang jadi teman bicaranya diluar?

"Kak Jinyoung!"

"hy, Ningning."

"ada apaan, mas?"

"cieee udah mas mas aja."

Perkataan Jinyoung membuat Ningning malu, dan memeluk Renjun dari belakang menutup wajahnya.

"yaudah, gue pulang dulu ya. sedih gua Ren, gaada temen kamar lagi."

Renjun terkekeh, "cari pacar sana."

"gatau mau siapa."

"kemarin, Yeji ngasi pesan ke gue dia minta nomor lo. Coba deketin dia."

Jinyoung mengangguk, "dah lah pulang dulu!"

Renjun berbalik, tapi dia ingat bahwa Ningning sedang memeluknya di belakang.

"kenapa meluk di belakang, sayang?"

"kak Jinyoung udah pulang, mas?"

"udah." Ningning melepaskan pelukan nya, menghadap ke Renjun dengan wajah merahnya.

"malu, kak Jinyoung ngatain si. btw, itu apa mas?"

"papa ngasi dua tiket pesawat sama dua tiket villa, buat bulan madu katanya."

Wajah Ningning berbinar, "beneran mas? Wahh kapan?"

"hari ini, ayok kita packing barang kita aja.. Seminggu doang kok." Ningning langsung memeluk dengan erat Renjun dan melepaskannya.

"aghh, seneng bangett Ningning!!"

Renjun mengacak rambut Ningning,"manisnya, cium dulu sini."

Ningning mendekatkan wajahnya, Renjun mencium pipi kanan kirinya dan bibir sekilas.

***

"capek banget.. Huh.." ucap Ningning saat mereka sudah sampai di Villa.

"capek kan, mandi dulu gih terus tidur."

Ningning hanya mengangguk.

Renjun memeluk Ningning saat mereka berdua sudah ingin tidur, sedangkan Ningning sudah tertidur lebih dulu.

Renjun menatap air pantai di luar, walaupun dirinya sedang memeluk Renjun bukan berarti dirinya tak bisa melihat sekeliling.

~

Renjun membongkar isi koper, untuk dia rapiin masuk kedalam lemari.

Sebenarnya, bisa saja Ningning melakukan itu.. Tapi, melihat Ningning yang sangat lelah dan belum bangun. Membuat Renjun enggan untuk membangunkan istrinya.

Saat dirinya sedang asik merapikan baju, matanya tak sengaja melihat dua boneka kecil.

Renjun mengambil nya dan memegang boneka itu.

"ini boneka yang udah lama gua kasi, masi nyimpen dia? boneka punya gue entah kemana Jinyoung simpan." gumam Renjun,

Renjun merapikan kembali, dan meletakkan dua boneka kecil itu diatas nakas.

Renjun juga sudah memasak sarapan pagi, walaupun di Villa sebenarnya Renjun bisa meminta pekerja disana membawa makanan.

Tapi, dia ingin menyenangkan hati istrinya dan memasak sendiri.

~~~

"mas, beneran masakan kamu tadi enak banget."

Saat ini mereka sedang berjalan di tepi pantai, Ningning yang memeluk lengan Renjun dan Renjun yang menggenggam tangannya.

Renjun terkekeh,"enak kan? itu dimasak bareng bumbu bumbu cinta dan kasih sayang."

Ningning ketawa pelan, "ajarin dong, ya?"

"lahh, kamu tuh yang bisa masak daripada aku.. Kamu dong, yang ajarin mas."

"tapi, aku belum tau sama bumbu cinta dan kasih sayang."

"resepnya satu."

"Apa?"

"kalo kamu masak, harus tersenyum dan katakan ini untuk suami ku tersayang."

Ningning mengangguk lucu,"makasih, hebat deh resep nya."

Renjun mengacak rambut Ningning pelan, terlihat gemas dengan Ningning.

(>y<)


dua Chap lagi, end!! yahh:))

haghh asli baper banget + malu juga sii ngetik beginian(≧∇≦)/😳

๑. Mendekat  ౪  Renjun - Ningning {End} √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang