Melirik sekilas jam dinding yang terletak disudut kamarnya dan menghela nafas lelah, menunjukkan sudah pukul 06.55 yang berarti pagar sekolah akan tertutup 5 menit lagi. Sudah benar dipastikan dia akan terlambat....... Lagi.
"Punya kembaran nggak guna banget hidupnya. Tetep aja nggak ada akhlak yang mau bangunin gw, jadi telat lagi gini kan"
Bergerak cepat mengambil tasnya yang tergeletak di atas kasur, mengambil kunci motor dan Ponsel yang tergeletak di atas nakas dan jangan lupakan jaket kulit yang tergantung berada di belakang pintu kamar.
Setelah mengambil barang-barang yang dibutuhkannya, dia pun bergegas menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa mencari keberadaan orang tua tersayangnya.
"Ayah......"berjalan mendekat saat terlihatnya seorang pria paruh baya itu duduk di meja makan sendirian sedang menikmati secangkir kopi, dia pun tersenyum manis saat melihat keberadaan putranya.
"Telat lagi kamu, Hm??"suara bariton itu terdengar tak menuntut sama sekali, bahkan senyuman manis itu pun tak luntur dari bibirnya, terlihat sangat tampan.
"Berangkat dulu ya, DAAHHH AYAHHHHHH"mengambil tangan kekar itu dan menciumnya, sedetik kemudian dia pun langsung berlari kencang menuju pintu utama rumah.
"SARAPAN DULU STERWIN!!"
Sterwin pun menghentikan langkahnya, berbalik dan langsung berlari tergesa-gesa mengambil sepotong roti yang berada di atas meja. Setelah itu pergerakannya terhenti, menatap sang Ayah.
Lalu tanpa disangka dia pun mencium pipi Samuel sekilas, tersenyum sangat manis. Senyuman yang jarang dilihat orang-orang di luaran sana.
"ASSALAMUALAIKUM, WIN BERANGKAT YA, YAH!!"dia pun berlari kencang ke arah pintu utama rumah dan berteriak nyaring.
"Wa'alaikumsallam"
terkadang Samuel sendiri bingung dengan anaknya yang satu ini, bagaimana dia bisa menyembunyikan semua perilaku manisnya hanya untuk ditampilkan dirumah saja??
Sedangkan diluar rumah Samuel sering mendengar keluhan bahwa Sterwin tidak ramah, karena tidak pernah tersenyum dan sangat cuek dengan sekitar. Hey, senyum putranya itu sangat manis, ayolah jangan salah paham.
•
•
•Menghentikan motornya tepat didepan pagar sekolah yang sudah tertutup rapat. Semua siswa-siswi yang sedang berada di sana langsung terdiam saat menyadari keberadaannya. Entahlah, Sterwin terkadang bingung sendiri tapi dia bodoamat tidak mau memikirkannya, tidak penting pikir Sterwin.
Yang jelas beberapa siswi memperhatikannya secara terang-terangan, beberapa dari mereka ada juga yang berbisik-bisik.
Biarkan saja, Sterwin tidak peduli. Sejak kapan Sterwin peduli dengan hal tersebut.
Semua siswa-siswi yang terlambat memang tidak diperbolehkan untuk masuk, terlebih hari ini adalah hari Senin, ada pelaksanaan kegiatan upacara bendera. Mereka semua diperbolehkan untuk masuk saat pelaksanaan upacara bendera telah selesai, itupun harus diberi hukum terlebih dahulu.
Tidak!! Seorang Sterwin tidak mau menunggu selama itu.
"Telat lagi Ster??"tanya seorang satpam sekolah bername tag Ujang terlihat berdiri, beranjak dari post satpamnya terlihat menghampiri area pagar sekolah.
Tak butuh waktu lama pagar itu terbuka lebar. Iya, satpam itu membukakannya, hanya untuk Sterwin. Catat, hanya untuk Sterwin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Twins || Kim Sunwoo✓
Short Story[ FOLLOW DULU YUK SEBELUM MEMBACA] _Belum Di Revisi_ [tentang si kembar, cinta dan masa lalunya] • "STEINER!! INI KAN BAJU GW!! KENAPA BISA ADA DI KAMAR LO SIH?!!" "ITU PUNYA GW!! PUNYA LO ADA DI JEMURAN, STEVEN!!" "BISA DIEM NGGAK LO BERDUA, HAH...