Banyak yang telah terjadi tahun ini. Entah mengapa tahun ini banyak sekali terjadi hal-hal yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Sepertinya tahun ini adalah tahun yang sangat berat. Aku berjalan ke Hospital Wing dan disana aku bertemu dengan Penny. Wajahnya yang biasanya secerah matahari kini bagaikan daun yang gugur dalam musim semi. Dia tidak berhenti menatapnya yang kini tergelatak disana.
"Julie, apa yang terjadi dengan dia? Madam Pomfrey mengatakan bahwa sampai sekarang dia masih belum membuka mata!"
"Kami berhasil menemukan ruang yang dikutuk itu, namun pintu itu menyerang kami dengan mantra es ketika kami berada didekatnya. Rowan terkena serangan itu dan seketika aku langsung membawanya kesini."
"Mengapa kamu tidak memberitahu aku? Aku bisa membantumu."
"Aku tahu. Kami seharusnya tidak pergi ke tempat terlarang itu. Aku yang mengajak Rowan karena aku ingin mencari jawaban tentang apa terjadi dengan Ben dan tentang kakakku. Ini salahku!"
Tiba-tiba aku mendengar suatu suara yang berasal dari tempat tidur. Aku dan Penny mengarahkan wajah kearah suara itu. Disana kami mendapatkan dia membuka matanya secara perlahan.
"Ini bukan salahmu Julie." balasnya dengan nada yang pelan dan serak. "Kamu sudah melakukan apa yang seharusnya kamu lakukan dan aku sudah cukup untuk itu. Terima kasih."
"Rowan!" balas aku dan Penny secara bersamaan. Kami sangat terkejut melihatnya yang kini sudah sadar.
"Apakah kamu baik-baik saja?"tanyaku kepadanya.
"Aku merasa seperti dilewati oleh Bus Ksatria."
"Aku berharap aku bisa disini denganmu, namun aku harus mengikuti kelas Potion dengan Prof. Snape."
"Aku juga Julie! Madam Pomfrey akan membantuku untuk pergi ke kelas dan membawaku kembali kesini untuk pemulihan. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk membantu memoriku adalah mengikuti kelas, dan belajar dengan sebaik mungkin."
Tidak terasa waktu aku untuk menjenguk Rowan sudah habis. Aku pamit kepada Penny dan Rowan dan bersiap-siap untuk mengikuti kelas yang paling aku benci. Sebenarnya bukan pelajarannya yang menjadi masalah, tetapi dua orang yang selalu membuat aku ingin kelas itu cepat selesai. Siapa lagi kalau bukan Merula dan Prof. Snape sendiri. Aku membuka pintu kelas dan sepertinya aku masih kecepatan karena kelas masih belum dimulai. Meski demikian, sudah ada beberapa penghuni di dalamnya. Aku bergerak menuju meja tempat aku dan Rowan biasanya duduk. Disana aku bertemu dengan Merula yang sedang menunggu Prof. Snape.
"Aku telah banyak tidak menemukan di luar kelas, Julie. Apa yang telah kamu lakukan?"
"Aku telah mencoba untuk mencari cara untuk menghindarimu apapun harganya."
"Begitu ya? Kamu bisa menghindariku selagi kamu bisa Julie. Ketika rencanaku membuahkan hasil, tiada seorangpun yang dapat mengabaikan kekuatanku."
"Apakah itu alasan mengapa kamu begitu jahat kepada setiap orang. Karena kamu merasa diabaikan? Apakah kamu hanya putus asa karena tidak mendapatkan perhatian, Merula? Atau karena kedua orang tuamu di Azkaban?"
"Aku benci kamu, Julie. Seperti apa saja dalam hidupmu, pencarianmu untuk Ruang Terkutuk itu sia-sia. aat ini aku sedang bekerja sama dengan seseorang untuk mencari dan memecahkan misteri ruang yang terkutuk sebelum kamu. Seluruh isi dan kekuatannya akan menjadi milikku."
"Apa yang membuatmu terpikir kamu akan membuka semuanya sebelum aku?"
"Karena aku akan melakukan apa saja apapun resikonya. "
"Apa maksudmu?"
"Kamu lihat saja nanti, Julie."
Aku tidak mengerti apa maksud perkataan terakhir darinya tadi. "Apakah dia saat ini sedang merencanakan suatu rencana dengan diam-diam. Namun, untuk apa dia memberitaku jika memang ini semua rahasia," bisikku dalam hati. Aku meresapi semuanya namun tak lama seseorang menghampiriku. Dia mengenakan baju sihir berwarna hitam dan menatapku tanpa tersenyum sedikitpun.
"Aku mendapatkan informasi yang akan ada konsekuensi untuk kamu. Kita akan membicarakannya setelah kelas."
"Tamat sudah kamu, Julie." balas Merula. "Kira-kira apa yang akan Prof. Snape lakukan terhadapmu setelah kelas berakhir Julie. Apakah kamu akan dikeluarkan dari Hogwarts atau dia akan membunuhmu? Entahlah, ini bukan urusanku."
Perasaan aku seketika mendung tapi tidak hujan. Ku lalui kelas itu dengan hening dan menyelesaikan potion aku sendiri meski pikiranku melayang terbang. Rasa penasaran aku langsung sirna ketika kelas berakhir.
"Julie, ada yang ingin aku katakan padamu. Tidak berapa lama ini aku mengujungi asramamu."
"Mengapa?"
"Aku mendapatkan informasi bahwa kamu telah mencuri sejumlah bahan ramuan dari kelasku."
"Itu hal bodoh yang tidak masuk akal. Bagaimana mungkin aku melakukan suatu hal aneh seperti itu?"
"Karena kamu berpikir bahwa itu semua dapat membantumu dalam melakukan aksimu yang bodoh itu dalam pencarian ruang yang terkutuk itu. Sma seperti kakakmu, kamu adalah salah satu siswi yang suka melampaui batasan dalam peraturan sekolah ini. Aku sudah mengamati semua yang kamu lakukan semenjak sekolah disini. Tentang kesebaranku? Aku tidak memiliki keinginan apa yang terjadi dalam pikiran kecilmu. Coba kamu jelaskan mengapa ada banyak bahan-bahan ramuan di dalam laci disamping tempat tidurmu?"
"Merula jelas menempatkan semua itu disana. Dia pernah sabotase aku sebelumnya, dan dia akan melakukan apa saja agar aku dikeluarkan dari sekolah ini!"
"Bagaimana mungkin dia bisa masuk ke asramamu yang jelas Gryffindor?"
"Saya tidak akan melewatkannya untuk memeras atau menipu seseorang untuk membantunya."
"Apakah ini benar, Merula?" tanya Prof.Snape sambil menatapnya.
"Tidak. Aku sangat ingin melihat Julie dikeluarkan dari sekolah, tetapi karena dia adalah aib, dan sosok yang sangat berbahaya untuk setiap orang di Hogwarts."
"Aku berharap kamu tidak bohong Merula."
"Apa maksudmu, Prof. Snape?"
"Matamu menjelaskan semuanya kalau kamu tidak berkata yang sebenarnya, Merula. Kamu benar-benar pembohong dari Slytherin yang jahat. Kamu akan tinggal disini setelah kelas setiap hari sebagai peringatan untuk tahun ini untuk membersihkan dan menata semua ramuan sebagai hukumanmu karena telah mencoba membingkai Julie. Karena itu, Julie, kamu sudah bisa keluar dari sini, dan kamu, Merula, kamu sudah memulai hukumanmu hari ini."
Aku keluar dari ruangan itu dengan penuh rasa syukur bahwa aku tidak mendapatkan hukuman seperti yang telah Merula katakan saat kelas berlangsung tadi. Aku rasa untuk kali ini Prof. Snape benar-benar mengetahui bahwa Merula dibalik semua ini dan bagaimana bisa dia mengetahui itu semua, termasuk rencana aku dalam pencarian ruang yang terkutuk itu. Aku harus berhati-hati setelah ini karena jangan sampai semua rencanaku terbongkar semuanya. Itu akan sangat bahaya. Aku tidak bisa membayangkan jika hal itu terjadi. Aku mungkin akan masuk dalam sejarah Hogwarts sebagai aib yang tidak akan dilupakan, sama seperti kakakku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Julie Carter & The Cursed Vaults
FanfictionJulie Carter tidak menyangka bahwa tahun keduanya di Hogwarts akan terjadi tragedi yang sangat mengejutkan. Apalagi tahun kemarin yang masih menyimpan tanda tanya yang masih belum terpecahkan hingga sekarang. Bersama sahabatnya Rowan, Julie melakuka...