[Silence 13 : percakapan ibu dan anak]
Berita soal kasus pembantaian itu viral bahkan menghebohkan daratan china. Seluruh stasiun televisi dan portal berita terus menerus menayangkan perkembangan kasus si pembunuh berdarah dingin ini.
Lan wangji memandang televisi dengan dahi berkerut, ia baru saja menyaksikan hasil dari penyelidikan kasus panas ini. Dirinya menoleh kearah wei wuxian yang tengah berbaring diranjangnya sambil memandang ponselnya tanpa ada minat sedikitpun menoleh kearahnya.
"Ge" panggil wangji sambil melingkarkan tangannya ke pinggang ramping wei wuxian. Sejak berpacaran entah kenapa wei wuxian jadi lebih sering mengunjungi rumah keluarga lan.
Wei wuxian membalas panggilan lan wangji hanya dengan deheman semata , respon yang diberikan wei wuxian tidak memuaskan sehingga lan wangji beralih ke leher wei wuxian dan menarik kerah bajunya , untuk sesaat wangji terdiam sambil memperhatikan leher wei wuxian
Entah hanya perasaannya saja tapi gege kesayangan nya itu akhir-akhir ini lebih muram dari biasany , irit bicara dan hanya terpaku ke ponselnya saja
Lan wangji pun lantas mengurungkan niatnya melakukan hal itu ke wei wuxian yang nampaknya tidak dalam mood yang bagus kali ini.
"Wei gongzhi, nyonya memanggil anda" Ujar seorang pelayan dari luar kamar lan wangji
Wei wuxian yang merasa terpanggil menaruh ponselnya dan mendudukan diri secara spontan, ia menoleh kearah kekasihnya lalu berkata "Lan zhan aku menemui ibu dulu" Lan wangji melepaskan pelukannya dan membiarkan wei gege kesayangan nya keluar kamar, meninggalkan dirinya sendiri.
Wei wuxian dituntun ke taman keluarga lan yang terletak di belakang rumah, taman itu dipenuhi bunga-bunga yang cantik dan ditengah taman itu ada sebuah gazebo yang dikelilingi oleh kolam ikan
Ketika dirinya melihat ibunya tengah menebar makanan ikan di salah satu jembatan penghubung gazebo, pembantu yang tadinya menuntunya sudah pergi meninggalkan mereka berdua.
"Hey nenek tua, Apa yang ingin kau katakan?" Ujar wei wuxian yang tengah berdiri angkuh dengan tangan terlipat didada
Cangse sanren yang tengah menebar makanan ikan menoleh kearah putranya itu "Aku pikir jika kita berbicara sambil berjauhan, Itu sedikit aneh, bagaimana jika menyantai saja di gazebo?"
Wei wuxian tertawa keras, "Baiklah, itu tawaran menarik, tapi bagaimana jika kau mendadak mengeluarkan pistol atau pisau dan membunuhku?"
Cangse sanren : "Aku tak akan berani, Kau lupa tanah kau berpijak ini adalah milik keluarga lan? Bagaimana bisa aku mengotori tanah mereka dengan darah busukmu"
Angin berhembus kencang, menerbangkan rambut wei wuxian yang sudah tumbuh panjang, dirinya berjalan kearah gazebo tempat ibunya yang kini tengah terduduk sambil meminum secangkir teh, dengan wajah arogannya yang setia menghiasi paras tampannya itu wei wuxian mendudukan diri di samping ibunya.
Cangse sanren menaruh gelasnya dan memandang putranya itu dengan tatapan menyelidik "Apa kau?!! Yang telah membunuh sebelas orang itu?!!!"
Wei wuxian menyeringai hingga kedua matanya menutup, itu bukan senyuman yang disukai oleh cangse sanren! itu adalah senyuman yang sangat ia benci.
"ibu selalu mengenalku luar dan dalam ya hehe..."
![](https://img.wattpad.com/cover/255064827-288-k656859.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SILENCE (Mdzs)
FanfictionHidup dalam kesengsaraan tak berujung membuat seorang wei wuxian merelakan mengotori tangannya dengan darah, demi keluar dari lingkaran setan ini. Lika liku kehidupan yang begitu merumitkan, dan nyaris mencekiknya •❗❕HAREM❕❗ •Saya adalah penulis am...