4.2 Koridor Es

4 1 0
                                    

Aku tidak habis pikir mengapa koridor tersebut masih seperti kutub utara. Bongkahan es yang tinggi dan dinding-dinding yang dipenuhi oleh es membuat aku kagum sekaligus takut. Tepatnya malam itu, aku menemui Rowan di koridor itu saat semuanya sunyi. Disana dia telah bersembunyi diantara dinginnya bongkahan es itu seperti hantu.

"Aku tidak percaya kamu menemukan Ben dalam keadaan seperti itu, Julie? Bagaimana keadaannya sekarang?"

"Dia baik-baik saja namun anehnya tidak seperti yang kamu bayangkan. Dia tidak bisa mengingat apapun tentang apa yang terjadi dalam koridor ini."

Rowan menatapku dengan penuh tanda tanya. 

"Mungkin dia sedang membunyikan sesuatu."

"Aku rasa itu tidak mungkin Rowan. Ben itu orangnya memang agak aneh tapi biasanya dia kalau ada apa-apa dia selalu curhat denganku di Grand Hall."

"Coba kamu ingat-ingat waktu kita menanyakan kepadanya waktu itu. Saat itu kita sering melihat dia masuk ke ruang artefak itu sepanjang tahun. Kamu pasti masih ingat apa reaksinya ketika kita menanyakan apa gerangan dia masuk ke sana. Dia hanya mengatakan tidak ada apa-apa. Jika memang dia tidak ada apa-apa untuk apa dia pergi kesana tanpa tujuan sama sekali. Dari situ aku agak ragu dengan Ben. Aku selalu merasa bahwa ada sesuatu yang dia sembunyikan. Dia mungkin saja takut tentang siapa penulis surat itu kepadanya, atau bisa jadi dia hanya mencoba untuk melindungi kita."

"Ada benarnya juga. Mungkin itu bisa menjelaskan mengapa sikapnya agak aneh selama ini. Mengapa dia begitu cemas, dan melakukannya sendiri tanpa mau melibatkan kita?"

"Aku tidak tahu juga Julie tapi sepertinya petunjuknya ada dalam koridor ini."

Tiba-tiba aku mendengar suara di koridor itu. Suaranya terdengar sangat mengerikan. Antara takut dan tidak, aku dan Rowan beranjak dari situ dan mencari jawaban asal usul sumber suara itu.

Julie Carter & The Cursed VaultsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang