11.(Curiga)

2 4 1
                                    


Jangan lupa vote ❤🌚
Semangat buat aku yeay☺

Kalian tahu? Ada banyak rahasia didunia ini bahkan mungkin setiap orang memiliki sebuah rahasia apapun itu,hanya kamu dan Tuhanlah yang tahu dan mungkin orang terdekatmu yang selalu kamu percayai.

Seperti sekarang Mischa hari demi hari waktu kewaktu terus berjalan merasakan sesuatu yang sangat asing dikeluarga kecilnya,tapi apa? Apa yang salah? Semuanya terlihat baik-baik saja.

Tunggu,tidak semuanya tidak sebaik yang dia kira ada yang salah,ini aneh dan dia harus mencari tahu apa itu .

Ya.... Dia harus mencari tahu.

Drrrttt.....

Lamunannya terhenti kala handphone nya bergetar diiringi suara nyaring, tanpa melihat siapa si penelepon Mischa mengangkatnya begitu saja dengan memencet sebuah tombol berwarna hijau disana.

Akan tetapi tiba-tiba keningnya mengernyit menandakan dia bingung, samar-samar dia mendengar percakapan dua orang laki-laki tidak begitu jelas mungkin orang itu sedang menjauhkan telponnya.

Dimenit berikutnya Mischa malah semakin dibuat bingung dengan situasi ini,saat sang penelpon di sebrang sana mengucapkan kata...

"Tunai sayang sebentar lagi papa pulang nak."

Dia tahu suara ini Mischa tahu,tapi kenapa ayahnya menyebutnya dengan nama Rinai? Siapa Rinai? Dan papa? Bukankah selama ini Mischa menyebutnya dengan sebutan ayah dan bukan papa ada apa ini?

Sedangkan dilain tempat 💨💨

Seorang laki-laki berumur sekitar 35 tahun,tapi karena ketampanannya dengan wajah yang bisa dibilang awet muda itu tak akan ada yang menyangka bahwa laki-laki itu berumur 35 tahun.

Akan tetapi mereka akan berfikir bahwa umurnya 25 tahun bagi yang belum mengenalnya menakjubkan bukan?

Saat ini dia sedang menuju parkiran karena jam sudah menunjukkan jam pulang kantor,senang rasanya bisa pulang lebih cepat dari biasanya.

Setelah sampai dia masuk kedalam mobil dan menutup pintunya sebelum menyalakan mobil dia berinisiatif untuk menelpon seseorang, orang yang dia sayangi tentunya.

Merogoh saku celana sebelah kanan untuk mengambil benda pipih tersebut, lalu mencari nomor seseorang disana.

Saat akan menghubungi, kaca mobilnya diketuk  oleh seseorang alhasil dia mengurungkan niatnya dan langsung menurunkan kaca  mobil tanpa melepas benda pipih tersebut dari genggaman tangannya.

Dan klik... salah satu nomor yang ada disana tidak sengaja ditekan.

"Maaf pak ini berkas meeting tadi siang ketinggalan,tadinya saya akan mengantarkan berkasnya besok tapi saya ingat besok bapak tidak masuk kantor." Ya besok dia akan cuti untuk pulang menemui peri kecilnya, ahkk dia sangat merindukannya.

"Dan juga saya ingat berkas ini perlu lebih diteliti." Lanjutnya sembari memberikan berkas kepada atasannya.

Seorang laki-laki bersetelan jas tapi berwarna hitam senada dengan kulit putihnya yang menambah kesan kadar ketampanannya apalagi dia masih sangat muda dia seorang sekretaris pribadi.

"Ah..., Sepertinya aku lupa maaf merepotkan dan terimakasih zay."

"Sama-sama pak itu sudah menjadi tugas saya, kalau begitu saya permisi mari pak." Saling menganggukan kepala setelahnya kembali lagi dengan aktifitas masing-masing, dia kagum dengan sekretaris pribadinya apalagi masih muda dan kerjanya juga gesit .

Diusianya yang masih muda mungkin seumuran dengan peri kecilnya atau satu tahun lebih tua ,dia jadi ingat jika prinya itu menginginkan seorang kakak laki-laki mungkin mereka akan cocok bila menjadi adik dan kakak.

Selesai dengan kekaguman pada sekertaris nya itu dia sadar telah memanggil seseorang, pasti putrinya akan kesal karena mengabaikannya tadi. Dengan senyum yang mengembang dia menempelkan benda pipih itu ketelinga nya lalu berucap.

"Rinai sayang sebentar lagi papa pulang nak." Tapi tak ada jawaban saat akan kembali bersuara terdengar suara seorang perempuan disebrang sana suara seseorang yang sangat-sangat dia kenali bukan hanya kenal tapi benar-benar menyayanginya.

"A-aayah ehmm ini Mischa bukan Rinai."

Deg

Sekujur tubuhnya kaku lalu diam beberapa saat dan merasakan perasaan rasa bersalah yang amat besar, lamunannya buyar kala suara peri kecilnya kembali terdengar.

"Hallo, ayah kenapa? Ayah baik-baik sajakan yah?" Sial-sial ceroboh sekali dirinya ini pasti anaknya bertanya-tanya kenapa ayahnya sampai menyebutkan nama orang lain.

Ya... Laki-laki tersebut adalah Michaeldra Adelardo ayah Mischa .

"Ah iya sayang maaf ayah melamun tadi." Aish terkutuk lah mulut bodohnya ini sialan.

"Apa ayah sakit? Kenapa ayah melamun dan siapa itu Rinai? Dan kenapa ayah tadi menyebut diri ayah dengan sebutan papa?"

"Ehmm i-iitu ah... Tadi teman bisnis ayah menutup pesan untuk disampaikan untuk anaknya, katanya papanya akan segera pulang."

"Ouh gitu ya... Kapan ayah sama mama pulang? Aku dirumah sendirian  loh hehe..."

Astaga apa yang dia lakukan dia sadar sering meninggalkan peri kecilnya dia pasti kesepian dirumah apalagi dia tahu pembantu dirumahnya sedang ijin cuti.

"Besok ayah pulang kok maaf ya kamu jadi kesepian disana maafin ayah sama mama."

"Tidak apa kalo begitu aku tutup ya salam buat mama juga, sampai jumpa besok assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Tut,

Menandakan telpon telah berakhir.

"Maaf, maafin ayah Mischa." Lagi-lagi dia merasa sangat amat bersalah entah, bagaimana jika peri kecilnya tahu?

Beralih ketempat Mischa berada💨...

"Huffft... Entah apa yang ayah sembunyiin dari gw, siapa Rinai? gw tahu ayah tadi pasti bohong." Kepalanya pening memikirkan itu semua.

Membaringkan tubuh letihnya dikasur dia bergumam "Gw harus cari tahu, semoga ini bukan hal yang buruk." Lalu matanya tertutup karena sudah tak kuat melawan kantuk yang menyerangnya.

' semoga bermimpi indah'

Batinnya berdoa dan benar-benar terlelap, kita lihat apa yang akan terjadi dikeesokan hari yang sedang menunggunya.

Jangan lupa tinggalkan jejak makasih ❤

Best Regards: Chaca_gracya💨☺

Jum'at, 18 Juni 2021



Please Take Me With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang