balik

200 34 4
                                    

Ningning sedang terduduk di kursi tunggu Bandara, menunduk kan kepalanya memainkan ponselnya.

entah siapa yang dia tunggu.

Tak lama, hp nya ditarik oleh seseorang. Karna hal itu, Ningning bangkit menegakkan topinya dan menatap tajam kearah oknum yang mengambil hpnya.

"BANG RENJUN!"

Ningning mengambil hpnya, meloncat loncat untuk mengambil hpnya. Sedangkan Renjun mengangkat lebih tinggi hp nya itu.

Setelah mendapatkan hpnya, Renjun tak hanya diam. Dia memeluk erat Ningning, "rindu, ga?"

Ningning tersenyum, "rindu dong bang, sebulan ini ga ketemu." 

Setelah puas memeluk, Renjun merangkul bahu Ningning.

Ningning yang dilakukan seperti itu, pipinya semakin memerah.

Ternyata, di parkiran. Jinyoung sedang menunggu keduanya.

Serta, Eric.

"YAELA KALO UDAH BEDUA, DUNIA SERASA MILIK MEREKA YAKAN!" teriak Eric didalam mobil.

"tau nih, udah 24 jam kita nungguin kalian."

"boong banget," Celetuk Renjun.

(≧∇≦)/

Ningning~♡~

Mau jalan, hari ini?

Engga deh bang, kasian bang Renjun baru balik dari Jepang.

Perhatiannya, makin sayang deh.

Hehe, abang ada dirumah kan?

Iya, ada.

Nanti aku datang ya, sore.

Ngapain?

Ada deh, kepo.

Okeii manis, abang tungguin ya?

Okeiiiヽ(*≧ω≦)ノ

o(〃^▽^〃)o

"pepet teros pepet teross!!" kata Haechan, mereka emang main kerumah Renjun karna Renjun baru balik dari Jepang. Pasti bawa ole ole.

tau, aja.

"iyala, mau gua bawa pelaminan juga."

Mereka tepuk tangan, "NGERI ABANG KITA ANJAI!" teriak Sunwoo.

"pak Chanyeol sama mama cakep Wendy mana, Ren, Young?" Tanya Yoonbin

"ke rumah nenek, besok baru balik."

"kenapa mama ikut ya, kita kerumah lo gapernah puas liat mama Wendy."

Renjun sama Jinyoung tersenyum, "jangankan kalian, kita aja gabole natap lama lama wajah mama."

Mereka yang disana menggelengkan kepala, tak percaya dengan apa yang dikatakan Jinyoung.

"gaboong, ngapain boong bukti nya juga kalian udah tau."

(>y<)

"kak, kak Injun mana?" tanya Ningning saat dirinya sudah ada di dalam rumah Renjun.

"tidur dia, masuk aja kekamar. Bangunin." Ningning mengangguk, masuk kedalam kamar Renjun.

"bang Renjun?" panggil Ningning matanya menatap Renjun yang tidur memunggunginya.

Ningning melangkahkan kakinya dan duduk di tepi kasur, menggoyangkan tubuh Renjun yang kelihatan lelah.

"bang Renjun? masi capek ya? yaudah, cookies nya aku letak di meja bang Renjun ya? kasian, bang Renjun pasti capek banget."

Ningning meletakkan sebuah kotak berisi Cookies yang dia buat sendiri, kembali duduk di tepi ranjang menyentuh rambut Renjun dengan lembut.

"Ningning pulang ya, bang?" Ningning berdiri, ingin melangkahkan kakinya tetapi tangannya ditahan oleh Renjun.

"loh, udah bangun? maaf, suara Ningning jadi gangguin bang Renjun tidur."

Renjun menggeleng, tersenyum melihat wajah Ningning yang terlihat sangat bersalah.

"gue ga tidur, cuman gue rebahan doang tadi. Sengaja,"

Ningning mendengus, "bang Renjun ih! tapi kan, bang Renjun masih capek kan?"

Renjun menggeleng, "tadinya iya masih capek, tapi karna Ningning datang jadi semangat lagi."

Renjun tegak dari rebahan nya, dan duduk di atas kasur.

Ningning tersenyum,"bisa gitu ya, bang?"

"bisa dong, ssoalnya bang Renjun liat cinta kamu ke aku kuat banget."

Ningning terkekeh, lantas memeluk tubuh Renjun dengan erat.

"gatau kenapa bisa se sayang ini sama bang Renjun." ucap Ningning saat mereka sangat lama berpelukan.

"padahal aku ga melet kamu, Loh."

Ningning melepaskan pelukan nya, memukul lengan Renjun dengan pelan.

"yang bilang abang pake pelet siapa si? ihh kesel deh."

Renjun tersenyum, mendekap kan tubuh Ningning lagi, seperti dia belom puas untuk memeluk perempuan yang dia sayang saat ini.

"Ningning." panggil Renjun, mereka masih berpelukan dengan erat.

"hmm?"

"kangen ga, sama aku?"

Ningning mengangguk, "kangen banget, walaupun cuman sebulan.. Hehe."

"makasih,"

Ningning mendongak, "makasi buat apa?"

"tau ga? bang Renjun belum pernah pacaran sebelumnya. Pernah suka sama orang, tapi cuman kagum doang. Tapi, saat gue ketemu sama Ningning, rasa suka gue malah jadi sayang banget. dan, itu emang karna Ningning yang bisa buat hati gue merasakan cinta."

Ningning menatap Renjun dengan muka sedihnya, "apa Ningning gitu juga? kalo boleh jujur.. awalnya Ningning gasuka sama bang Renjun yang suka gangguin Ningning.. Tapi semakin lama bang Renjun mencoba dekat dengan Ningning, Ningning malah merasa ikut suka dan sayang sama bang Renjun."

Renjun merapikan rambut Ningning yang lembut dan wangi itu, "jodoh ga, si?"

Ningning lagi lagi mendongak dan menahan ketawa nya. "Kalo jodoh, gimana?"

Renjun tersenyum, berpura pura berpikir. "kalo jodoh...."

"kalo jodoh, apa bang?"

Renjun terkekeh, "kalo jodoh.."

"ihh, kalo jodoh apa bang Renjunnnn!"

"kalo jodoh, langsung deh bawa ke pelaminan."

keduanya tertawa, itu tak masalah bagi mereka. Karna, mereka berdua merasakan hal yang sama, perasaan yang sama, rasa yang sama. Jadi, kenapa harus meragukan nya?


O(≧∇≦)O

๑. Mendekat  ౪  Renjun - Ningning {End} √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang