enam

273 26 4
                                    



๑ Happy reading ๑


"SUNGHOON!" yang dipanggil hanya menengok, menaikkan salah satu alisnya tanda bertanya apa? Yang memanggilnya tadi pun mendekat kearahnya.

"I'm pregnant." Semua orang yang ada di situ menengok kearah mereka, semua mata tertuju pada mereka, terkejut. Teman Sunghoon yang mendengarnya juga terkejut, tidak menyangka Sunghoon bisa berbuat seperti itu. Sunghoon sendiri pun ikut terkejut, pasalnya ia tidak pernah melakukan apapun dengan orang ini, namun kenapa ia bilang bahwa ia hamil kepada Sunghoon? "Kenapa diem aja?" Tanya nya.

"Masalahnya gini.."

"Apa? Kamu gak mau tanggung jawab atas perlakuan kamu? Hah?" Orang itu bertanya dengan nada kesal, ia butuh pertanggungjawaban dari Sunghoon.

"Bukan gitu.. masalahnya.."

Plakk

Heeseung yang mendengar semua drama ini pun nempeleng kepala kedua orang di depannya ini "KOK GUE DI TEMPELENG? MAKSUD LO APA? GUE CUMA MINTA PERTANGGUNGJAWABAN DOANG DARI SUNGHOON, GA LEBIH!" emosi.

Heeseung menghela nafas, lelah. "Lo cowok, bego."

"gelo sia anying" Jay bergidik ngeri.

"Maaf ya semua.. Jake emang perlu dibawa ke RSJ.. maklumi aja." Heeseung tersenyum ke semua orang yang sedari tadi menonton drama tidak jelas Jake Sunghoon.

Jake mah bagian ngakak aja.

Akhirnya Heeseung, Jay, Sunghoon dan Jake pergi dari tempat parkir sekolah, menuju markas mereka. Ya, kejadian tadi terjadi di tempat parkir, yang pasti banyak murid murid berlalu lalang, dan untung saja tidak ada guru, karena itu tempat parkir murid, jadi Jake aman, ga benar-benar harus di bawa ke Rumah Sakit Jiwa.

Rencana nya sih mereka mau nginep di markas nya itu, biasalah, mau main-main aja semaleman, mumpung besok juga Sabtu, sekolah libur.

Ya libur ga libur juga Sunghoon free free aja sih sebenernya mah. Kan dia tinggal sendiri, bebas lah tuh.

Di pertengahan jalan, mereka berhenti di depan penjual minuman. "Jay! Beli minum dulu sana" kata Heeseung ke Jay

"Bareng-bareng sini lah"

"Minum disana aja bisa gak sih?" Tanya Sunghoon, ia malas membawa botol botol minuman itu ke markas nya, apalagi membereskan semuanya. Anti.

"Bisa aja sih, mau langsung aja?"

"Apa engga keliyengan lu pulang-pulang?" Jay heran sama mereka.

"Oh iya, yaudah. Jay beli, Jay" Sunghoon langsung siaga ngambil dompetnya, mengeluarkan kartu andalannya, dan kasih ke Jay "tuh, pake aja" lalu memasukkan dompetnya kembali.

"Wanjay, okelah." Jay langsung tancap gas ke tempat penjual minuman yang dari tadi mereka debatkan.

Ya walaupun Jay anak orang kaya, dia tetep lebih suka yang namanya gratisan. Siapa yang gak mau dapet gratisan, sih? Tanpa perlu mengeluarkan duit, eh dapet minuman sebotol.

Setelah beberapa saat, Jay sudah selesai membeli minumannya. Dan pada saat itu juga mereka langsung lanjut jalan ke markas mereka.

Setelah sampai, mereka memarkirkan motor mereka masing-masing, lalu masuk ke dalam.

"E-eh, kalian siapa?" Ada orang yang sedang duduk di sofa markas mereka.

"Harusnya gue yang tanya, lo siapa? Ngapain disini? Main masuk-masuk aja lagi" Jay sewot.

"Emang ini rumah, lo? Tadi juga ga di kunci kok!"

Sunghoon, Heeseung, Jay langsung menatap Jake, seperti berkata "Lo gak kunci pintu, hah?"  Yang di tatap malah cengengesan.

Sunghoon mendekat, dan duduk di sebelah orang tadi "Terus lo ngapain di markas kita? Ngungsi? Segalaan bawa koper"

Heeseung ikut duduk di sofa "diusir?"

"Atau dibuang?"

"Sama aja, bloon"

"Yaudah, maaf"

"Iya, gue diusir dari rumah" jawab orang tadi

Mereka berempat kaget "lo abis ngelakuin tindak kriminal apa gimana anjir? OH LO NARKOBA YA? YAKAN?!" Jay nunjuk nunjuk si orang tadi.

"Weh anjay, santai dulu, sih"

"Bukan.. gue.. diusir tanpa sebab.."

Heeseung mikir "terus, lo mau tinggal dimana?" Dan di jawab gelengan kepala dari orang tadi, dia tidak tau. "Apartemen Sunghoon tuh, lega"

"Jangan sampe ini botol melayang ke kepala lo ya, Jay" Sunghoon udah ngangkat ngangkat botolnya

Jay nyengir "Santai, bercanda aja"

"Sok iya lo, Hoon.. biasanya juga bawa--"

Buuggh

Heeseung belum menyelesaikan pembicaraan nya, Sunghoon sudah melempar bantal sofa duluan, dan pas kena sasaran ; mulut Heeseung.

"Sstt, rahasia negara. Gaboleh di umbar kemana-mana."

Orang tadi hanya diam tidak paham apa yang mereka semua bicarakan.

๑ To Be Continue ๑

Change | SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang