Chapter 4 : Terpaksa luluh

10 0 0
                                    

Episode 4

Selamat membaca...!

"Biarkan aku bertanggung jawab."

Hyunmi seketika tersadar dari rasa nyamannya dan langsung melepaskan tangan Jimin dari perutnya.

"Tidak ada yang perlu kau tanggung jawapi, Jimin-ssi. Ini bukan anak mu!" Hyunmi masih bersikeras dengan jawaban bohongnya.

"Apa kita perlu menonton ulang video yang terekam ini?" tanya Jimin sambil meraih kembali hp Hyunmi yang sempat dia letakkan di atas meja sebelum memeluk Hyunmi.

"A-aku melakukan nya dengan orang lain juga!" gugup Hyunmi. Satu kebohongan lagi meluncur.

Jimin tersenyum sinis, seperti meremehkan.

"Haruskah kita mengecek ke dokter kandungan sudah berapa lama usia kandungan itu?" pertanyaan Jimin begitu menjebak. Hyunmi tak mampu berkata-kata lagi.

Hyunmi menundukkan kepalanya begitu dalam. Bahunya bergetar. Kenapa ini harus terjadi padanya. Jimin yang melihat hal itu perlahan mendekati Hyunmi.

"Maafkan aku Hyunmi. Aku benar benar tidak sadar apa yang sudah ku lakukan malam itu. Kau pasti sangat merasa sakit dan takut. Hingga harus menanggung semua beban ini sendirian." lirih Jimin. Dia benar-benar merasa bersalah.

"Kenapa tidak mengatakan apapun padaku setelah kejadian malam itu?" tanya Jimin, "apa kau tau, aku begitu frustasi memikirkan jawaban apa yang terjadi malam itu. Kenapa aku bisa berada di kamar orang lain dalam keadaan tanpa busana. Kau Fikir itu mau ku? Tidak Hyunmi. Aku tertekan karna tak kunjung mendapat kan jawaban."

"Lalu sekarang kau mau apa? setelah kau tau semuanya kau mau apa, Park Jimin?" suara Hyunmi meledak. Dia mengangkat kepalanya dan menatap Jimin tajam di balik embun yang menutupi kedua matanya. Jimin tercekat.

"Ak-aku akan merawatmu sampai bayi itu lahir. Aku akan membiayai semua keperluan mu dan bayi itu. Percaya padaku." jawab Jimin setengah memohon. Tapi yang ada Hyunmi malah menggeleng.

"Tidak. Kau tidak perlu repot-repot melakukan itu semua. Toh bayi ini juga akan segera musnah!"

"Astaga Hyunmi! kau gila!" hardik Jimin spontan saat mendengar jawaban kejam Hyunmi.

"Kenapa? Dia juga ada karna kecelakaan. Bukan karna memang di harapkan." jawab Hyunmi.

"Tidak Hyunmi ku mohon. Hanya sampai bayi itu lahir. Jika kau memang tidak mau merawatnya setelah dia lahir, biar aku yang merawatnya. Tapi tolong jangan musnah kan dia..." mohon Jimin sambil mengatupkan kedua tangannya penuh harap. Bahkan jantungnya berdetak lebih cepat sangking takutnya.

"Ku mohon..." pinta Jimin lebih lirih. Berharap Hyunmi luluh.

"Memangnya kenapa sih? Kau juga tidak menginginkan dia ada kan? Justru jika media dan semua orang tau bahwa seorang Park Jimin, salah satu member BTS menghamili wanita yang bukan istrinya, Kau justru akan hancur. Karir mu akan di pandang buruk Jimin. Jadi sudahlah hentikan semuanya dan biarkan aku mengaborsi-

Hyunmi bahkan mengentikan ucapannya saat Jimin menjatuhkan kedua lututnya ke lantai. Jimin berlutut padanya.

"Aku akan menjaga rahasia ini dari semua orang. Tapi bukan karna itu. Tolong jangan biarkan aku semakin merasa bersalah karna membiarkan mu membunuh makhluk tak berdosa itu. Aku tak ingin mati karna perasaan bersalahku pada kalian. Ku mohon Hyunmi. Hanya sampai bayi itu lahir. Jaebal..."

Hyunmi bahkan bisa melihat airmata tumpah dari mata sipit itu. Kedua tangannya terkatup di depan wajah dengan gemetaran. Se merasa bersalah itukah Jimin sebenarnya? Jadi persepsi nya tentang Jimin yang seolah tidak perduli itu salah?

Hyunmi mengangkat pandangan nya keatas saat embun di matanya hampir jatuh. Dia bahkan menarik ingusnya yang hampir meler karna kebanyakan menangis.

"Aishhh!" gerutu nya kalut.

"Ah baiklah-baiklah. Selagi kau penuhi semua kebutuhan ku, dia aman di dalam sini." jawab Hyunmi akhirnya. Kepala Jimin terangkat dan perlahan, sebuah senyum kelegahan tersungging di bibirnya.

Bersambung

Gimana nih episode ini? Singkat sih, tapi hyunmi terpaksa luluh guys. Trus gimana cara Jimin ngerawat Hyunmi yah?

BE MY SIDE [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang