23. Konsekuensi

27 9 1
                                    

Waktu terus berlalu. Hari demi hari, jam demi jam Karina telah melewatinya tanpa sesosok Yandra disisinya. Memang cukup sulit membiasakannya, tetapi apa boleh buat?

Kehidupan nya perlahan berbeda karena adanya sesosok tuan permen kopi tersebut. Ya seperti datang tak diundang. Karina pikir sangat sulit untuk move on dengan Yandra, tetapi semenjak kedatangan tuan permen kopi, ia merasa kalau beban nya sedikit mengurang soal hubungan percintaan.

Hari ini Karina akan memberikan sekotak permen kopi pada tuan permen kopi. Yap Karina sudah 2x bertemu dengan tuan permen kopi hanya untuk bicara mengenai kesibukkannya dan memberikan sekotak permen kopi. Pertemuannya memang di taman belakang sekolah, tempat ia dan tuan permen kopi tersebut pertamakali bertemu.

Mengapa Karina repot repot memberikan permen kopi itu setiap bulan? Entahlah, mungkin hanya naluri seorang Karina Lestari. Setiap kali ia melihat sekotak permen kopi ia teringat dengan sosok itu. Sosok yang selalu ada di taman belakang sekolah hanya untuk merokok.

Oh tidak tidak, maksudnya  memakan permen kopi.

Hari ini adalah akhir bulan. Dimana ia memberikan permen kopi tersebut. Segera ia membungkus nya dengan rapih dan menaruh kertas berisi surat.

"Nah gini, tjakep" ujar Karina membanggakan hasil karya yang ia buat.

Setelah selesai dengan karya nya ia segera mengambil tas dan tak lupa membawa kotak tersebut. Tujuan nya pagi ini adalah sekolah.

🐑🐑🐑


"Pagi Liaaa~" ujar Karina sedikit tersenyum.

"Widihh, keterpa angin apa lo di jalan, sampe senyam senyum begini" ujar Lia keheranan.

"Ngga ada tuh. Ehiya nih liat, bagus gak?" Tanya Karina menunjukkan kotak.

"Buat gue? Ihh makasi, padahal gue lagi ga ulang tahun" ujar Lia mengambil kotak itu.

"Eits, bukan buat lo. Ini buat seseorang" ujar Karina dengan akting sombong nya.

"Idihh, martabak banget tuh orang. Spill donggg bestiee" ujar Lia penasaran.

"Martabak apa tuch say???" tanya Karina seperti emak emak rempong.

"Special dong sayyy" ujar Lia memukul manja pundak Karina. Mereka tertawa bersama sebentar.

"Heh met ngapain si lo? ga malu diliat satu kelas?" Ujar Gisel datang ditengah percakapan manjahh antara Lia dan Karina.

"Nggak lah, kan mereka temen gue juga. Btw met met siapa? Kita bedua gada nama akhir nya isi met met gituan" ujar Lia.

"Kalian bedua, jamet. Ah udahlah daripada ngurusin dua emak rempong gini mending gue ke kelas Shotaro" ujar Gisel.

"Yauda bye. Ehiya rin rin lanjut. Buat sapaa tuch" ujar Lia.

"Buat ada dehh" ujar Karina, membuat Lia semakin penasaran.

🐑🐑🐑


Tiba saat nya istirahat. Istirahat pagi menjelang siang ini Karina bukan mengisi perutnya, melainkan ke taman belakang untuk menemui tuan permen kopi. Segera ia beranjak dari kursi nya menuju taman belakang.

Tetapi saat ia beranjak keluar dari kelas ia melihat Yandra sedang tertawa sedikit bersama temannya dan...

Yiren.

Oh tidak pemandangan yang sedikit  merusak suasana hati Karina hari ini.

Cepet banget gue dilupain. Yaudalah apa yang bisa gue lakuin? - pikir Karina.

Susah Lupa | Yangyang Karina [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang