sembilan

180 19 0
                                    







๑ happy reading ๑

Sunghoon mengetuk pintu yang tertutup di hadapannya ini untuk ketiga kalinya, dan belum juga ada jawaban dari sang pemilik kamar tersebut.

Dengan kesabaran yang sudah mulai menipis, Sunghoon mengetuknya lagi di selipkan sedikit kekerasan.

tok tok tok

"Ayana! Lo udah bangun belum sih?"

tok tok tok

"Sebentar ah!" Akhirnya ada jawaban dari sang pemilik kamar. Ayana membuka pintu nya, dan melihat wajah kesal milik Sunghoon, kalau dia tidak tau diri karena ia lah yang membuat Sunghoon kesal, sudah tertawa terbahak-bahak Ayana. "Kenapa?"

"Lo kemana aja? Daritadi gue udah ngetuk pintu ga ada jawaban sama sekali, kalo gue ga sayang duit, udah gue dobrak pintu lo"

"Yaudah, maaf.. kenapa?"

"Gue mau nanya sesuatu"

"Tanya apa?"

"Eum.. ke belakang aja, yuk?"

"Oh, bentar, gue ganti baju dulu" Ayana baru saja ingin masuk kembali ke kamar nya, ingin mengganti bajunya, sudah di tahan terlebih dahulu oleh Sunghoon.

"Wait, pake jaket gue aja" katanya, setelah itu melepas jaketnya, dan memberikannya kepada Ayana. Saat ini memang Ayana hanya memakai baju tanpa lengan, Sunghoon tau Ayana malu keluar dengan baju tanpa lengan seperti ini.

Ayana juga menerima jaket dari Sunghoon tanpa penolakan apapun. Setelah memakai jaketnya, mereka langsung turun dan menuju halaman belakang rumah ini.

Di sana kebetulan memang ada tempat untuk bersantai, sembari melihat pohon-pohon hijau. Lumayan untuk berbincang santai.

Ah, Ayana juga sudah lumayan lama menetap di sini, maka dari itu mereka sudah lumayan dekat.

Kembali ke situasi tadi, setelah Ayana dan Sunghoon duduk, Sunghoon langsung to the point ingin bertanya apa.

"Eum, Na.. waktu awal ketemu kan Jay bilang lo anaknya siapa tuh? William ya? Nah, gue mau nanya, emang bener si William ini klien Papa gue? Or something else?"

"Sebelum gue jawab, gue mau nanya dulu nih, nama Papa lo aja gue gatau siapa"

"Ah, iya.. gue gamau sebut nama lengkap, tapi pasti lo tau direktur Park dari P.corp"

"Oh?! Beneran? W-wow.." Ayana speechless, bisa-bisanya dia bisa menginap di rumah milik anak dari seorang pengusaha sukses. "Iya, Papa gue kerja sama dengan Papa lo itu. Terus, kenapa nih?"

"Eum, gue cuma pengen tau aja sih.."

"You have a problem? "

"Sedikit, dan.. masalah lama sebenarnya. Tapi udah lah, gue nanya itu aja dulu.. yuk masuk lagi." Sunghoon beranjak dari duduknya.

Tapi perkataan Ayana membuatnya berhenti "Hoon, kalau mau cerita.. gue bisa jadi pendengar yang baik, kok"

Sunghoon membalik tubuh nya dan tersenyum untuk pertama kalinya di hadapan Ayana "thanks"  lalu kembali berjalan dan masuk.

Ayana? Sedang terpaku terpesona oleh senyuman manis milik Sunghoon yang baru pertama kali ia lihat setelah ia mengenalnya.


๑ To Be Continue ๑






hiyak, sebulan gak tuh ga update.. (. ❛ ᴗ ❛.)

Change | SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang