Chapter 3 : Park Jimin

11 0 0
                                    

Episode 3

Selamat membaca!

Namjoon berkali kali menghela nafas berat. Dadanya sesak. Sesekali di lirik nya Hyunmi yang masih diam sembari memeluk kedua kakinya di atas nakas rumah sakit. Dokter Min membiarkan keduanya di dalam ruangan itu.

"Siapa?" tanya Namjoon to the point.

Hyunmi hanya diam dan masih terus diam. Air matanya bahkan seolah kering. Lidahnya masih kelu. Bagaimana jika neneknya tau? Bagaimana jika perusahaan tau? Bagaimana jika semua orang tau? Apa yang akan terjadi dengan kehidupan nya setelah ini?

"Benci saja aku, jika Sunbae mau!" malah itu yang terucap dari bibirnya.

Namjoon menatap Hyunmi dalam. Apa motivasi Hyunmi mengatakan itu? Membenci nya? Apa Namjoon mampu? Sedangkan kini wanita itu tengah bercokol di hati dan fikiran nya?

"Kau harus berhenti menjadi Backdancer, Hyun." pinta Namjoon pelan.

Hyunmi mengangkat kepalanya perlahan. Namjoon dapat melihat tiba-tiba Hyunmi tersenyum sinis dan tajam.

"Untuk apa? Aku akan memusnahkan rahim ini!"

"Astaga Hyunmi. Apa yang kau katakan?" sentak Namjoon kaget. Dia bahkan tidak berfikir seperti itu sedari tadi.

"Siapa juga yang mau merawat bayi dari orang yang memaksamu melakukan nya?" sinis Hyunmi lagi. Tatapan matanya kosong. Namjoon tau Hyunmi sedang melawan emosinya.

"Kau, di paksa?" lirih Namjoon lagi. Sedikit melegah karna ternyata Hyunmi tidak melakukan ini karna keinginannya.
"Kalau begitu katakan siapa orang nya, kita harus laporkan dia ke pihak berwajib. Kau punya bukti?" Namjoon masih saja memaksa Hyunmi untuk memberi tau nya.

Tapi Hyunmi tetap diam. Dia hanya tak ingin masalah ini semakin rumit. Dia sudah bertekad untuk menggugurkan bayi itu dan kembali hidup normal seperti sebelumnya.

"Jangan katakan ini kepada siapapun. Hanya ini permintaan ku. Bisa kan?"

***
Tangan kurus nan putih itu sedikit bergetar ketika hendak memasukkan sesuatu kedalam secangkir gelas susu. Serbuk itu di belinya di toko obat beberapa menit yang lalu. Setelah 2 hari mengurung diri di kamar, akhirnya di kuatkan tekad nya untuk menggugurkan kandungan itu.

Hyunmi menghela nafas perlahan. Baru saja ujung gelas itu sampai di bibirnya, sebuah suara gubrakan membuatnya kaget seketika.

"Nenek!" pekiknya. Hyunmi segera melepaskan gelas itu dari tangannya dan berlari keluar kamar, dengan membiarkan susu beracun itu berserakan di lantai dengan serpihan gelas kaca.

Di dapatinya sang nenek sudah terkapar di lantai dapur. Sekuat tenaga di angkat nya tubuh kurus sang nenek, tapi dia sendiri tak begitu kuat karna perutnya kembali merasakan kram. Dengan susah payah di raihnya hp dan menghubungi satu nomor.

Menit kemudian, Hyunmi dan Namjoon sudah duduk di ruang tunggu VIP rumah sakit. Hyunmi tak berhenti menangis. Nenek bahkan belum tau apapun tentang kehamilannya. Namjoon kembali menghela nafas.

"Perutmu masih kram?" tanya Namjoon pelan. Hyunmi mengangguk.

"Mau ke dokter kandungan?" tawar Namjoon. Hyunmi cepat menggeleng.

Dia kembali teringat susu beracun yang hampir di tegaknya. Perlahan di rogoh nya saku jeans nya dan mengeluarkan bungkusan kecil. Namjoon yang melihat itu membelalak kan matanya dan merampas bungkusan itu.

"Hya hyunmi-ssi. Apa kau gila?" hardik Namjoon. Hyunmi seketika tertunduk.

"Ini obat penggugur janin. Kau bahkan bisa kehilangan nyawamu jika meminum obat Ilegal ini!" Suara Namjoon terdengar berat. Sedangkan Hyunmi semakin tertunduk.

BE MY SIDE [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang