2.2 Pertemuan yang Tak Diinginkan

7 2 0
                                    

Kali ini aku akan bercerita tentang pertemuanku dengan penjaga Slytherin yang bernama Felix Rosier. Dia memiliki wajah dengan gaya rambut belah tengah dan berkulit putih. Aku tidak tahu banyak tentang dia namun dari cerita yang beredar dari kalangan kami semua dia adalah orang yang paling berbahaya dan jarang sekali tersenyum. Salah satu cerita yang masih kuingat dan telah menjadi legenda bahwa konon dulu pernah ada seseorang Gryffindor yang pernah berhasil masuk ke dalam ruangan umum Slytherin. Dia diancam oleh teman Slytherin satu angkatannya yang ketika itu sedang bermain truth or dare dengannya. Ancaman yang dia peroleh sangat besar yaitu jika dia tidak mau melakukannya maka temannya yang Slytherin ini akan membunuhnya. Banyak teori konspirasi  tentang apa yang terlindas dari pikirannya sehingga ingin menghabisi nyama temannya sendiri. Ada yang mengatakan bahwa temannya yang Slyethein ini ingin membalas dendam karena orang tuanya dibunuh oleh orang tuanya. Ada juga yang mengatakan bahwa ini semua terjadi karena dia adalah seorang psikopat. Namun ada  hal yang menarik dari cerita ini. Ketika dia masuk ke dalam ruangan umum tersebut, tak lama kemudian Felix Rosier masuk ke ruangan itu. Semenjak dari itu, cerita tentang apa yang sebenarnya terjadi padanya tidak pernah terdengar lagi.

"Apakah kamu yang bernama Felix Rosier?"

Felix menatapku dengan wajahnya yang tajam bagaikan pisau yang hendak terbang ke arahku. 

"Iya, dan kamu pasti yang namanya Julie Carter. Kamu seharusnya dikeluarkan dari sekolah ini karena membully Merula Snyde. Dari apa yang telah kakakmu lakukan di masa lalu, kamu seharusnya tidak boleh sekolah disini. Apa yang kamu inginkan?"

"Aku hanya ingin mengucapkan semoga beruntung dalam pertandingan Quidditch nantinya!"

Wajahnya langsung berubah tiga ratus enam puluh derajat mendengarnya.

"Mengapa seorang Gryffindor mau mengucapkan semoga beruntung kepada sesorang yang bukan asramanya sendiri?" balas Felix seakan tidak percaya dan aneh mendengarnya.

"Biar lebih sportif."

"Terkadang aku merasa tidak terlalu sportif terhadap kalian Gryffindors.."

"Kamu seharusnya tahu tentang rencana Gryffindor yang akan membuat prank terhadap Slytherin.."

"Oh ya, memangnya dari mana kamu tahu soal itu?"

"Aku mendengar sejumlah Gryffindor membicarakan suatu tentang apa yang akan mereka rencanakan pada saat pertandingan berlangsung."

"Hmm. Aku yakin mereka pasti akan merencanakan salah satu dari prank bodoh supaya bisa masuk ke dalam pintu ini. Mereka telah pernah melakukan sebelumnya, namun aku akan kembali kesini dengan cepat dari pertandingan, menangkap mereka, dan membiarkan mereka ditelan dalam sejarah."

"Namun kali ini lebih buruh dari itu."

"Salah satu dari tahun kelima membeli Ever-Bashing Boomerangs dari toko Zonko di Hogsmeade.  Mereka berencana untuk melempar itu ke arah Slytherin pada saat pertandingan berlangsung."

"Ever-Bashing Boomerang itu adalah produk yang payah. Bukannya jika dilempar nanti bisa kembali lagi dan membuat yang melemparnya kena.

"Hmm, Gryffindors itu memang tidak semahir Slytherin, jadi mereka mungkin tidak akan memikirkan hal itu."

"Bodoh! Aku akan melaporkan itu ke Prof. Snape secepatnya. Terima kasih Julie buat informasinya.  Aku harap kamu tidak mencoba menipuku, Julie.  Kalau kamu berani mencoba-coba menipuku, suatu hal buruk akan terjadi."

Pertemuan singkat itu menyisakan semua perasaan beraduk menjadi satu. Aku hanya berharap tahun ini tidak ada hal buruk yang akan terjadi. 




Julie Carter & The Cursed VaultsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang