SILENCE 12

617 75 20
                                    

[Silence 12 : Ayah aku tak suka dipukul]


Wei wuxian tengah menikmati sarapan paginya bersama lan wangji setelah pergelutan semalam, terkadang wei wuxian akan tersenyum kecil maupun terkekeh ketika mengingat seberapa kakunya lan wangji saat meminta dirinya untuk bersetubuh...

Tentang bagaimana cara bersetubuh sesama lelaki, tentunya wei wuxian sudah sangat ahli dalam hal itu, jadi dengan perlahan dirinya mengajarkan beberapa cara seks ... Hahaha.

Aroma teh bunga yang di minum wei wuxian begitu menenangkan . diatas meja telah tersedia Berbagai makanan yang menggiurkan, dan beberapa ada yang pedas yang di khususkan untuk wei wuxian.

Lan wangji yang tengah mengerjakan pr beberapa kali mencuri pandang kearah wei wuxian yang sibuk memandang pemandangan perkotaan yang di penuhi bangunan bangunan menjulang tinggi.

Sebenarnya ia ingin melakukan 1ronde lagi pagi ini dengan wei wuxian, namun semua rencananya runtuh saat wei wuxian menanyakan satu kalimat mematikan
"Lan zhan apa kau tak mau sekolah hah?"

Tukk...

Tukk...

Tukk...

Wei wuxian mengetukan telunjuk di meja untuk menggoda lan wangji yang tampaknya kesusahan dalam pelajaran sejarah... Itu terlihat dari raut wajahnya yang sangat kusut.

"Apa sebegitu susahnya pelajaran ini?" tatapannya melembut saat iris mata berbeda warna itu bersibobrok dalam kurung waktu yang lama. Tangan lentik wei wuxian mengambil buku lan wangji dan melihat seperti apa soal yang diberikan.

Lan wangji gelagapan saat wei wuxian mengambil bukunya , ia tak mau kekasihnya itu tau bahwa dirinya lemah dalam pelajaran sejarah yang memuakkan.
Tak berselang lama tawa wei wuxian pecah, wajah lan wangji memang tetap datar tapi berbeda dengan kedua telinganya yang telah berubah warna menjadi merah, inilah yang paling ia takutkan!!!

Akibat tertawa terbahak bahak mata wei wuxian dipenuhi air mata bahkan dirinya harus menyeka beberapa tetes air mata yang hampir jatuh, ia berusaha menetralkan suaranya akibat tawanya tadi sebelum akhirnya berbicara dengan nada serius, "Aku akan membantu mu"

Dengan sabar wei wuxian membantu lan wangji mengerjakan PRnya. Waktu yang digunakan untuk mengerjakan pun jauh lebih singkat jadi lan wangji dapat makan dengan tenang sebelum jam 7.

Tidak ada yang berusara, hanya terdengar dentingan sendok dan garpu yang membentur piring. Lan wangji sudah terbiasa dengan peraturan keluarga bahwa saat makan dilarang berbicara, sedangkan wei wuxian terlalu sibuk memikirkan suatu hal yang harus ia tanggung nanti...

••

Kini keduanya tengah berada di basement, wei wuxian tengah memanaskan mobilnya sambil merokok, hal itu juga membuat lan wangji harus berada 2meter dari tempat wei wuxian berada, ia tak mau menjadi perokok pasif.

"Gege" panggil wangji.

Fokus wei wuxian buyar saat adik tirinya yang kini berstatus sebagai kekasihnya memanggil. "Ada apa?"

Sorot mata lan wangji menjadi redup. Wei wuxian yang tak mendapatkan jawaban hanya mendengus geli dan membuang puntung rokoknya sembarangan, lalu berujar dengan nada acuh tak acuh
"Cepatlah masuk kemobil, kau harus sekolah,akupun ada urusan"

SILENCE (Mdzs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang