Chapter 8 : Terungkap

13 0 0
                                    

Hai hai hai....
Ketemu lagi dengan min Chan, mungkin ada yg bingung ini konflik nya kapan mulai nya, makanya pantengin terus be side me. Konflik nya, here we go...


Selamat membaca...

**
Hyunmi sudah bersiap dengan dress berbahan Lee sepanjang bawah lututnya. Dia harus mensyukuri ukuran oversize di semua bajunya. Karna dengan begitu perut gembil nya akan tertutupi karna ukuran bajunya yg tidak mengekang bentuk tubuhnya.

Sekali lagi, Hyunmi mematut wajahnya di depan kaca. Membiarkan rambut sepunggungnya tergerai indah. Lantas memoles make-up tipis ke wajahnya yang sebenarnya sudah cantik dari sananya.

Dia sangat senang? Tentu saja. Dan semoga tidak ada hal aneh yang terjadi nanti –kram di perutnya misalnya.

Dering ponselnya kembali bergetar. Dengan sekali liat, Hyunmi tersenyum lantas bergegas keluar rumahnya. Dia mendapati pribadi berjaket dengan kaca mata hitam di dalam mobil Porsche di sana. Kemudian Hyunmi mengayunkan tungkainya dan masuk ke dalam.

"Sudah siap bersenang-senang, Hyunmi-ah?" suara deep itu bertanya di iringi senyum dimple nya.

"Tentu saja, Sunbae." jawab Hyunmi tak kalah manis.

Baiklah, kalian pasti sudah bisa menebak dengan siapa Hyunmi sekarang. Dan tentu saja kesenangan ini tidak di dasari izin dari ayah bayi yang ada di perut hyunmi. Hyunmi hanya berharap, Jimin tidak akan tau soal ini.

**
"Bagaimana? Sudah mulai berat perutnya yah?" tanya Namjoon sambil menopang dagu dengan genggaman tangan kanan di bawahnya. Sedangkan sikutnya berdiri nyaman di atas meja.

Hyunmi yang sibuk dengan ice-cream di depannya menggeleng cepat. "tidak, rasanya sama saja. Aku tidak merasakan pergerakan apa-apa."

Kelewat polos tentu saja. Dan Namjoon seketika tersenyum gemas. "tentu saja hyunmi-ah. Bayi akan bergerak jika memasuki bulan ke-empat. Kau kan masih memasuki bulan ke-dua." Namjoon menjelaskan detail tanpa melepas tatapannya barang sedetik pun.

Hyunmi hanya mengangguk-angguk paham. Pasalnya dia tak begitu mengerti. Jelaslah, kan memang seharusnya dia belum berada di posisi ini.

"Setelah makan siang ini, kau mau kemana?" tanya Namjoon setelah menyesap latte nya.

Hyunmi menyingkirkan gelas ice-cream yang sudah kosong ke arah kanan. Lalu mengikuti gaya Namjoon beberapa waktu lalu –menopang dagu.

"Bagaimana jika bermain Timezone? Pasti seru?" usulnya riang. Bahkan Namjoon dapat merasakan betapa riangnya gadis itu hari ini.

Namjoon mengangguk beberapa kali. "baiklah, hari ini milikmu." setuju Namjoon yang membuat Hyunmi seketika menepuk kedua tangannya girang.

"Kajja (*ayo)" ajak Hyunmi segera bangkit kemudian di ikuti Namjoon.

Masih dengan masker nya, Namjoon dengan sangat setia mengikuti kemanapun kaki kecil nan lincah Hyunmi melangkah. Mengitari arena Timezone dengan sesekali melompat kecil. Tentu saja Namjoon tidak tinggal diam, sesekali dia mengingatkan bumil muda itu untuk menjaga langkah nya–dengan intonasi halus pastinya.

"Lihat Sunbae, aku memenangkan jackpot !" riang Hyunmi sembari melompat-lompat girang. Melihat wajah girang Hyunmi, hati sosok dewasa ini menghangat. Ntah kenapa prasaan dendam terhadap orang yang sudah menyeret Hyunmi kedalam masalah ini muncul begitu saja di dalam hatinya. Baginya, Hyunmi begitu baik untuk di jadikan permainan.

Gubrakkk!

Namjoon tersadar dari monolog nya saat suara keras terdengar jelas di telinganya. Sepersekian detik Namjoon terdiam. Memastikan sosok yang jatuh di depannya adalah Hyunmi.

BE MY SIDE [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang