Chapter 16 : She was born

2 0 0
                                    

Kedua kaki Hyumi bergerak-gerak risau. Sesekali menggigit ujung kuku ibu jari nya. Padahal pribadi yang tengah duduk didepannya hanya menatap dirinya dengan tatapan khawatir.

"Bagaimana kabar mu, Hyunmi-ah?"

Oke, hyunmi akui dia lumayan rindu dengan suara berat namun halus milik pria didepannya. Tapi satu pertanyaan terus berputar di otaknya, dari mana Namjoon tau tentang keberadaan dirinya.

Ah, hyunmi lupa tentang siapa yang menyebabkan semua ini terjadi padanya. Memesankan kamar khusus untuknya saja Namjoon bisa. Apalagi bertanya tentang dirinya. Itu hal yang mudah. Lalu bagaimana dengan Jimin? Apakah dia juga tau keberadaan nya? Ah jika tau pun, hyunmi yakin dia tidak akan mungkin mau mendatangi nya.

"Aku tidak merasa baik, tapi tidak juga merasa buruk." jawab Hyunmi seadanya. Dia juga tidak ingin munafik karna mencoba baik-baik saja di depan Namjoon. Terdengar helaan nafas berat.

"Maaf kan aku hyunmi. Aku sungguh minta maaf..." Hyunmi memandang Namjoon yang kini menundukkan kepalanya dalam. Bahunya bergetar. Namjoon menangis? Kalau iya menangisi apa?

"Kenapa Sunbae yang minta maaf?" tanya Hyunmi. Namjoon mengangkat kepalanya. Kedua mata mereka bertemu. Hyunmi tercekat, Namjoon benar menangis.

"Seharusnya aku tidak membiarkan Jimin memberi keputusan tentang hidupmu. Seharusnya saat itu aku pulang ke Korea dan menemui mu. Lalu membawamu bersama ku."

Hyunmi tersenyum kecil, ntah kalimat mana yang membuat wanita 21 tahun itu menaikkan ujung bibirnya singkat.

"Banyak andai yang ingin aku ucapkan, Sunbae. Tapi aku bisa apa selain mengikuti alur yang Tuhan gariskan." jawab Hyunmi. Matanya memandang jendela di sudut ruangan. Hatinya terasa beku.

"Jika aku mengajak mu kembali, apa kau mau?" tanya Namjoon yang membuat Hyunmi memfokuskan atensi nya. "membawa dalam artian?" tanya Hyunmi.

Namjoon menarik nafas dalam, meyakinkan dirinya kemudian berucap "menikah dengan ku."

"Katakan dimana Hyunmi Shinhyuk nim!"

"Dia aman, Joon. Tidak usah melibatkan dirimu. Semua sudah baik- baik saja."

"Lantas apakah dia juga baik-baik saja? Dengan siapa dia sekarang, sedang apa dia? Bagaimana keadaan dia dan bayinya?" Suara Namjoon bergetar hebat. Sudah hampir 30 menit dia di ruangan PD-nim. Tapi sama sekali belum menemukan jawaban.

"Dia aman, aku sudah mempercayakan nya kepada keponakan ku."

"Siapa?"

"Jacson!"

Dan detik itu juga Namjoon langsung menghubungi Jacson. Bukan tanpa alasan ternyata adanya Jacson di hari- hari hyunmi sekarang. Tapi Jacson bisa apa saat Namjoon menghubungi nya dan memaksanya untuk memberi tahu di mana alamat apartemen hyunmi. Hanya satu hal yang Jacson minta, jangan beri tahu Jimin. Dia cukup sering melihat hyunmi terdiam sembari menatap foto Jimin di balkon kamarnya. Meski Jacson tau Hyunmi tidak benar-benar baik baik saja.

"Aku ... aku tidak ingin merepotkan siapa-siapa lagi, Sunbae. Kehidupan sekarang sudah cukup untukku. Aku tidak ingin berhubungan dengan kalian. Maaf." hanya itu yang bisa Hyunmi jawab. Jika keadaannya tidak seperti saat ini, mungkin dengan bangga hyunmi akan menjawab yes atas ajakan Namjoon barusan. Tapi semua berbeda.

"Kalau begitu izinkan aku menjadi wali dari anak mu nanti." Namjoon tambak bersikeras.

"Sudah Sunbae, tidak perlu!" Suara Hyunmi sepertinya cukup jelas untuk seorang Namjoon. Dia tidak harus membentak Namjoon kan untuk membuat pria ini mengerti.

"Tapi hyunmi-
"Cukup, Sunbae. Aku tidak mau. Aggh..

Tangan hyunmi refleks mencengkram baju di perutnya. Sakit, tiba-tiba sakit sekali. Ah apa ini sudah waktunya.

"Hyunmi-ah, kaki mu berdarah!" pekik Namjoon panik. Dia langsung berdiri dan merangkul Hyunmi.

"Sunbaenim, tolong...

Detik kemudian hyunmi merasa pandangan nya menggelap dan dia pingsan.

**
Ruangan berbau antiseptik itu membuyar kan tidur nyenyak Hyunmi. Tidak tau apa yang terjadi, namun dia merasa perutnya perih. Lantas hyunmi mulai bergerak. Tapi tubuhnya terasa kaku. Dimana dia?

"Saudari kang hyunmi, anda sudah siuman."

Suara wanita itu terdengar dengan bahasa Inggris. Hyunmi memaksakan kedua matanya untuk segera terbuka.

"This is you baby girl 😊"

Baby? Girl? Oh dia sudah lahiran? Astaga bagaimana mungkin dia bahkan tidak merasakan apa apa.

Hyunmi perlahan bangkit dengan di bantu beberapa suster. Seorang suster menggendong bayi kecil yang di bungkus selimut hangat. Menyerahkan kepada hyunmi dan Hyunmi segera mendekapnya. Air mata itu mengalir dengan sendirinya.

"She was pretty. Who is her name?" tanya seorang suster.

"Kang, kang Jieun."

Dan di sana, di balik ruangan operasi, kedua pria itu menatap hyunmi dan Jieun dengan tatapan masing-masing. Jacson dengan tatapan haru dan Bahagia, sedangkan Namjoon menatap mereka dengan pandangan perih.

"Kau akan menyesal seumur hidup, Park Jimin!"

Pedih banget yah Joon 😌Sayangnya hati hyunmi sudah sekeras batu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pedih banget yah Joon 😌
Sayangnya hati hyunmi sudah sekeras batu

Pedih banget yah Joon 😌Sayangnya hati hyunmi sudah sekeras batu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aigoo kang Jieun
KIYOWOOKKK

Gumawo uncle jacson Tapi apakah hyunmi bakalan baik baik ajaKalau tau ternyata Jacson keponakan Shinhyuk?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gumawo uncle jacson
Tapi apakah hyunmi bakalan baik baik aja
Kalau tau ternyata Jacson keponakan Shinhyuk?

Bersambung...

BE MY SIDE [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang