chapter 20 : Bagaimana setelah ini?

8 0 0
                                    

"Mohon ku tak banyak tuhan.
Tolong biarkan kami bahagia untuk kali ini.
Dia sudah cukup menderita."

-Kim Namjoon-

"Dokter, anaknya...

Hening. Semua yang ada di ruangan UGD itu diam. Jantung mereka mendadak berhenti berdetak-rasanya.

"Pasien atas nama Kang Jieun sudah meninggal pada pukul 21:25 KST. Pasien berusia 2 tahun 9 bulan." Dengan suara parau, dokter itu mengumumkan kepergian nya. Kepergian dunia milik Jimin dan Hyunmi.

Mulut Jimin terbuka lebar, mencoba menarik udara yang begitu sesak di dada. Tubuhnya limbung dan Seokjin cepat menopang.

"Ji ... Jieun. Aniyaaaaa!" teriakan Jimin akhirnya pecah bersama dengan tangisannya. Apa yang harus dia katakan kepada Hyunmi? Bagaimana perasaan hyunmi?

Hingga suara derap langkah terhenti di sekitar mereka. Yoongi mendongak dan menemukan Jacson dengan wajah basah penuh air mata. Jacson menatap dokter dan yang dia terima hanya sebuah gelengan lemah. Jantungnya terasa sakit. Pandangnya beralih pada tubuh mungil yang terbaring kaku tak bernyawa. Hampir tertutupi kain putih dengan sempurna. Jacson mendekat dengan tubuh bergetar.

"Why ... why my little girl?" lirih Jacson, tangisnya kembali tumpah. Rasanya dia gagal. Dia gagal menjaga Jieun. Di usapnya kedua pipi gembul yang hampir dingin itu.

"Serangan jantung pada anak." ucap dokter menjawab pertanyaan yang ada di kepala semua orang di sana.

Jacson mengepalkan kedua tangannya emosi. Dengan sekali balikkan badan Jacson menarik kerah dan tubuh Jimin untuk berdiri. Membuat semua yang ada di sana panik. Jimin hanya diam. Serasa seluruh hidupnya ikut pergi bersama Jieun.

"Kenapa? Kenapa kau datang jika akhirnya seperti ini? Kenapaa?" teriak Jacson.

"Jacson hentikan. Ini rumah sakit." lirih Namjoon.

"Tiga tahun, tiga tahun kau tinggal kan dia semua masih baik-baik saja dan aku selalu di sampingnya. Sekarang kau kembali dan merebut semua nya. Mau mu apa sih?"

Mau nya apa? Jimin bahkan tidak tau maunya apa. Dia hanya ingin menjaga Jieun dan hyunmi karna itulah janjinya dulu. Tapi dia tidak tahu bahwa menjaga dan merawat keduanya akan membuat dia sebahagia ini. Dan kepergian Jieun sesakit ini.

"Jacson hentikan. Kalau kau marah, marah pada Tuhan yang mengambilnya!" suara dingin Yoongi dan tarikan tangan nya pada tubuh Jimin membuat cengkraman Jacson terlepas. Namjoon mengusap-usap lengan nya.

"Semua sudah di atur tuhan. Tidak ada yang bisa menentang takdirnya. Sekali pun itu kita." ucap Seokjin akhirnya.

**
Hyunmi masih terus menangis tanpa suara di depan pemakaman dengan nisan putih bertuliskan"Kang Jieun". Tangannya masih memeluk bingkai foto Jieun yang di ambil setahun yang lalu. Dia tersenyum sangat cantik. Di sebelah nya Song-ah terus memeluk dan menyabarkan sahabatnya.

Dia juga merasakan sakit hati saat Namjoon memberinya kabar tentang ini. Dia ingin marah, tapi kepada siapa? 3 tahun lamanya dan dia hampir gila karna dia tidak tahu apapun tentang keberadaan Hyunmi. Tapi saat kemarin malam Namjoon menelfon dan mengabari kalau anak perempuan hyunmi meninggal untuk selama-lamanya, dia bisa apa selain memesan tiket dan langsung terbang ke Amerika.

BE MY SIDE [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang