19. Usai di sini

21 9 3
                                    

Mungkin ini memang jalan tengah antara aku dan kamu. Tetapi mengapa kamu percaya begitu saja terhadap sesuatu yang belum mempunyai fakta yang kuat dibandingkan aku yang sudah nyata di depan mu?

🐑🐑🐑

Saat ini Karina merasa hanya benda benda yang ia lihat semua ya berputar. Ia berjalan seperti tanpa tujuan dengan jalannya seperti sempoyongan.

Kenapa kepala gue pusing, berat banget lagi- pikir Karina.

"Eeeh, lo kenapa kak? Gue anter ya ke uks" ujar salah satu siswi yang melihatnya jalan tidak seperti orang yang sehat.

"Eh gausah kok, ini gue baru aja keluar dari uks, cuma pusing dikit doang" bohong Karina.

"Ohh yaudah, mau ke kelas kan? Gue anter ya kak? Takut kenapa kenapa nanti di tangga" tawar siswi itu tersebut.

"Iya boleh deh, makasi ya. Btw nama lo siapa?" Ujar Karina.

"Nama gue Ningsih kak. Ayo gue tuntun" ujar Ningsih sambil menuntun Karina dan berjalan pelan.

🐑🐑🐑


"Makasi ya ning" ujar Karina.

"Iya gapapa kok. Hati hati ya kak, cepet sembuh" ujar Ningsih yang ingin berbalik ke kelasnya. Namun saat berbalik ia merasa ada seseorang yang mengucap namanya seperti nada memanggil.

"Ningsih" teriak orang tersebut.

"Eh kak Anan. Heh harusnya lo tuh ya jaga pacar lo. Bukan main sama Jenan" Tegas Ningsih.

"Idih masa gue lagi yang disebut" ujar Jenan tak terima.

"Ngapain lo disini? Mau minta uang jajan? Dih masa tante gue ga ngasih lo uang jajan? Apa lo lagi dihukum?" Tanya Yandra secara berurut.

Ningsih langsung melipat tangan nya dan menaruhnya di depan perut nya. Lalu segera ia mengacungkan tangan sambil mengakatan "Pertama, gue disini nganterin calon kakak ipar gue yang sekarang menjabat menjadi pacar lo. Kedua, mau minta uang jajan? Cih kalo gue mau jajan tapi gada uang, gue bisa narik uang tabungan gue. Dan yang ketiga gue lagi ga dihukum sama mama gue. Juga lo stop bilang mama gue itu tante gue tante gue. Berasa ga dianggep gue di rumah kalo ada lo" ujar Ningsih menjawab semua pertanyaaan.

"Jangan iri, jangan iri, jangan iri dengki" ujar Jenan meledek Ningsih.

"Lo mau gua kepret?!" Ujar Ningsih memajukan badan nya sambil menatap Jenan intens.

"Heh mata lo mau keluar noh" ujar Jenan sambil mendorong kepala Ningsih menjauh dengan menggunakan jari telunjuk nya dan mendorong di kening ningsih.

"Berarti lo uda selesai kan urusan nya disini? Mending lo pergi deh, inget belajar yang rajin" ujar Yandra mengusir Ningsih.

"Bener bener minta di slepet dikit emang sodara yang satu ini. Yauda bye, oh iya cepet sembuh ya kak Karin" ujar Ningsih   gemas karena ngomong panjang lebar terus jawab nya ohh doang. Kit heart. Dan menyempatkan dirinya untuk memberi semangat pada Karina.

"Rin lo gapapa? Masih sakit?" Tanya Jenan menuntun Karina berjalan masuk ke kelas.

Sedangkan Yandra? Ia sebenarnya ingin membantu Karina, tetapi ego nya mengalahkan rasa peduli nya. Ya gitu lah guys, diambang kelabilan yang akhirnya ego mengalahkan peduli.

Jenan mungkin lupa saat ini Yandra masih menjadi ada status berpacaran dengan Karina, tetapi ia tak peduli dengan tatapan teman teman kelas nya.

Author jelasin ya, jadi posisi Jenan itu nuntun Karina. Sedangkan Yandra yang notabene pacar nya Karina itu malah jalan dibelakang Jenan dan Karina. Jadi siapa sih yang ga heran?? Author juga heran, kok bisa ya author mikir begini.

Susah Lupa | Yangyang Karina [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang