Keputusan yang aku ambil mungkin tidak seperti yang kalian bayangkan. Semenjak itu, aku semakin tidak tenang. Aku seperti sedang dikejar dari arah belakang dengan sangat cepat. Aku tidak tahu kemana aku harus berlari. Namun, rasa itu bisa kulupakan sejenak ketika Rowan sudah pulang dari karantinanya. Aku pertama kali bertemu lagi dengannya di Grand Hall. Disana dia menunggu di salah satu bangku panjang sambil menunggu waktu makan malam tiba. Ku hampiri dia dan duduk berhadapan dengannya. Dia lalu menceritakan tentang apa yang terjadi sebenarnya.
"Sebenarnya ada banyak hal yang ingin aku sampaikan denganmu, Julie. Namun, aku tidak tahu apakah ini waktu yang tepat atau tidak. Kamu mungkin sudah membaca semuanya di halaman pertama Daily Prophet tentang hal itu. Aku mungkin tidak perlu menjelaskan banyak tentang apa isi yang tertulis pada koran itu. Aku ingin kamu mengetahui bahwa kamu jangan percaya apapun yang ditulis disana. Aku tidak ada membongkar rahasia yang kamu tahu. Terserah kamu mau percaya atau tidak dengan aku."
"Jika memang bukan kamu, lalu siapa yang melakukannya? Mengapa sampai berita itu menjadi viral di Daily Prophet? Mengapa sampai sekarang aku merasa seperti diikuti kemanapun aku pergi?"
"Itulah yang menjadi misterinya Julie. Kamu memang harus berhati-hati. Apalagi kamu masih sering mengalami hal seperti itu. Aku rasa kamu harus cepat bertemu dengan William Wesley jika kamu masih ingin pergi kesana.
Aku tidak habis pikir mengapa Rowan memintaku untuk pergi kesana dengan seseorang yang aku sendiri tidak kenal. Apakah mungkin dia bisa dipercaya dan tidak semena-mena apalagi aku adalah seorang perempuan?
"William? Siapakah dia? Aku tidak pernah mendengarnya. Mengapa juga harus dia Rowan? Mengapa bukan kamu saja?" balasku menolak.
"Dia itu lebih kuat daripada Ben dan Merula dalam hal mantra. Dia juga adalah seorang Gryffindor tahun keempat yang sangat terkenal karena keberaniannya yang luar biasa. Keselamatanmu lebih terjamin jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kamu juga bisa belajar banyak dengan dia dalam hal mantra. Kamu tidak perlu khawatir karena keluarga aku sangat kenal dengan keluarga Weasley. Mereka sangat ramah termasuk William. Dia memang lebih tua daripada kita berdua, namun dia itu sangat bisa dipercaya. Dia tidak seperti Merula yang suka menganggumu. Aku yakin kamu akan baik-baik saja. Aku sangat ingin pergi denganmu Julie, namun keadaan aku yang tidak seperti yang kamu inginkan."
"Tidak apa-apa, Rowan. Seandainya aku tidak membawamu kesana waktu itu, mungkin kita bisa pergi kesana."
"Aku tahu kamu merasa kecewa dengan aku. Namun untuk kali ini aku mau kamu untuk bisa menerima."
"Iya. Tapi bagaimana mengajak seorang kakak letting tahun keempat yang belum aku kenal untuk membantu aku dalam petualangan Ruang yang Terkutuk itu? Apakah aku langsung bertemu dengannya, mengirim surat dengan burung hantu, atau memberinya hadiah dengan memo kecil di atasnya.
"Aku rasa untuk jawaban itu nanti saja Julie. Makanan makan malamnya sudah di depan mata. Aku bisa makan satu Hogwarts jika harus menunggu satu menit lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Julie Carter & The Cursed Vaults
FanfictionJulie Carter tidak menyangka bahwa tahun keduanya di Hogwarts akan terjadi tragedi yang sangat mengejutkan. Apalagi tahun kemarin yang masih menyimpan tanda tanya yang masih belum terpecahkan hingga sekarang. Bersama sahabatnya Rowan, Julie melakuka...