SILENCE 21

142 21 4
                                        

6 bulan berlalu...

Deru ombak yang menghantam pelabuhan  memaksa para orang yang berada di atas pelabuhan mengencangkan suara mereka agar bisa didengar, sudah semenjak pagi buta kondisi air laut tidak terkontrol sehingga beberapa kontainer terpaksa mengalami keterlambatan pengiriman.

Seorang pria yang mengenakan mantel berwarna coklat menyalakan cerutunya dengan susah payah akibat angin yang berhenbus kencang, di sampingnya berdiri seorang wanita bertubuh pendek dengan kacamata hitam yang ia kenakan. "Hari ini siapa yang berjaga?" sang pria bertanya setelah berhasil menghisap cerutu nya

sang gadis bertubuh pendek itu buru-buru membuka lembaran kertas yang ia pegang semenjak tadi, butuh beberapa waktu sampai sang gadis dapat menjawab "Yang bertugas hari ini hanya Wei wuxian, Partnernya tidak bisa datang karna ada urusan lain"

pria itu kembali bertanya "Siapa partnernya?"

"Itu Mo xuan yu, tuan."

Di bagian pelabuhan, wei wuxian tengah memeriksa beberapa kontainer yang berhasil tiba lebih awal dibandingkan kontainer lainnya, tidak ada yang berbeda dibandingkan kontainer lainnya, semua isi didalamnya adalah narkoba yang di idam-idamkan para manusia, jika memakan satu pil bisa membuat tenang maka menelan lebih banyak pil akan membuat sang empu seperti di surga.

"apa semua sudah di periksa?" tanya pria mantel coklat

"sudah semuanya"

"A-xian, apa kau yakin ingin meninggalkan pekerjaan ini?" Tanya sang pria

hening melanda, wei wuxian hanya bisa tersenyum kikuk mendapati pertanyaan atasannya ini "Paman xingchen, aku memiliki seorang putra yang ingin ku besarkan tanpa menggunakan uang kotor, jika aku tak bisa menjadi sosok ayah yang baik baginya maka aku tidak bisa menjamin akan seperti apa putraku dimasa depan"

"Madam Chen an menyetujuinya?"

 "belum, madam memintaku ke rumahnya"

pria didepannya mengerutkan dahi, menampilkan wajah kebingungan "Kira-kira madam melepaskanmu ya?" pertanyaan yang ia lontarkan hanya dibalas gerakan tangan yang menyimbolkan "saya tidak tahu" sebelum akhirnya wei wuxian menghilang dari hadapannya

usai tragedi dimana cangse sanren ingin melukai wen qing dan a-yuan, wei wuxian sepakat untuk membuat kehidupan baru bagi keduanya di belahan benua lain, dan dalam waktu yang tak pasti wei wuxian akan segera bergabung dengan mereka, hanya setelah ia berhasil berhenti menjadi anjing chen an dan masalahnya dengan musuh-musuhnya selesai.

sampailah wei wuxian di kediaman chen an yang di barikade tembok tinggi berkawat dan penjagaan super ketat tapi wei wuxian dengan mudah melewati belasan bodyguard tanpa perlu mengeluarkan sepatah katapun, semua orang yang ada disana tidak ada yang tidak mengenali wei wuxian yang merupakan orang kepercayaan chen an.

Tok.. Tok..

wei wuxian mengetuk pintu besar berlapis emas didepannya hingga keluarlah seorang pria berbadan kurus dengan cekungan pipi, "Silahkan masuk tuan wei," tanpa ragu wei wuxian melengos pergi kedalam dan menemui chen an yang tengah menyeruput teh bunga yang masih mengepulkan asap

"madam, aku tiba." Madam chen an mengeluarkan kertas dan mulai menulis, butuh waktu hingga tulisan tersebut bisa dibaca oleh wei wuxian.

"Wei wuxian, sungguh aku tak ingin melepaskanmu, tapi mengingat putramu yang tak seharusnya menjadi korban kekotoran orang tuanya, aku terpaksa melepaskanmu. wei wuxian bawahanku yang sangat cantik, terimakasih atas segalanya, mulai detik ini aku melepaskanmu, terbanglah dengan bebas kemanapun kau mau"

tak terasa wei wuxian menangis, ia adalah orang yang paling mengerti chen an, dibalik punggungnya yang gagah terdapat jiwa penuh luka. 

"Terimakasih madam..." sebelum wei wuxian beranjak pergi, madam chen an memberikan secarik kertas kepada wei wuxian.

SILENCE (Mdzs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang