31. Selamat Tinggal Semua

34 9 0
                                    

Semua terjadi dalam satu waktu. Tak bisa dipungkiri takdir dan hidupku berubah 180 derajat


🐑🐑🐑


2 bulan berlalu, tak ada perubahan dari kondisi sebelumnya. Jenan yang semakin terpuruk dengan hilangnya Jiya dan Yandra yang semakin nempel saja dengan Yiren.

Sedangkan Karina? Masih terus menggali informasi soal hilangnya Jiya dan yang menjadi kendala adalah masalah berdatangan hari demi hari untuk mempersulit Karina mencari celah menyelesaikan semuanya.

Hari ini seperti biasa semua siswa termasuk Karina bersekolah normal. Namun ada yang berbeda hari ini, Yandra tidak sekolah karena demam. Walaupun Karina sekarang sudah tidak mempunyai apa apa dengan Yandra tapi ia masih sering mencuri pandang, khawatir dengan kondisi Yandra maupun memberi sesuatu lewat temannya.

Heuh, katanya sih kasihan tapi seminggu hampir 3x. Kasihan? Ngga yakin deh. Seperti itulah kata kata temannya yang bergilir memberi makanan/minuman maupun barang yang akan diberikan Karina untuk Yandra.

"Lo ga jenguk Yandra? Katanya kasihan" ujar Lia teman sebangku nya di sela waktu guru menjelaskan.

"Diem lo, yakali jenguk. Males banget mending gue tidur" ujar Karina gengsi.

"Mmm gue pegang kata kata lo. Awas ntar gue liat lo dirumah Yandra..... Lo traktir gue mie ayam seminggu" ujar Lia bertaruh dan sangat yakin taruhannya bahwa ia akan menang dengan mudah.

"Hhh ga akan" ujar Karina.

"Amelia mohon tenang ya" ujar pak Adi memperingati Lia agar tidak berisik.

"Mampus" ledek Karina.

"Karina juga. Jangan potong omongan saya dulu" protes pak Adi kembali.

.......

Tiba saatnya waktu istirahat. Semua siswa berbondong bondong mengisi perutnya dengan semua makanan maupun cemilan yang dijajakan di kantin.

"Minggir gue mau lewat" ujar seorang gadis cantik berkulit putih halus dengan rambut sedikit kecoklatan diurai cantik. Itu adalah Yiren.

Semua siswa siswi tunduk padanya karena apapun yang ia mau harus dituruti. Jika ada yang membantah maka bisa saja masalah yang sepele menjadi dibesar besarkan bahkan ada yang dikeluarkan dari sekolah. Secara fisik Yiren memang cantik tapi kelakuan nya sangat tidak mencerminkan Top 3 siswi tercantik satu sekolah.

"Yang bikin gue males satu kelas, satu kantin bahkan satu sekolah dia. Sombong banget pengen antem" ujar Ryujin jengkel. Sudah habis kesabarannya melihat Yiren. Melihat saja sudah jengkel apalagi berbicara dengannya.

"Lo boleh misuh misuh tapi ga disini juga. Panas ni kuping tiap hari ada aja kata kata kasar" ujar Somi membalas Ryujin.

"Biarin. Biar keliatan gue ga ngomong di belakang" sewot Ryujin.

"Udah ah lo ga boleh gitu. Ntar lo di DO" ujar Lia ikut dalam obrolan Ryujin dan Somi.

"Dalah" ujar Ryujin mengakhiri pembicaraan dan 1 meja akhirnya diam sembari mengisi perut.

"Rin, suruh temen lo kalo muji gue di depan. Jangan sembunyi sembunyi gitu berasa ada penggemar diam diam" ujar seorang gadis angkuh di belakang hadapan Karina yang membuat semua tersiap.

"Ngomong sama mereka" ujar singkat Karina sembari melahap mie yang ia pesan.

"Freak banget sih lo" ujar Ryujin dengan keberanian yang luar biasa. Baru kali ini ada siswi yang berkata kasar pada Yiren selain Somi.

Susah Lupa | Yangyang Karina [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang