Lelucon nama permen yang menjadi awal dan saksi aku dan kamu memulai perjalanan bersama. Seperti kata orang permen itu manis, jadi seperti itulah gambaran kita
🐑🐑🐑
Yang dilakukan Karina saat hari libur adalah menonton drama korea favorit nya. Tetapi rencana itu seketika musnah karena mama nya menyuruh Karina untuk berbelanja buah-buahan.
"RINA, BELIIN MAMA BUAH YA, MAMA MAU SENAM DULU DI BLOK C" seperti itulah pesan mama pada Karina.
Dengan malas Karina melangkah untuk membeli buah di sekitar perumahan nya.
Saat tengah berjalan santai sambil menikmati angin pagi yang sejuk, Karina tak sengaja melihat Yandra sedang berjalan cepat sepertinya atau berjogging.
"Rumah dia mungkin sekitaran sini" pikir Karina.
Tetapi apa Karina harus peduli? Tentu tidak. Mau Yandra sedang berjogging, Yandra sedang jungkir balik, Yandra sedang berguling guling, Karina pun tak peduli. Segera Karina melanjutkan perjalanan nya sambil sedikit meregangkan otot-otot nya.
......
Sampai di toko buah, ia membuka ponsel untuk melihat catatan buah yang akan ia beli
"Apel nya 1 kg mahal juga ya, pir udah, pepaya mangga pisang jambu dibawa dari pasar minggu nya udah" ujar nya sambil bersenandung kecil tentang buah buahan
Karina pun menuju kasir untuk membayar semua buah nya. Saat ia sedang menunggu buah nya dihitung oleh mba kasir ia tidak sengaja melihat permen unik bermerek "yakuat".
"Hah? Aneh banget kan? Hhh ia memutuskan untuk membeli nya, iseng aja sih. Kali aja kuat kaya wonder woman" -pikir Karina
🐑🐑🐑
Saat tengah berjalan membawa belanjaannya untuk ke rumah ia tidak sengaja melihat Yandra lagi.
Kok dia ga pindah pindah? Harusnya kan jogging tu uda sampe rumah dianya -batin Karina kembali melihat Yandra yang sedang duduk santai.
Lalu ia memutuskan untuk menghampirinya.
"Yandra, lo kok disini" tanya Karina
"Lo ga liat gue ngapain?" Tanya Yandra balik memperhatikan luka yang ada di kakinya.
"Ohh ini mah luka gores doang, lemah banget lo gitu doang duduk nya sejam" ledek Karina
"Gue bukan lemah tapi tadi istirahat terus pas mau lanjut gue ke gores besi bapak bapak tadi di pas mau bangun, jadi gue duduk lagi" jelas Yandra
"Ohh gitu" ujar Karina
Ni cewek gamau bantu apa?- batin Yandra
"Nih tunggu dulu, gua ke toko bentar" ujar Karina sambil menitip barang belanjaan pada Yandra untuk pergi ke toko.
Setelah dari toko ia membawa kapas yang ukuran kecil, handsaplast, air dan kecap. Eh maksudnya betadine
"Bentar" ujar Karina sambil menuang air pada kapas lalu membersihkannya pada luka yandra"akh" lirih Yandra
"Ck elah gitu doang sakit" ledek Karina lagi yang tak digubris Yandra.
"Nah udah nih" ujar Karina setelah menempel handsaplast.
"Bisa jalan?" Ujar Karina
"Bisa" ujar Yandra
"Yuk, kapan?" Gombal Karina. Dan Yandra memutar bola mata malas
"Enggak becanda gue mah, hayuk gua anterin ntar lu kenapa kenapa di jalan, ga sekolah nanti" celoteh Karina
Perhatian banget ternyata -batin Yandra
🐑🐑🐑
Saat mereka dijalan, Karina teringat akan hal permen kuat.
"Yandra, nih gue punya permen, biar lo kuat. Semoga aja sih berhasil" ujar Karina sambil membuka permen
"Hah, mana ada permen yang bisa bikin kuat. Gausa percaya gituan" tolak Yandra
"Yeu namanya juga nyoba"
"Lo jadiin gue kelinci percobaan gitu?" Elak Yandra agar tak memakan permen itu.
"Waw Yandra ternyata lo bisa bicara ya gue kira lo cuma bisa jadi kaya burung kakatua yang cuma bilang apa yang dia sering bilang. Yauda nih gua coba juga dijamin ga kenapa deh"
"Oke, gua coba" final Yandra.
"Gimana rasanya?" Tanya Karina
"B aja" jawab Yandra.
Karina membalas dengan senyum tertekan.
🐑🐑🐑
Sampai dirumah Aditama, Yandra langsung masuk pintu gerbang tanpa berterimakasih atau tawaran apapun.
"Ni anak kayanya perlu diajarin etika banyak deh" ujar Karina
"Gue bisa ya beretika dan tau sopan santun" jawab Yandra dibalik pagar besar rumahnya.
"Dalah, emang sial kayanya gue hari ini" ujar Karina lalu segera pergi dari hadapan pagar besar rumah Aditama.
"Mm-aaa ka si rin" ujar Yandra terbata-bata.
Yandra menunggu jawaban dari luar pagar, tetapi ia heran kenapa diluar tidak ada jawaban? Ia pun mengecek apakah ada Karina disana. DAN TERNYATA Karina sudah jauh di ujung perumahan
"Hadeh, gimana ya caranya minta maaf?" Pikir Yandra.
🐑🐑🐑
Malam nya ketika Yandra sedang bersantai menonton acara di tv tiba tiba ada yang mengagetkannya dari belakang "Eh bella belum makan"
Yaps anda tepat wahai Yanandra Aditama, bella peliharaan kesayangan nya belum makan.
"Latah lo suka bener dah" ujar Tendra, segera mengambil posisi duduk di samping Yandra.
Tendra Aditama, kakak dari Yandra yang baru saja pulang kuliah usai mengerjakan tugasnya bersama teman temannya di kampus.
"Tumben lo nonton tv smpe bengong bego gitu" ujar Tendra.
"Tumben lo pulang kak? biasanya lupa waktu sampe mama ceng cengin lu pake tutup panci" ejek Yandra
"Yeu sutil plastik bukannya jawab malah ngejek" jawab Tendra tak terima
"Gue lagi bingung kak, gimana cara nya berterimakasih" tanya Yandra
"Et dah kucing garong terimakasih tu gini lo salamin tangan yg mau lo terima kasih, terus lo bilang terima kasih kak, mas, mbak, gitu. Ribet amat dah idup lo. Hidup tuh harus nya dijalanin, bukan malah lu cari macet macet nya, jalan yang sepi gitu" ujar Tendra sambil memperagakan meminta maaf.
"Ck elah bukan itu, ini masalah harga diri kak harga diri. Gue tuh males banget minta maaf ke dia, soalnya gua di sekolah tuh terkenal kaku banget kaya kanebo kering" ujar Yandra.
Ngaku juga ni anak.
"Bukan harga diri itu mah, tapi gengsi. Kalo misalnya lu mau berterimakasih sama cewek ya lu tinggal traktir aja, terus ajak pulang bareng. Beres dah" Saran Tendra.
Hm boleh juga saran kak Tenda-batin Yandra
"Okelah makasi ya kak Tenda"
"YEU TENDRA BUKAN TENDA sapu ijuk!" Tegas Tendra.
🐑🐑🐑
Halo😀✋ permen yakuat itu aku iseng iseng aja kasih nama.
Oiya pemeran akan semakin bertambah seiring berjalan nya cerita ya bestie😉. Have a nice day
Semoga ini tidak semakin gajelas yaa😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Susah Lupa | Yangyang Karina [Lengkap]
Short Story"Jangan pernah mengatakan maaf itu dosa hanya karena kamu terlambat mengatakannya" - Karina Lestari "Gue cowo munafik. Gue lebih percaya yang belum tentu ada dibanding lo yang nyata di depan gue" - Yanandra Aditama "Gue lakuin hanya karena kurang pe...