nentuin tanggal

161 32 5
                                    

Setelah tiga bulan bertunangan, dan juga satu bulan yang lalu Ningning tamat sekolah.

Akhirnya orang tua Ningning main kerumah Renjun untuk menentukan, kapan mereka akan menikah? Atau, kapan tanggal yang bagus untuk keduanya.

Renjun dan Ningning sedang dikamar berdua, Renjun dibawah kasur dan Ningning diatas kasur.

Ningning memainkan rambut Renjun dengan mengikat rambut panjang milik Renjun.

"Ningning, kamu apakan rambut aku?"

"panjang banget bang, jadi Ningning iket aja."

"tapi kamu kayak ngepang deh."

"iyaa, eh bang Renjun mau di warnain rambutnya? Warna blonde."

Renjun hanya mengangguk, tak mungkin dia menolak dan membuat Ningning kecewa.

"untung Ningning bawa pewarna rambutnya."

Ningning mulai mewarnai rambut Renjun yang berwarna merah itu.

"astaga, ganteng banget bang." ucap Ningning Setelah mereka melihat hasil rambut Renjun.

Renjun berbalik dan mencubit pipi Ningning, "pinter kamu warnain, udah pandai masak, pandai salon juga."

Ningning terkekeh,"aku kan kayak kak Kun, serba bisa."

Renjun memeluk Ningning dengan erat, Ningning membalas pelukan itu tapi wajah nya mendongak untuk melihat wajah Renjun dari bawah.

"Bang Renjun, kumis nya tumbuh."

"mau dong dibersihin sama kamu,"

Ningning mengangguk melepaskan oelukannya. "Ayok bang, biar Ningning bersihinin."

***

"okei, jelas ya, tiga hari yang akan datang?" ucap Chanyeol dan diangguki papa Ningning dengan semangat.

"iya, kayaknya itu yang bagus. Apalagi, mereka berdua udah ada aura aura suami istrinya." kata Papa Ningning.

"boleh, mari kita persiapkan semuanya."

Renjun dan Ningning diajak kedua mama mereka di butik tempat baju pengantin.

Sedangkan papa Renjun juga Ningning, mempersiapkan dimanakah mereka akan dinikahkan. Tenda mereka, warna nya, dan segalanya.

"yang ini ma? kependekan ga si? Ningning mau nya yang panjang gitu ma."

Mama Wendy tersenyum, dan mencubit pipi Ningning.

"ada yang panjang, tapi dada kamu nanti keliatan banget."

Ningning mengangguk dengan semangat, "mau banget yang itu, ma."

"beneran? ayok kita coba bajunya."

Ningning keluar dari ruang ganti baju, memperlihatkan dirinya kepada Renjun yang memakai gaun panjang dan dadanya yang sedikit terlihat.

Renjun yang melihat itu, terdiam dan kagum. Dadanya semakin kuat berdetak melihat calon istri nya yang semakin cantik memakai gaun pengantin.

"bang Renjun, gimana? Bagus ga?"

"bagus banget Ningning," Renjun tersenyum dengan lebar. "Siapa yang pilihin?"

"dia mau yang panjang gaunnya, jadi mama kasi yang itu." jawab Wendy dan tubuhnya di peluk oleh Renjun.

"ma, liat kan calon istri Renjun cantik gini."

Wendy mengusap kepala Renjun,"cantik banget sayang, bisa deh kamu milih pasangan kamu."

Keempatnya tertawa dan berganti memilih baju untuk Renjun.

***

"dirumah gue apa rumah lo?" tanya Chanyeol ke papa Ningning.

Kalo ada istri, mereka berdua formal banget. Kalo udah bedua, udah lah dunia serasa masih muda bagi mereka.

"jangan dirumah lah, cari gedung yang bagus gitu aja."

Chanyeol mengangguk,"iya Lay, gua rasa emang cocok di gedung."

(Aku gatau siapa papa Ningning, jadi aku putuskan dia adalah Lay dan juga Yeri) maafkan saya.

"Jadi, digedung mana nih?"

"tempat gua nikah aja cok, kemarin gue nikah—"

"kemarin katanya, heh Chanyeol anak lo udah mau nikah masih aja lo anggep diri lo sama Wendy baru nikah."

Chanyeol menepuk lengan Lay,"masih ada bau baunya, Lay."

"serah lo dah, bodoamat gua."

"yaudah gedung tempat lo aja, entar abis nikah disitu nikah ke tempat asalnya Ningning."

Chanyeol mengangguk,"bener juga, gua kira lo bego mulu dari sekolah."

"enak banget ngatain nya, gue sekolah emang bego tapi maaf dah, sehabis tamat sekolah gue makin pintar."

"serah lo dah, bodoamat gua." ucap Chanyeol mengikuti perkataan Lay tadi.

***

Akhirnya, dari baju, cincin, tema, tempat, segalanya sudah di persiapkan dengan matang dua keluarga.

Hanya, tinggal menunggu waktu yang akan datang. Yaitu, tiga hari lagi untuk Renjun dan Ningning menikah.

Bukan hanya, Renjun dan Ningning yang sibuk. Bahkan, teman temannya juga sibuk bagiin undangan.

"Ningning, kita jalan jalan ke taman dulu yuk. Soalnya, dua hari kedepan kita ga bisa ketemu."

Ningning tersenyum memeluk lengan Renjun,"ayok! eum.. Tapi, Ningning gamau ke taman. Ningning mau makan di tempat bang Renjun ajak Ningning waktu itu."

Renjun mengusap kepala Ningning dengan lembut,"yaudah, ayok?"

"AYOKK!!!"







(〜^∇^)〜



yeayy!! ♡

๑. Mendekat  ౪  Renjun - Ningning {End} √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang