"Ning - Ning!" panggil Renjun di atas balkon nya, di bawah nya ada Ningning yang mau pergi."Apa si?!" sungut Ningning dibawah.
"DIH GEER YANG MANGGIL LO SIAPA JUGA? ORANG GUA MANGGIL NENG NENG." kata Renjun ngegas di atas sana.
Ningning merotasi bola matanya dengan malas, "heh bongok, gua ga tuli ya. gue denger yang mana Ningning yang mana Neng Neng!"
Terus Ningning lanjut jalan, Renjun ketawa di atas sana. Dan dengan niat nya, ia turun kebawah ingin bertemu Ningning.
Ningning sempat menoleh keatas, sangat kaget dia saat mengetahui ternyata tak ada Renjun disitu.
"setan kali ya? udah mati gitu?" Ningning bergedik ngeri, ia melajukan langkahnya. Tapi sayang seribu sayang, tangan nya di sentuh oleh tangan orang lain.
"AGHHH! SETAN YAK LU?! AGHH—"
"berisik banget ikan duyung, orang ganteng kok di panggil setan." Ningning membalikkan badannya, menatap Renjun dengan kesal.
"ngapain si bang? gua anak baru disini kok diganggu, buaya ya?"
"udah dikata setan, ini dikata buaya lagi. kasian sama emak gue, udah ngasi nama, udah di lahir in di bilang begitu."
"dihh, sok tersakiti banget." terus Ningning ninggalin Renjun disana.
Tapi, Renjun nangkep tangannya lagi.
"Neng, mau mas anter ga? lebih enak loh,"
"udah deh bang, jangan gangguin gue."
Renjun menahan senyum nya, "mau motor atau mobil? Kebetulan rumah mas ada keduanya di teras."
"mau motor mau mobil, kapal, becak atau apa pun itu. gue ga mau!"
"kalo, pesawat mau neng?"
Ningning dengan bodohnya malah mengangguk, "boleh banget."
Renjun tersenyum, "bisa aja, mau nya yang mahal banget."
"ihh anjir kok bisa bisa nya gue, ah udah lah!"
Ningning benar benar meninggalkan Renjun disitu, mungkin sekarang ibu nya Ningning sedang memarahi Ningning karena sangat lama membeli barang yang dibutuhkan.
Ningning memilih milih barang yang dibutuhkan ibu nya, dia sedang di Minimarket yang dekat dengan kompleks rumahnya.
"Ningning."
Ningning mau pergi aja di sini. Kenapa harus ada Renjun lagi?
"bang, udah dong gangguin mulu."
"soalnya muka lo kek yang bagus di ganggu."
"gua gampar lo ya!"
"wah, galak banget. Bahaya nih."
"ngapain sih, disini lagi?"
Renjun mengacuhkan Ningning, dia juga memilih milih barang yang ingin ia beli.
Ningning yang melihat itu, ingin langsung pergi. Tapi, ia di tahan sama Renjun.
"Neng, mau ini?" tunjuk Renjun, jajan ke sukaan nya Ningning.
Ningning gamau nolak, tapi gengsi nya lebih kuat.
"beneran? Ambil aja, kalo nolak tak kasiin 10 biji deh."
Ningning terkejut, "beneran bang? Di bayarin ga nih?"
"iyaa, gue bayarin."
"mau lah, ganolak banget ih."
Renjun masukin jajan nya itu ke keranjang milik Ningning, mengambil dompet dan memberi kan beberapa uang buat Ningning.
Ningning yang melihat itu sedih, "bang, gue ga ngemis duit. gue cuman minta bayarin nih jajan doang."
"bayar sendiri maksudnya,"
"tapi, ini banyak banget bang."
"iya kah? kebanyakan?"
Renjun menyimpan kembali uang tersebut, ia hanya mengambil selembar uang 100 Ribu.
"Ningning." panggil seseorang, Ningning serta Renjun menoleh kearah sumber suara.
"eh, Jay? ngapain?"
"belanja, kebetulan ngeliat lo jadi gue disini."
Ningning berbicara dengan Jay, membuat ia melupakan Renjun.
Renjun yang dilupakan auto balik badan, ia tak cemburu bahkan tak marah. Apa yang harus ia marah kan? Mereka baru saja berkenalan.
Renjun sebenarnya kesini mo beli makanan buat dia, dia juga gatau kalo Ningning kesini kirain dia Ningning mau pergi kerumah temennya.
Setelah bayar, Renjun nongkrong dulu di depan minimarket yang ada meja sama kursinya itu.
Renjun cuman beli air putih sama ciki ciki doang, Renjun meminum air tersebut, setelah itu ia melihat kemasan botol tersebut.
Dan dia kembali minum, saat dia minum matanya tak sengaja melihat Ningning dengan belanjaan nya masuk kedalam mobil Jay.
"Uhuk! uhuk!!" Renjun tersedak, "anjieng, pake kesedak air."
Kalo di bilang Renjun sedih, dia sedih tapi dia ga bisa sedih. karna dia kayak baju mahal yang dijual, bukan punya dia.
Renjun menghela nafas, "gini ternyata yang di rasain Hyunjin."
Renjun belum suka sama Ningning, cuman kayaknya dia merasa bakal menyukai Ningning.
"jodoh ga kemana Jun, santuy." terus Renjun berdiri mengambil kresek yang berisi ciki ciki nya.
Dan, dia berjalan pulang kerumah. Dia lebih milih jalan kaki daripada naik motor sebelum kesini.
mendekat || Renjun. Ningning
♡´・ᴗ・'♡
m a r u c h i ʚ•ɞ
KAMU SEDANG MEMBACA
๑. Mendekat ౪ Renjun - Ningning {End} √
RomansaJust Story! Cuman cerita gaib doang, tidak ada niatan buat jodoh jodohin mereka 👄 Renjun yang suka gangguin Ningning 💘 Renjun yang mendekati Ningning💘 semoga suka sama ceritanya hehe, btw thank yang mau baca ♡ + vote ya. Rank #6 - Ningning (17-0...